Hari Anti Narkoba Internasional (HANI 2021) #warondrugs

“Kami punya harapan yang sama ke komandan Petrus Golose, yang dipercaya Presiden Jokowi sebagai Kepala BNN yang baru. Sebab Presiden sangat konsen terhadap penyebaran narkoba, bahkan di masa pandemi ini. Kapolri dan tim satgas anti narkoba telah bekerja luar biasa. Artinya, segenap komponen di masyarakat siap bekerjasama dengan BNN,” demikian rilis dari RIDMA Foundation jelang seremonial HANI 2021, pada 26 Juni mendatang.

RIDMA Foundation menyebut Badan Narkotika Nasional (BNN) di bawah komandan Pego alias Petrus Golose pasti dan optimis akan lebih baik, lebih giat lagi, berperang kepada narkoba yang merupakan kejahatan extraordinary.

Twitbbon HANI 2021 tentang War on drugs. Indonesia bersinar juga bagian dari sinergitas, “Kita Hebat Tanpa Narkoba.”

Bahwa seluruh masyarakat mendukung Bersih Narkoba yang akan diresmikan pada Hari Anti Narkoba Internasional (HANI 2021) #warondrugs

Semangat yang sama dengan keberhasilan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Tim Satgas narkoba dari Kepolisian. Tatkala Narkoba Polda Metro Jaya menguak penyelundupan sabu seberat 1,5 ton jaringan Timur Tengah-Malaysia-Indonesia berhasil.

Setelah sebelumnya Presiden Jokowi geram, dimana seolah Ditjenpas tak bisa buat apa, tatkala mafia narkoba terus mengedarkan narkoba dari balik penjara.

Pengungkapan jaringan narkoba Timur Tengah-Afrika tersebut diperkirakan nilai barang bukti mencapai Rp1,694 Triliun dan jika beredar dapat dikonsumsi sekitar 5,6 juta jiwa.

Artinya, peredaran narkoba terus terjadi dan sindikatnya bekerja. Walau kita di masa pandemi Covid-19. Bukan saja darurat narkoba, tapi sudah terjadi “banjir” narkoba di bangsa ini.

Dalam rilisnya, RIDMA Foundation mencatat bahan haram yang hingga kini bandar narkoba justru produksinya dari dalam penjara alias Lapas atau Rutan.

RIDMA menegaskan dan mendukung Satgas Polri dan BNN perlu diisi orang-orang yang idealis dan berintegritas. Jangan juga terjadi sejumlah narapidana narkoba yang mengisi hampir 50 persen lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai masyarakat, demikian cepat bergerak cepat mengikuti arahan Jokowi, sebagai bentuk perang terhadap narkoba. Jika dihitung, hampir tiga bulan dari Januari kurang lebih ada 5 ton lebih tim satgas narkoba terus melakukan pengungkapan.

BNN yang bukan Lembaga Polri — kini bahkan anggaran dan statusnya dinaikan tak mau kalah sigap dengan satgas Polri. Berharap Presiden Jokowi bisa hadir di HANI 2021 .

“Saya tidak akan datang ke acara seremonial, atau perayaan HANI semacam ini. Jika BNN tidak bisa menyelesaikan masalah narkoba tuntas. Kita ini, sudah masuk dalam narurat narkoba, ayo dong sadari itu” ujar Jokowi, dalam kata sambutannya.

Terhitung dua kali, Presiden Jokowi absen dalam acara seremonial HANI, karena ingin mengingatkan BNN sebagai garda depan untuk atasi masalah narkoba.

“Ya, kita semua perlu bekerjasama mencegah, mengatasi, dan memberantas peredaran narkoba. BNN dengan fasilitas jangan mau kalah dengan satgas yang dibentuk kepolisian,” ujar Asri Hadi, atas nama NGO Bersama sejak jaman Bakolak Inpres 71 ikut mengkritisi.

Asri Hadi, atas nama NGO Bersama sejak jaman Bakolak Inpres 71 ikut mengkritisi.
sumber: suara-pembaruan

Ridma Foundation: Rp1,694 Triliun Diselamatkan Satgas Polri Juga 5,6 juta Jiwa

 

“Artinya, peredaran narkoba dan sindikatnya terus bekerja. Walau kita di masa pandemi Covid-19. Bukan saja darurat, tapi terjadi “banjir” narkoba” — S.S Budi Rahardjo ketua umum RIDMA Foundation yakin BNN saat ini di bawah komando Komjen Petrus Golose akan lebih baik lagi. #warondrugs

Tinggalkan Balasan