Acara Temu Lawas V Fotografer Lintas Generasi

tim repot berpose bersama

Acara Temu Lawas para fotogfarer senior yang “bermain” di analog hingga kaum fotografer digital berlangsung seru. Kegiatan kumpul-kumpul berbagai aliran fotografer itu, bahkan dijanjikan akan terus dilanjutkan. Bisa dengan acara Halal Bi Halal, atau dalam momentum yang tidak lama lagi.

Kemarin, pertemuan yang lebih bersifat kekeluargaan dan kangen-kangenan di antara sesama komunitas itu, berlangsung tanggal 5 Mei 2018 di Semesta Gallery & Lounge, Jl Taman Sari, kawasan Cilandak Jakarta Selatan.

“Terima kasih atas waktu dan tenaga teman-teman yang hadir di acara Temulawas V, semoga silaturahmi terus terjaga,” ujar Triyudha Ichwan.

Pria yang kerap dipanggil Tuta ini menyebut Nugroho dan Irvan adalah orang-orang yang demikian repot dalam acara kemarin. Ia pun menyebut ucapan thanks ke Nicolas Darmawan yang mendonasi dan Ria Pasaman yang menyediakan Galeri Semesta untuk lokasi silaturahmi.

“Salam erat kepada tim repot dan segenap kawan lintas generasi yang berpartisipasi dalam acara silaturahmi,” ujar Gusti Hafizh Aldi Darwis, fotogfarer yang jadi bagian tim sibuk urus-urus pertemuan itu.

“Ya, kalau enggak bukber (buka bersama-red), kita akan berHalal bi halal,” ujar Tuta, dalam woro-woro-nya di members whatsapps IPPA.

Tuta pun berharap teman-teman fotografer lain, bisa mem-viralkan acara itu dan mau hadir dalam acara reuni atau silaturahmi yang lintas etnis, agama, golongan atau kelompok manapun.

Dalam pertemuan semacam ini, segala perbedaan yang menjadi identitas peserta reuni (suku, agama, ras, golongan) seakan tenggelam digantikan oleh semangat “esprit de corps” — jiwa korsa dari para anggota IPPA yang bisa jadi mewakili organisasi fotografer profesional yang ada di republik ini.

Seperti harapan ketua IPPA, Firman Ichsan yang menyebut acara reuni atau silaturahmi memberikan beberapa manfaat, antara lain untuk menjalin tali silaturahmi dan saling bertukar informasi, membangun/memperkuat jaringan persahabatan.

“Memperpanjang usia, serta last but not least adalah sebagai kesempatan bernostalgia,” ujar Darwis Triadi, fotografer senior.

“Bagaimanapun kegiatan reuni-silaturahmi lebih banyak unsur positifnya dibanding negatifnya,” ujar Tigor Lubis, salah seorang fotografer yang juga pengurus IPPA (Indonesia Professional Photographer Association).

“Hayo, kawan-kawan yang lain pada kemana,” demikian Gino F Hadi, mempertanyakan dan mengajak fotografer atau peminat fotografi bisa kumpul-kumpul lagi, jika ada acara demikian.

Ya, dimulai dengan luapan rasa kangen-kangenan, bernostalgia tentang kebersamaan di masa lampau, pertemuan lanjutan reuni memang bisa menjadi sekedar sarana untuk ngobrol Ngalor-Ngidul atau bisa dijadikan wadah yang positif.

Kita bisa bertukar pengalaman dan pikiran untuk membahas ide-ide kerjasama bisnis, pendidikan/keilmuan atau kesepakatan menggalang suatu gerakan sosial-kemasyarakatan.

Yuk, hadir.

dok: IPPA

baca juga: majalah MATRA (print) cetak terbaru – klik

Tinggalkan Balasan