Edukasi Kesehatan Live Zoom: “Olahraga dan Defisit Kalori, Menjaga Imunitas Seimbang”

Diet Benar Jaga Imunitas Tubuh Di Masa Pandemi

Benarkah Harus Memilin Makanan Sehat dan Aktif Bergerak?

Di Masa Pandemi Covid-19, daya tahan tubuh yang konsisten sangat diperlukan. Namun bukan berarti seseorang tidak boleh melakukan diet atau menjaga keseimbangan berat badan.

 

Diet yang benar merupakan pola pemenuhan gizi agar kekebalan pada tubuh tetap terjaga.

Lalu, bagaimana caranya?

Lely Agustin, Nutritionist Siloam Hospitals Bali menyampaikan. Rata-rata kebutuhan energi untuk pria sebesar 2500 Kilo Kalori atau kkal. Sedangkan untuk wanita 2100 kkal. Satu Kilo Kalori setara 1.000 kalori.

“Dalam pelaksanaan diet kalori diperlukan pengurangan sebanyak 500 kkal per hari atau 3500 kkal per Minggu dan akan mengurangi sebesar 0,5 – 1kg dalam seminggu, ” tutur Lely Agustin melalui edukasi kesehatan Live Zoom Webinar bertajuk “Olahraga dan Defisit Kalori, Menjaga Imunitas Seimbang,” di Siloam Hospitals Bali.

Dikatakan Lely Agustin, melakukan diet bukan berarti mengurangi porsi makan dan asupan nutrisi.

Namun menjaga gizi yang seimbang agar tubuh dapat mengolah asupan dengan tepat. Pola diet berlebih akan mempengaruhi sistem imun pada manusia, yaitu metabolisme energi akan terganggu dan daya tahan tubuh menurun. Sehingga mengakibatkan respon yang lambat terhadap antigen yang masuk.

“Yang dianjurkan adalah mengurangi porsi makan, pilih jenis makanan dan cara pengolahan kemudian aktif bergerak dengan melakukan kombinasi diet dengan olahraga,” pungkas ahli gizi dari Siloam Hospitals Bali, Lely Agustin.

Jenis Olahraga yang Tepat

Diet yang benar pada masa Pandemi Covid-19 akan semakin optimal dengan diiringi kegiatan berolahraga atau aktif bergerak.

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Siloam Hospitals Bali, dr. Anthony, Sp.KO., melalui presentasi selanjutnya menjelaskan, berolahraga dapat meningkatkan kemampuan jantung, paru-paru dan pembuluh darah, sekaligus bertujuan guna mencegah penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan juga stroke.

Namun Anthony mengingatkan tidak semua cabang olahraga dapat dilakukan masyarakat pada saat pandemi.

“Berolahraga sebaiknya dilakukan 3 hingga 5 kali dalam seminggu dengan intensitas sedang dan lakukan olahraga kurang lebih 30 menit. Jika kemampuan tubuh memungkinkan, dapat dilakukan selama satu jam,” tutur dokter spesialis Kedokteran Olahraga Siloam Hospitals Bali ini menerangkan.

Menurut Anthony, Jenis olahraga yang dapat dilakukan adalah lari atau jogging dengan jarak disesuaikan dengan kemampuan. “Dan setiap dua minggu naikan durasi 2,5 menit, ” pungkas Anthony.

 

Tinggalkan Balasan