Rilis  

BULOG Mulai Serap Beras Prov Paling Barat Indonesia

 

Perum BULOG melalui Kantor Cabang Meulaboh – Aceh sudah mulai melakukan penyerapan beras medium untuk tahun 2021.

Hal ini ditandai dengan masuknya beras medium ke Gudang Bulog Gampong Darat – Meulaboh sebanyak 500 ton pada hari Senin (22/02) kemarin.

Hasil kerjasama dengan mitra lokal guna mengoptimalkan musim panen raya yang puncaknya akan berlangsung sekitar bulan Maret – April 2021.

Penyerapan Pengadaan ini dalam rangka memperkuat “cadangan”  beras Pemerintah.

Pada tahun ini Perum BULOG akan menjemput bola ke petani dalam proses penyerapan tidak hanya beras tetapi gabah ditingkat petani.

Berdasarkan data prakiraan produksi GKG (Gabah Kering Giling) dari BPS periode bulan Maret – April 2021, Provinsi Aceh mempunyai produksi GKG sebesar 425 ribu ton.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhamad Suyamto dalam keterangannya mengatakan ada dua grand master plan kegiatan supply chain dan pelayanan publik BULOG.

Dua itu yaitu menjaga stok beras cadangan Pemerintah, penyediaan stok sesuai kebutuhan penjualan, kualitas standar dan harga kompetitif serta sinergi dengan mitra kerja untuk meningkatkan jaminan pasokan dan efisiensi biaya persediaan.

Tahun ini Perum BULOG akan lebih selektif dalam melakukan penyerapan gabah beras dan memaksimalkan kegiatan jemput bola ke petani guna mendapatkan stok sesuai yang dibutuhkan untuk kegiatan penjualan ataupun penyaluran lainnya.

Maka, dengan tambahan serapan dari Meulaboh – Aceh yang dilakukan,  sebanyak 500 ton. “Total serapan beras BULOG dari Petani tahun 2021 per hari ini sudah sebanyak 30 ribu ton,” kata Suyamto.

Selain itu BULOG juga akan memaksimalkan strategi pengadaan dalam negeri saat puncak panen raya pada bulan Maret – April sebagai upaya memperoleh jaminan pasokan beras PSO dan menjaga stok beras CBP/PSO sesuai penugasan yang diberikan.

Selanjutnya BULOG juga melakukan pengadaan GKG dengan Sistem Kontrak / Perjanjian Terikat dengan Mitra Kerja Pengadaan (MKP).

Hingga kini stok yang dikuasai BULOG hampir mencapai 1 juta ton, dan harapannya saat panen raya nanti BULOG akan dapat menyerap secara maksimal gabah beras dari petani .

“Guna menjaga stabilisasi harga di tingkat petani dan mencukupi kebutuhan stok sesuai penugasan dan kebutuhan penyaluran,” tambah Suyamto.

Intinya, BULOG melakukan pengaplikasian sistem Supply Chain Management yang digunakan dalam mengintegrasikan rencana penjualan dan pasokan dengan tetap.

Tentu saja, dengan memperhatikan rencana bisnis (penyaluran, penjualan, pengolahan, pengadaan, produksi dan keuangan) ke dalam suatu rencana terpadu.

Diharapkan ke depannya BULOG  agar lebih optimal dalam melakukan penyerapan beras/gabah melihat dari peluang pasar di masyarakat.

 

Tinggalkan Balasan