Atma Jaya Siap Cetak Lulusan yang Unggul dan Peduli

MATRANEWS.id – Di era globalisasi saat ini, dunia yang sedang berubah dengan cepat menuntut kemampuan adaptasi yang tinggi dari kalangan perguruan tinggi, agar bisa tetap relevan dan mampu menghasilkan lulusan yang unggul dan peduli.

Menurut Rektor Universitas Atma Jaya Dr. Agustinus Prasetyantoko, tekanan globalisasi dan era disrupsi yang melanda dunia saat ini semakin membutuhkan manusia yang komplit, baik sebagai manusia yang unggul dan juga peduli

“Bagi Kampus Atma Jaya sendiri keharusan untuk melakukan transformasi semestinya menjadi gen yang tidak terpisahkan,” ujar Prasetyantoko dalam sambutannya pada acara Sarasehan 60 Tahun Unika Atma Jaya di Jakarta, Kamis (5/3).

Semangat reformasi yang ditunjukkan kalangan civitas akademis Atma Jaya, kata Prasetyantoko, hendaknya mendorong kampus ini untuk mampu memberikan yang terbaik bagi bangsanya.

Sarasehan ini menghadirkan tujuh mantan rektor Unika Atma Jaya, yaitu Dr. J. Riberu, Dra. Mariana Setiadharma, Prof. Dr. Thomas Suyatno, Prof. Dr. Harimurti Kridalaksana, Prof. Bernadette N. Setiadi, Ph. D., Prof. Dr. FG. Winarno, Prof. Dr. Ir. Lanny W. Panjaitan, MT.

Menurut Prasetyantoko,  kemajuan dunia telah menciptakan globalisasi dan kemudian memunculkan kompleksitas dunia yang semakin rumit sekaligus ketidakpastian.

Kampus yang relevan bergantung pada kualitas pengajar, kurikulum dan juga fasilitas yang disediakannya, sehingga dunia pendidikan tetap mampu menjawab tantangan zaman.

“Bagaimana menjadi manusia yang unggul dan peduli. Apakah manusia kampus masih punya mimpi yang besar untuk memberikan yang terbaik bagi Bangsa? Oleh karenanya sejarah harus dirawat untuk melihat masa depan agar apapun tantangannya bisa dijawab dengan baik dan benar,” katanya.

Belajar dari 60 tahun ini, kata Prasetyanyoko,  ada satu warna yang jelas untuk menjawab tantangan perubahan atau transformasi zaman. Yaitu, Kampus Atma Jaya selalu hadir memberikan tokoh-tokohnya bagi Bangsa baik dunia birokrasi, bisnis, maupun kehidupan sosial.

Selain itu, pimpinan menyadari tantangan ke depan tidak ringan, persaingan PTS, kehadiran perguruan tinggi luar negeri, tuntutan Gen-Z, dan disrupsi teknologi. Semua itu hanya bisa dilalui jika Unika Atma Jaya berhasil melakukan transformasi.

Untuk itulah, lanjut Prasetyantoko, Unika Atma Jaya mengumpulkan seluruh energi positif yang kami miliki dalam perjalanan 60 tahun ini, agar transformasi bisa benar-benar terjadi, jelas Rektor yang memasuki periode kedua kepemimpinannya ini.

Menurutnya, disrupsi harus dijawab dengan transformasi. Jika gagal melakukan transformasi, tak akan sanggup menghadapi disrupsi.

“Dalam hal ini, Unika Atma Jaya berperan dalam mentransformasi mahasiswa menjadi manusia unggul dan peduli” ujar Prasetyantoko, yang menjadi Rektor ke-15.

Sementara itu, ketua steering committee Lustrum XII Atma Jaya, Steve Ginting mengatakan, tema Lustrum XII Atma Jaya mengambil tema “Dari Atma Jaya untuk Indonesia: Transformasi Manusia Unggul dan Peduli”, acara ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan Lustrum XII, perayaan 60 tahun Atma Jaya. (Abdul Kholis)

Tinggalkan Balasan