Javaplant Lebih Suka Beriklan di Media Massa Mainstream

MATRANEWS.id —

Javaplant terjun ke bisnis esktrak herbal, sebelum pasar dalam negeri berkembang. Ketika pasar sudah berkembang seperti sekarang, Javaplant sudah siap segalanya.

Rasanya tidak berlebihan jika perusahaan ini disebut sebagai Raja Ekstrak Botani Indonesia. Perusahaan ini sister company PT Deltomed Laboratories.

Keunggulan Javaplant, salah satunya terletak pada teknologi mesin produksi yang belum tentu dimiliki kompetitor, yakni mesin ekstraksi dengan percolation system yang dapat menghasilkan ekstrak botani lebih cepat.

Javaplant lebih dahulu dikenal sebagai produsen ekstrak herbal. Seperti, ekstrak kunyit untuk bahan bumbu, dan pewarna produk mi instan dan makanan bayi. Ekstrak jahe untuk bahan minuman sekaligus bahan bumbu. Serta beragam ekstrak lain bahan pencampur atau tambahan untuk obat-obatan dan kosmetika.

Javaplant tidak bermain sendiri di bisnis ekstrak botani. Di sekelilingnya terdapat enam pemain yang cukup besar. Maka itulah, perusahan ini agresif berpromosi dan setiap ada pameran herbal Javaplant dipastikan selalu ikut.

Javaplant juga cukup agresif bila beriklan di media. Terutama, di media yang terkait erat dengan industri.

Kegiatan above the line ini, menurut Junius, cukup ampuh untuk menjaring pelanggan baru.

Selain itu, Javaplant juga berusaha mengedukasi pasar dengan rajin mengunggah video yang mengandung aspek komersial, sosial, sampai technical ke YouTube.

Purwanto Rahardjo, Mulyo Rahardjo, dan Junius Rahardjo selalu inovatif untuk memenuhi pasar herbal di Tanah Air.

Keluarga Rahardjo yang dikenal sebagai pemegang merek jamu kuat Pilkita tergelitik untuk masuk ke pasar ekstrak herbal. Perusahaan ini memproduksi aneka ekstrak herbal, lalu memasarkan produknya ke berbagai produsen jamu.

Terserap Pasar Asing

Selain dari beberapa perusahaan multilevel marketing (MLM) dan industri herbal rumahan, Javaplant juga membidik pasar luar negeri.

Berkancah di pasar global, Javaplant mendapat pesanan berbagai peritel maupun perusahaan herbal di Amerika Serikat dan beberapa negara lain di seluruh dunia.

Setelah Amerika Serikat, setahun berikutnya Jepang berhasil ditembus. Menyusul kemudian negara-negara seperti Korea, Australia, Malaysia, dan lain-lain.

Saat ini, 60% dari total produksi Javaplant diserap oleh Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara di Asia Tenggara, sisanya baru di pasar domestik.

Kemasan yang customized, jaminan uang kembali, jangka pembayaran, pembayaran dengan mata uang rupiah, dan late time delivery yang sangat pendek menjadikan bisnis perusahaan ini cepat berkembang.

Ciri khas lain dari produsen ekstrak botani ini adalah selalu terbuka pada siapa pun yang ingin datang ke pabriknya di Tawangmangu, Jawa Tengah.

Lokasi pabriknya pun bukan asal pilih.

Junius punya alasan dipilihnya Tawangmangu, yaitu lokasi ini merupakan tujuan rekreasi, dan diharapkan dari para wisatawan yang rekreasi ke sana tertarik untuk mampir ke fasilitas produksi Javaplant. (*)

Tinggalkan Balasan