Perdana Menteri Timur Leste, Mundur

MATRANEWS.id — Perdana Menteri Timur Leste yang bernama Taur Matan Ruak  menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan pengunduran dirinya dilakukan setelah partai pendukungnya menyatakan bubar.
Taur mengatakan telah mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Fransisco Guterres.  Ia mengatakan alasan pengunduran dirinya sebagai sebuah jalan ‘buntu’.
Jose Maria Vasconcelos alias Taur telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Francisco Guterres.
Merupakan mantan komandan Fretilin, pasukan pembebasan Timor Leste, yang melakukan perlawanan saat wilayah itu masih menjadi provinsi Indonesia.
Taur Matan Ruak atau berarti ‘dua mata yang tajam’ merupakan seorang komandan perlawanan Timor Timur sebelum menjadi kepala tentara di awal berdirinya Timor Leste.

PM Ruak mengatakan dia masih akan menjabat sampai surat pengunduran dirinya disetujui oleh presiden. “Kewajiban itu saya tunaikan demi menjamin pemerintahan tetap berjalan di negara ini,” ujarnya.

Ia sempat menjabat sebagai presiden Timor Leste ke-3 untuk periode 2012-2017. Setelah setelah turun dari kursi presiden, ia terpilih sebagai perdana menteri ke-7 di bawah kepemimpinan Presiden Francisco “Lu Olo” Guterres pada 2018.

Saat mencalonkan diri sebagai perdana menteri, Ruak tergabung dalam koalisi Aliansi Perubahan untuk Kemajuan (AMP) yang menguasai lebih dari setengah suara legislatif di parlemen.

Koalisi itu, di antaranya terdiri dari Partai Komunis Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) dan Partai Pembebasan Rakyat (PLP).

Akan tetapi, hubungan antarpartai dalam koalisi mulai berjalan timpang, khususnya setelah rancangan anggaran negara yang diusulkan PM Ruak ditolak oleh parlemen.

Dalam sesi pengambilan keputusan, CNRT yang diharapkan mendukung Ruak, justru memilih abstain. Setelah kejadian itu, PM Ruak pada 21 Januari menyebut koalisi AMP telah bubar.

 

 

 

Tinggalkan Balasan