11 Beda Orang Kaya & Kelas Menengah

Ada tulisan yang membandingkan kelas menengah dan orang kaya di negara maju. Data atau riset itu, memang belum diuji untuk di Indonesia, akan tetapi bisa menjadi salah satu pemikiran.

Benarkah kesimpulan tersebut. Jika Anda termasuk yang setuju, bisa membeli majalah ini sesuai berapa yang Anda setujui dalam pemikiran. Jika Anda setuju lima, artinya harus membeli majalah ini, kemudian membagikannya ke lima orang, demikian seterusnya.

1. Kelas menengah hidup nyaman, orang kaya pasrah hidup dengan tidak nyaman.

2. Kelas menengah hidup di atas kemampuan, orang kaya hidup di bawahnya.

3. Kelas menengah menapaki tangga karir, orang kaya jadi pemilik tangga itu.

4. Kelas menengah cenderung bekerja untuk orang lain. Mereka punya pekerjaan dan karir. Sedangkan orang kaya memiliki perusahaan tempatpara kelas menengah bekerja dan meniti karir.

5. Kelas menengah berteman dengan siapa saja, orang kaya memilih temannya dengan hati-hati

6. Kelas menengah bekerja untuk mendapat pemasukan, orang kaya bekerja untuk mendapat pengetahuan.

7. Kelas menengah fokus pada menabung, orang kaya fokus pada mendapat pemasukan

8. Kelas menengah punya materi, orang kaya punya uang.

9. Kelas menengah emosional soal uang, orang kaya lebih logis.

10. Kelas menengah merendahkan potensi diri yang mereka miliki, orang kaya mempunyai target yang tinggi

11. Kelas menengah yakin pada keampuhan kerja keras, orang kaya lebih percaya pada daya ungkit.

Penjelasan dari sebelas poin ini, dengan tambahan penjelasan begini.
Orang kaya tidak menghabiskan uangnya pada materi yang menurun nilainya. Mereka menghabiskan uangnya pada aset yang terus bertambah nilainya.

Banyak orang kaya yang berfikir. “Lebih bagus berbaur dengan orang yang lebih baik dari Anda. Pilih rekan kerja yang perilakunya jauh lebih baik dan Anda akan ikut terpengaruh.” Demikian nasehat Warren Buffet, pengusaha dan salah satu orang terkaya di AS.

Yang juga menjadi pegangan orang kaya adalah, “Saat Anda muda, bekerjalah untuk belajar, bukan untuk uang.” – Robert Kiyosaki, pengusaha, motivator, dan penulis buku.

Jadi, jika berkendara ke perumahan kelas menengah, maka Anda akan melihat ragam mobil baru, tampilan rumah mewah, atau materi lain yang mentereng. Sedangkan orang kaya mengerti, agar bisa kaya, Anda harus haus akan uang dibanding haus akan materi.

Anda mengerti pentingnya menabung dan investasi, tapi agar mendapat hasil maksimal dari dua hal ini, Anda harus mendapat pemasukan lebih. Orang kaya paham soal ini dan menciptakan banyak jalur untuk mendapat pemasukan lebih.

Membuat keputusan finansial secara emosional akan merugikan keuangan Anda. Emosi membuat seseorang membeli terlalu mahal dan menjual terlalu murah, emosi juga membuat perjanjian bisnis jadi berisiko. Tinggalkan emosi dan mulailah berpikir logis.

“Tetapkan target yang tinggi, jangan berhenti sebelum Anda sampai ke sana.” – Bo Jackson, mantan atlet NFL. Dan yang dimaksud daya ungkit yang dimaksud di sini adalah alat yang Anda gunakan untuk bisa menjadi kaya. Bentuknya banyak, mulai dari alih daya sampai investasi.

Gimana, setuju?

#S.S Budi Rahardjo

baca juga: majalah Matra terbaru — klik ini

Tinggalkan Balasan