IT  

Anjan Pramuka (Deputi  Pencegahan BNN): “Kami Sekaligus Mengedukasi Ke Masyarakat, Memutus Mata Rantai Penularan Virus Covid-19″

MATRANEWS.id — “Sejak pandemik Covid-19, jajaran pencegahan BNN tidak berhenti untuk melakukan sosialiasi kegiatan komunikasi dan edukasi,” ujar Irjen (Pol) Drs Anjan Pramuka Putra SH M.hum, yang merupakan Deputi  Pencegahan BNN.

Jenderal bintang dua itu mengaku, tim pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) terus keliling dengan targetnya, tapi sesuai protokoler Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Sosok yang lama berdinas di bidang reserse dan pernah menjabat Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes POLRI ini menjelaskan armada BNN, terus melakukan sosialiasi dengan kelengkapan yang ada, stiker, banner dan mobil penyuluhan BNN.

“Kami sekaligus mengedukasi ke masyarakat dalam memutus mata rantai penularan Virus Covid-19, sehingga kita dapat beradaptasi melalui perubahan pola hidup pada situasi Covid-19 atau New Normal,” ujar perwira tinggi POLRI (Akpol tahun 1986) ini.

Dikenal galak dengan bandar narkoba, kini tampak humanis ketika melakukan sosialisasi P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba). Pria yang akrab dengan media ini,  tak hanya keliling ke desa, tapi juga melatih relawan pencegahan narkoba di masyarakat titik-titik terluar bangsa ini, seperti di Papua hingga Sumatera Utara dan Aceh.

Para relawan itu, menurut Anjan adalah sosok yang loyal dan berintegritas. Mereka terjun ke lokasi penyuluhan, dalam penyebarluasan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba, termasuk ke daerah terpencil di seluruh Indonesia.

“Dalam waktu dekat, kami akan melakukan webinar dengan relawan anti narkoba. Mengatensikan mereka,  mengkonsolidasikan para relawan untuk mampu memanfaatkan aplikasi SiParel (via Play Store– Android),” ujar Anjan tentang  sistem pelaporan relawan Direktorat Informasi dan Edukasi Badan Narkotika Nasional.

Relawan yang sudah di-training oleh BNN Pusat dan dibentuk oleh BNN Provinsi, pada tahun lalu. Kini, akan diajari kembali memanfaatkan platform digital yang bernama SiParel.

“Akan kami berikan cara-cara, masuk dalam link, karena mereka ujung tombak penyuluh narkoba, melalui aplikasi melakukan pelaporan, foto dan share lokasi,” papar Anjan.

Siparel aplikasi monitoring kegiatan relawan dengan prinsip updating data on location merupakan aktifitas P4GN. Subyek kegiatan, sasaran, dan foto kegiatan edukasi cegah narkoba di seluruh Indonesia terdata, termasuk giat di relawan wilayah terluar dan terdepan, yaitu Aceh, Sumut, Papua dan Papua Barat

“Kami minta jajaran bidang pencegahan untuk mengoptimalkan peran pencegahan di tingkat wilayah melalui program-program pencegahan yang penuh inovasi agar mampu meningkatkan ketahanan keluarga dan masyarakat dari ancaman penyalahgunaan Narkoba,” ujar lelaki kelahiran 21 Januari 1963 ini.

Anjan mengatakan, program pencegahan yang dilakukan fokus pada upaya peningkatan ketahanan diri baik remaja dan keluarga dengan menekankan pada langkah-langkah konkret membangun karakter remaja dan anggota keluarga untuk memiliki daya tangkal terhadap ancaman penyalahgunaan Narkoba.

Para relawan dan penggiat anti narkoba diberi semangat dalam bekerja di era pandemic virus-covis. Bagaimana lakukan pencegahan, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya organisasi BNN RI yaitu Berani, Nasionalisme, Netral, Responsif, Inovatif dalam melaksanakan tugasnya.

Relawan yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, lurah, dan puskesmas. Juga melibatkan tokoh agama dan petinggi ormas. Diajari memberi edukasi cegah narkoba dan taat pada protokoler cegah virus covid-19. Aplikasi itu mencatat, relawan selalu memenuhi target satu bulan minimal 15 kali kegiatan.

“Ayo kita cegah narkoba, seperti juga Covid-19, jangan sampai hinggap di keluarga kita,” ujar Anjan dalam wawancara melalui Web Video kepada beberapa jurnalis dari Pimpinan Media Digital Indonesia.

Irjen (Pol) Drs Anjan Pramuka Putra SH M.hum (Deputi  Pencegahan BNN)
Komjen (Pol) Drs. Heru Winarko, S.H (Kepala Badan Narkotika Nasional)

“Strategi pencegahan dalam penanganan bahaya penyalahgunaan Narkoba di Indonesia harus dilakukan secara sistematis dan terintegrasi” — Komjen (Pol) Drs. Heru Winarko, S.H (Kepala Badan Narkotika Nasional)

 

 

Tinggalkan Balasan