MATRANEWS.id — Pertemuan Jokowi-Biden di Washington DC: 6 Poin Kesepakatan Membangun Comprehensive Strategic Partnership”
Washington DC — Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi, memberikan rincian hasil pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington DC. Enam poin kesepakatan strategis telah dirumuskan untuk memperkuat hubungan antara kedua negara.
Peningkatan Status Hubungan Bilateral: Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat setuju untuk meningkatkan status hubungan bilateral dari Strategic Partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).
Kesepakatan ini diharapkan menjadi pondasi kuat untuk meningkatkan kerjasama, khususnya di bidang ekonomi.
Penguatan Kerjasama Mineral Kritis: Ditegaskan bahwa kedua negara sepakat untuk memperkuat kerjasama di sektor mineral kritis.
Rencana kerja menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA) akan dibuat, dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pemasok berkelanjutan untuk kebutuhan baterai mobil listrik di Amerika Serikat.
Implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP): Kedua pemimpin sepakat untuk segera mengimplementasikan Just Energy Transition Partnership atau Just Energy Transition (JETP).
Presiden Jokowi mengajukan dukungan dari AS untuk mempercepat transisi energi di Indonesia, termasuk program pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan pengembangan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan.
Kemitraan International Technology Security and Innovation Fund: Indonesia terpilih sebagai mitra dalam International Technology Security and Innovation Fund dari Amerika Serikat. Hal ini diharapkan dapat membuka jalan bagi penguatan rantai pasok semi konduktor.
Perpanjangan Generalized System of Preferences (GSP): Presiden Jokowi menekankan pentingnya perpanjangan Generalized System of Preferences (GSP) untuk Indonesia guna meningkatkan perdagangan bilateral.
Dukungan AS untuk OECD: Menteri Luar Negeri RI mengungkapkan bahwa Amerika Serikat menyatakan komitmennya untuk mendukung aplikasi Indonesia dalam menjadi anggota The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Presiden Joko Widodo dan Presiden Joe Biden menegaskan komitmen kuat untuk kerjasama lintas sektor, mencakup bantuan pembangunan, ekonomi, kesehatan, keamanan, serta dukungan tambahan dana sebesar US$172 juta.
Biden menyatakan bahwa ini akan memulai era baru dalam hubungan AS-Indonesia, yang akan mempengaruhi berbagai aspek, termasuk peningkatan kerja sama keamanan, khususnya keamanan maritim.