Jokowi Tinjau Vaksinasi Di Kampung Rambutan, Pelabuhan Tanjung Priok Serta Pelabuhan Sunda Kelapa

“Pagi hari ini kita melakukan vaksinasi di Terminal Kampung Rambutan yang kita berikan kepada para pelaku transportasi,” ujar Presiden sesaat peninjauan vaksinasi yang ditujukan bagi para pelaku transportasi dan pedagang di sekitar terminal.

Kepala Negara berpandangan, vaksinasi bagi para pelaku transportasi ini menjadi salah satu yang diprioritaskan karena mengingat interaksinya dengan masyarakat sangat tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, sedikitnya ada 1.000 orang yang mendapat suntikan vaksinasi. Presiden berharap, vaksinasi ini akan memberikan perlindungan bagi penerimanya dari penyebaran Covid-19.

Untuk diketahui, vaksinasi di Terminal Kampung Rambutan akan berlangsung selama 12 hari dengan sasaran vaksinasi sebanyak 5.000 orang. Sebanyak 4.000 di antaranya merupakan pelaku transportasi mulai dari pengemudi bus, pengemudi angkot, petugas teknis operasi bus, petugas administrasi, hingga petugas loket. Sedangkan 1.000 orang lainnya merupakan para pedagang warung atau kios di terminal.

Proses vaksinasi setiap harinya dimulai pada pukul 07.30 WIB sampai dengan 15.00 WIB dengan sistem istirahat secara bergantian tanpa mengurangi pelayanan terhadap perserta vaksin. Adapun vaksin yang digunakan adalah AstraZeneca.

Setelah meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Terminal Bus Kampung Rambutan, Presiden Joko Widodo pada Kamis, 10 Juni 2021, kembali meninjau pelaksanaan vaksinasi massal lainnya. Kali ini, Presiden meninjau vaksinasi massal di Pelabuhan Pelindo II Tanjung Priok, Jakarta.

 

Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia, yang melayani kapal penumpang, kapal barang, baik domestik maupun ke mancanegara. Selain itu, pelabuhan ini juga menjadi infrastruktur penghubung yang sangat penting dalam mendistribusikan logistik ke seluruh Tanah Air.

“Oleh sebab itu, pagi hari ini kita vaksinasi kurang lebih 1.500 orang, baik itu pekerja pelabuhan, pekerja bongkar dan muat, kemudian para sopir dan kernet, juga pelayan-pelayan publik lainnya yang berada di Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Presiden dalam keterangannya di lokasi, selepas peninjauan.

Presiden berharap, setelah divaksinasi para pekerja bisa terlindungi dari potensi penularan Covid-19. Terutama mengingat para pekerja pelabuhan memiliki tingkat interaksi yang tinggi.

“Kita tahu di sini mobilitas orang dan barang sangat tinggi dan kemungkinan untuk tertular Covid juga sangat tinggi baik karena interaksi dengan penumpang kapal, interaksi juga dengan ABK yang ada di kapal, ini yang kita harapkan dengan vaksinasi pada pagi hari ini bisa terlindungi dari penularan Covid-19,” jelasnya.

Vaksinasi massal di Pelabuhan Tanjung Priok sendiri direncanakan akan dilangsungkan selama 10 hari dengan sasaran total sebanyak 10.000 orang. Adapun vaksin yang akan digunakan adalah AstraZeneca.

Jokowi juga  meninjau pelaksanaan vaksinasi massal para pekerja pelabuhan dan masyarakat maritim tersebut digelar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.

Vaksinasi massal terus digencarkan pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19, terutama bagi mereka yang memiliki tingkat interaksi tinggi dalam pekerjaannya, seperti anak buah kapal (ABK) hingga pekerja bongkar muat.

Pada kesempatan tersebut, sedikitnya 1.000 orang menerima suntikan vaksin AstraZeneca.

Sementara itu, sasaran peserta vaksinasi di Pelabuhan Sunda Kelapa secara keseluruhan berjumlah 3.000 hingga 4.000 orang. Vaksinasi rencananya akan dilaksanakan dalam tiga hari, dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB setiap harinya.

“Hari ini peserta vaksin kurang lebih 1.000 orang dan kita harapkan ini akan terus berlanjut dengan tambahan jumlah yang lebih banyak lagi,” tandas Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan vaksinasi di Pelabuhan Tanjung Priok antara lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan