Rosan Roeslani Sebut Connie Ingin Gabung dengan Tim Prabowo-Gibran dan Minta Jabatan Wamenhan atau Wamenlu
MATRANEWS.id –– “Bahwa untuk tawaran 08 bersama Gibran, saya nyatakan berat dan tidak mungkin,” papar rilis Connie Rahakundini yang beredar luas.
Connie dengan tegas menulis: Prabowo No Problem, Gibran Big No. Dikarenakan aspek pelanggaran konstitusi, etika politik serta kelembagaan demokrasi kita.”
Demikian sebagian jawaban Connie Rahakundini Bakrie yang disebut Ingin Bergabung dengan Tim Prabowo-Gibran dan Meminta Jabatan Wamenhan atau Wamenlu.
Pada tanggal 11 Februari 2024, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Connie Rahakundini Bakrie telah menyampaikan keinginannya.
Apa itu?
Connie disebut mau bergabung dengan tim Prabowo-Gibran dan mengajukan permintaan jabatan sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) atau Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).
Rosan menyampaikan informasi ini dalam sebuah konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta.
Menurut Rosan, pertemuan tersebut terjadi atas inisiatif Connie sendiri yang menginginkan audiensi dengannya.
Selama pertemuan, Connie menyatakan niatnya untuk menjadi Wamenhan atau Wamenlu di dalam kabinet yang akan datang, tergantung pada siapa yang menjadi Presiden Republik Indonesia nantinya.
“Kebetulan Ibu Connie bicara kepada saya, bicara berdua. Intinya ternyata Beliau ingin menjadi wakil menteri luar negeri, permintaan beliau, atau wamenhan. Tapi lebih ingin jadi wakil menteri luar negeri,” ungkap Rosan.
Meskipun Rosan menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan dalam wewenangnya, ia menyatakan bahwa Connie bisa menyampaikan keinginannya langsung kepada Prabowo Subianto, pemimpin tim kampanye tersebut.
Rosan menambahkan bahwa pembicaraan tersebut adalah hasil dari keinginan Connie dan bukan atas permintaan atau pengarahan dari pihaknya.
Namun, dalam konteks percakapan tersebut, Rosan juga mengungkapkan bahwa Connie membuat pernyataan kontroversial terkait kemungkinan Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden setelah dua tahun pemerintahan Prabowo Subianto.
Connie secara terbuka mengemukakan skenario yang mencakup spekulasi terkait kesehatan Prabowo.
“Pernyataan yang dua tahun itu bukan datang dari saya. Beliau mengatakan, ‘ini bagaimana kalau sudah dua tahun, atau kalau tiba-tiba Prabowo, saya ini orang intelijen, bisa saja Pak Prabowo diracun, bisa lebih cepat, itu gimana?’ Dia bilang begitu,” ungkap Rosan.
Rosan menegaskan bahwa pernyataan tersebut dianggap tidak pantas, dan ia mengingatkan Connie agar tidak mengajukan spekulasi semacam itu.
Meskipun Rosan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan tersebut, ia juga menyatakan bahwa video obrolan tersebut telah menyebar luas di media.
“Saya bilang, ‘Bu, sudahlah, itu tidak pantas”Ya sudahlah, kita sih enggak ada pikiran seperti itu lah, janganlah’,” tambah Rosan.
Rosan juga mencatat bahwa pertemuan tersebut tidak bersifat pribadi, melainkan dihadiri oleh dua orang lainnya – satu dari pihak Connie dan satu lagi yang merupakan Ketua Tim Media Prabowo.
Oleh karena itu, Rosan mengklaim bahwa pembicaraan tersebut dapat diverifikasi oleh pihak-pihak terkait.
“Bahwa dalam pertemuan, Angga dan Mr Y tidak selamanya di ruangan alias keluar masuk,” demikian bantahan Connie tanpa menyebut Mr X dan Mr Y.