Anggaran Cermat, Liburan Hebat!

foto: dokumentasi anak Pondok Indah yang penyuka travelling (jalan-jalan).

MATRANEWS.id — Anda mau ke mana liburan ini? Singapura? Thailand? Australia? Bali? Lombok? Atau Manado?

Hmmm…. Tahu enggak, tiap kali menjelang musim libur, saya selalu ditanya: “Pak Safir, apa sih yang paling penting yang harus dilakukan saban mau liburan?” Jawab saya sederhana: “Bujet… bujet… bujet…!”

O…o…o… tunggu dulu, teman…. Kalau saya bilang bujet di sini, itu bukan berarti Anda mesti merancang sebuah liburan hemat. Sudahlah, Anda toh berhasil dalam karier, berhasil dalam usaha.

Setiap kali ada bonus, Anda selalu bisa menyimpan dan menginvestasikannya dengan baik. Ya, kan? Sudah tidak perlu lagilah liburan hemat. Yang Anda perlukan: liburan berkualitas. Bukan begitu?

Kalau begitu, apa yang saya maksud dengan “bujet… bujet… bujet…”?

Bujet di sini berarti yang harus Anda lakukan adalah merancang anggaran pengeluaran sebelum liburan itu betul-betul Anda lakukan.

Tenang, tenang… membuat anggaran itu bukan berarti saya menganggap Anda tak punya uang atau hanya punya dana terbatas. Tidak. Tapi membuat anggaran di sini agar Anda mengetahui terlebih dulu berapa dana yang kira-kira perlu dikeluarkan.

Katakan saja, setelah dihitung-hitung di anggaran, Anda dan istri (atau pasangan) perlu menghabiskan biaya Rp 15-20 juta selama beberapa hari ke Lombok dan Sumbawa.

Ini berarti Anda bisa tahu berapa kira-kira uang tunai yang perlu dibawa. Jangan sampai pengeluaran Anda nantinya ternyata jauh melebihi jumlah itu.

Sekali lagi, bukan saya meragukan kemampuan keuangan Anda. Yah, mungkin saja Anda sanggup membayar kelebihan pengeluaran sebesar sekitar Rp 5 juta, misalnya. Tapi, dengan membuat anggaran, Anda jadi tidak perlu mengeluarkan uang berlebih untuk satu pos saja. Bukan begitu?

Nah, tentu saja, saya tidak perlu lagi memberitahukan bagaimana cara membuat anggaran.

Bisa jadi Anda sendiri sudah terlalu pusing membuat anggaran pengeluaran di perusahaan Anda sehari-hari. Karena itu, berikut ini saya berikan tips yang mungkin berguna buat Anda. Kalau ini Anda jalankan, mudah-mudahan uang yang Anda bayarkan betul-betul mendapatkan pengembalian yang “setimpal”.

Apa saja itu?

Ini dia:

1. Jangan Suka Mepet

Seorang general manager sebuah perusahaan maskapai penerbangan BUMN pernah mengatakan kepada saya bahwa orang Indonesia paling senang membeli tiket pada waktu yang mepet.

Contohnya, kalau mereka ingin berlibur dan pergi naik pesawat pada tanggal 5 Agustus, mereka akan membeli tiket pesawat pada tanggal 1. Pernah ada yang mepet sekali, baru membeli tiket pada tanggal 3. Padahal perencanaannya sendiri sudah dilakukan sejak Juli. Awal Juli malah.

Cuma, biasanya, yaaah… you know-lah… kita di Indonesia ini kan sering kali jadi merasa terikat kalau membeli tiket itu, misalnya, sebulan atau tiga minggu sebelumnya.

Salah satu alasannya: “Ya, siapa tahu nanti saya enggak bisa pergi tanggal segitu, bisanya pergi besoknya….” Halah, halaaah…. kalau Anda mikirnya begitu terus, siap-siaplah membayar harga tiket pesawat yang jauh lebih mahal.

Kenapa?

Sebab, dengan membeli tiket yang waktunya sudah mepet, hampir bisa dipastikan harganya lebih tinggi.

Sekarang, apa susahnya sih berencana untuk pergi tanggal sekian dan mematuhi jadwal yang sudah Anda tetapkan sendiri?

Selain jauh lebih terencana, harga tiketnya juga jauh lebih murah, Bung! Nanti, kalau Anda mau memundurkan jadwalnya, kan bisa diubah tanggalnya.

Paling-paling harga tiket yang bisa diubah hanya sedikit lebih mahal dibanding harga tiket yang tanggalnya tidak bisa berubah. Cuma, harga itu tetap masih jauh lebih murah ketimbang kalau Anda belinya mepet-mepet.

Jadi, daripada mepet, beli deh dari jauh hari. Enggak usahlah menghabiskan uang lebih mahal hanya karena Anda takut jadwal perjalanan Anda berubah. Mending uang itu Anda pakai buat membelikan istri Anda baju baru, Mas!


2. Manfaatkan Kartu Kredit

Kalau Anda perhatikan, kadang-kadang kartu kredit yang Anda pakai memberikan sejumlah kemudahan, lo.

Di antaranya fasilitas asuransi perjalanan. Contohnya, kalau Anda membeli tiket dengan menggunakan kartu kredit merek tertentu, jika nanti pesawat Anda mengalami crash, otomatis akan ada ganti rugi yang didapatkan ahli waris Anda.

Atau, kalau nanti pesawat Anda di-delay, Anda mungkin akan mendapatkan fasilitas ruang tunggu yang berbeda dibanding penumpang lain. Atau bisa juga, kalau koper dan bagasi Anda yang lain secara tidak sengaja terbawa ke kota lain, Anda akan mendapat lagi ganti rugi.

Padahal, jangan lupa, sering kali tiket perjalanan yang Anda beli dengan kartu kredit sama atau enggak jauh-jauh amat harganya dibanding kalau tiket perjalanan itu Anda beli dengan cash.

Cuma, ya itu, perhatikan sekali lagi kartu kredit Anda. Ada enggak fasilitas itu? Jangan-jangan fasilitas itu enggak ada. Makanya, Bung, pilih kartu kredit yang ada fasilitas asuransi perjalanannya. Apalagi kalau Anda kerjanya memang sering ke luar kota dan hilang tak tentu rimbanya. He-he-he….

3. Gunakan Paket Tur, Dong!
Ingin ke Cina melihat Tembok Besar?

Bagus…! Sekarang, coba bayangkan kalau Anda sama sekali enggak bisa berbahasa Cina. Bisa dibayangkan seberapa besar kesulitan komunikasi yang akan Anda hadapi kalau tempat tujuan Anda tidak mengenal bahasa Indonesia atau Inggris. Bisa kacau.

Mungkin saja obyek wisata yang Anda kunjungi memang bagus. Mungkin saja alamnya memang indah. Dan mungkin saja makanannya memang enak-enak. Tapi, kalau Anda enggak bisa berkomunikasi dengan penduduk setempat, bisa-bisa dalam satu hari Anda cuma berkunjung ke satu obyek wisata. Sayang, dong…. Ngapain?

Saran saya, kalau memang tujuan wisata itu belum pernah didatangi, kenapa tidak mencoba paket tur yang biasa disediakan biro perjalanan wisata? Memang, sih, sering kali harga yang Anda bayarkan kalau mengikuti paket tur seperti ini akan jadi lebih mahal.

Lo, kok bisa?

Iyalah, kan, Anda harus bayar guide, dibantu ini, dibantu itu, dan seterusnya. Wajarlah kalau lebih mahal. Cuma, jangan lupa, paket tur biasanya akan membantu Anda mendapatkan efisiensi waktu yang lebih baik dibanding kalau Anda pergi sendiri.

Iya, dong. Kalau Anda pergi sendiri, memang sih rasanya akan jadi lebih murah. Tapi, kalau tujuan wisatanya belum pernah didatangi, kasihan Anda nantinya.

Ikut paket tur memang sih lebih mahal, tapi akan ada banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan dalam seharinya. Takut capek? Oalah, Bung…, Anda ini mau berlibur atau mau tidur?

Dan lagi, perkara biaya… toh tidak terlalu jadi masalah, kan? Sudahlah, kalau uang tidak terlalu jadi masalah, mahal sedikit tidak apa. Yang penting nyaman. Itu kan yang kita semua cari?

Oke… itu saja saran saya kali ini. Mudah-mudahan berguna buat liburan Anda. Salam.

baca juga: majalah MATRA edisi cetak (print) terbaru — klik ini

Tinggalkan Balasan