viral  

Disabilitas Korban Erupsi Merapi, Tak Kuatir Corona Justru Teriak Soal PLN

MATRANEWS.id — Penyandang disabilitas menagih janji pemerintah, yang katanya mendukung UMKM.

Para pengusaha disabiliutas punya pengalaman, ketika modal agunan di bank sempat terancam ditarik bank pemerintah. Padahal, karena ruwetnya perijinan di birokrasi pemerintah.

Kini ijin sudah beres, tapi justru listrik hingga sekarang belum ada “tanda-tanda” menyala atau alirannya masuk.

“Kami pengusaha disabilitas fisik, pekerja kami rata-rata disabilitas korban erupsi merapi,” demikian pemilik nomer whatsapps 0822-2773-7732 meminta perhatian atas nama kaum disabilitas.

Erupsi Merapi yang terjadi pada 2010 itu tidak hanya menewaskan ratusan orang, tetapi juga membuat 400 ribu penduduk mengungsi.

Alhamdulilah, di saat wabah corona masuk ke Indonesia, usaha kami tetap berjalan. Usaha kami berkaitan dengan alam. Pembuatan pasir untuk bahan dasar bangunan,” pria yang tinggal di perbatasan Sleman dan Klaten ini menerangkan.

“Secara nasional, jumlah kami sekitar 25 juta jiwa, rata-rata hidup di bawah kemiskinan,” ujar pria yang mengaku daerahnya masih gelap, belum mendapatkan layanan PLN.

“Padahal, listrik sangat perlu untuk usaha kami,” teriak mereka di medsos.

Para penyandang disabilitas usahanya jauh dari Kota Yogyakarta. Di dusun desa Bawukan. Kecamatan Kemalang. Kabupaten Klaten.

Mereka pada jualan batu dari muntahan Gunung Merapi. Batu besar-besar itu digiling. Habis itu, dijual jadi bahan bangunan dan konstruksi.

“Mohon pak Erick Tohir bisa memperhatikan.  Listrik sangat perlu untuk menjalankan usaha kami. Sekarang memakai genset, bahan bakar solar. Kami UMKM sangat berat , susah mendapatkan solar,” tutur Bambang Susilo, pengusaha dengan disabilitas.

“Kami sudah bertemu Presiden. Dibantu ijin BKPM, tapi listrik tidak tersambung. Hidup kami sudah sangat berat, karena tubuh kami tidak komplit. Penyandang disabilitas tak kuatir dengan corona, tapi kuatir karena PLN tak masuk-masuk di kelurahan Bawukan, kecamatan kemalang Klaten,” tuturnya.

“Semoga pak menteri Erick Tohir bisa mendengar keluhan ini.  Dirut PLN bisa mengalirkan PLN buat kami, di perbatasan kabupaten Sleman dan Klaten. Pas di Merapi Yogyakarta, ” demikian keluhan para disabilitas yang jadi pengusaha di sana, melalui whatsapps.

baca juga: majalah MATRA edisi cetak — klik ini

 

Tinggalkan Balasan