Di Masa Pandemi Banyak Profesional Pindah Kuadran

Kepala perwakilan Pernod Ricard Indonesia ini take action di masa pandemi. Ia mempromosikan King King Pow dan kemudian Ceria Juize lewat media social.

Ini yang menjadi menarik.

Seorang bos besar yang dipercaya sebagai profesional perusahaan terkemuka di dunia, kemudian hijrah atau pindah kuadran dalam istilah buku best seller bertajuk Rich Dad, Poor Dad karangan Robert T. Kiyosaki.

Istilah ini merujuk pada perpindahan dari kuadran seorang pekerja (employee) bergerak menuju kuadran business owner atau entrepreneuer.

Dari seseorang yang tiap bulan menerima gaji secara konstan, bergerak menjadi manusia mandiri yang create their own wealth.

Bagaimana Dengan Edhi  Sumadi?

Pria ini  sudah menggeluti bidang minuman beralkohol selama 20 tahun.  Bagaimana ia  keliling Indonesia dan memahami kehidupan kota besar, life style.

Posisi yang digelutinya adalah lebih banyak pada dunia marketing pada 1996.

Dua tahun berselang, ia pun diberikan kepercayaan untuk menduduki posisi country manager dalam menjalankan perusahaannya yang merupakan perwakilan dari perusahaan Amerika Serikat.

Kala itu, kariernya hanya fokus pada pengembangan beberapa jenis minuman beralkohol saja seperti Cognac dan Wishky.

Namun, lanjut dia, perusahaan AS tersebut secara global diambil alih oleh Pernod Ricard yang merupakan perusahaan Prancis pada 2001.

Edhi Sumadi  pun dipercaya menjadi orang nomer satu Pernod Ricard di Indonesia. Tak hanya memasarkan ragam minuman kelas atas, tapi juga mengedukasi  para penikmat minuman beralkohol untuk minum secara bijak.

Adapun kampanyenya kala itu adalah, “Responsib’All Day, Let’s Be Smart: Don’t Drink and Drive”.

Nah, di masa pandemic ini Edhi Sumadi  benar-benar nyemplung ke  gaya hidup sehat, bukan sekedar program Corporate Social Responsibility  seperti beberapa waktu lalu yang kerap ia pegang dan jalankan.

Edhi yang hidup di dunia maya dan nyata,  malam dan pagi. Belakangan ini,  tak lagi berkutat atau bergaul dalam urusan  karaoke,  atau life style santap malam dinner di rumah-rumah kalangan sosialita.

Ia  memang kerap memberi sponsor minuman-minuman berkelas itu, semacam Scotch Whisky tertua di dataran tinggi Skotlandia sejak tahun 1801. Ia meng-edukasi dalam acara Orchestra Mob, Talkshow, dan Booth khusus.

Efek Pandemi Covid-19 Terasa Sampai Ujung Dunia

Kini ternyata berbuntut krisis global, efeknya ke seluruh dunia. Urusan ekonomi, kemudian urusan wabah corona tak hanya soal kesehatan, tapi terdampak pula pada perubahan tren. Kita memasuki New Normal.

Klub malam di seluruh dunia, lantai dansa yang dulu penuh sesak, kini jadi tempat kosong selama berbulan-bulan.

“Sekarang saya men ghadirkan minuman sehat,  yang riel. Dapat menciptakan sebuah momen kebersamaan. Membentuk imun tubuh kita menjadi lebih baik lagi,  dengan rajikan spesial, ” ujar Edhi, dalam wajah sumringah.

Edhi dalam momen protokoler kesehatan yang ketat menjelaskan,  bahwa usahanya untuk kedai King Kong Pow-nya sudah soft launching di Bintaro Avenue. Konsepnya harga makanan yang bersahabat dengan rasa hebat.

Kemudian untuk Ceria Juize selain di Bintaro, Edhi menjelaskan punya menu khusus untuk kalangan  milenial hingga kaum kolonial.  Kemarin baru saja soft opening di Kelapa Gading, Jakarta.

“Rencananya setahun akan buka sekitar lima puluh lokasi, Bila ada yang berminat untuk franschise, sedang kami pertimbangkan untuk membuat mekanisme kerjasamanya,” ujar Edhi Sumadi.

Di hari Sabtu lalu, ada acara momen @kingkong.pow yang bisa dipesan lewat  Grabfood / Gofood.

Sudah menjadi kebiasan Edhi untuk meng-entertaint saat ia menjadi bos di Pernord Richard. Kali ini usahanya kuliner dibagikan gratis ke pengunjung yang hadir hingga kenyang.

Untuk selanjutnya, Edhi yang merupakan  master di dunia malam yang kini menjadi pengusaha kuliner mengaku serius di usaha ini.

Untuk urusan rasa, hmmm enak tenan. Segar pula juice-nya.

klik juga: Majalah MATRA terbaru

 

 

Tinggalkan Balasan