Kejagung Dibakar atau Terbakar?

Kejagung Dibakar atau Terbakar?

MATRANEWS.id — Peristiwa kebakaran yang melanda Gedung Utama Kejaksaan Agung membuat tanda-tanya besar di masyarakat kita.

Pasalnya,  ada sejumlah perkara besar yang tengah ditangani oleh Korps Adhyaksa itu.  Dari 800 rekening yang diblokir Kejaksaan, isu mafia narkoba hingga Djoko Tjandra dan Novel Baswedan.

Kebakaran Gedung Utama Kejagung terjadi pada Sabtu (22/8/2020) malam.

Api baru dapat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran pada Minggu (23/8/2020) pagi setelah berjibaku memadamkannya selama sebelas jam.

Gelar Olah TKP, Puslabfor Polri Periksa Dulu Kelayakan Gedung

“Setiap tingkatan, setiap lantai, setiap sudut yang ada indikasi terbakar kita periksa,” kata Brigjen Ahmad Haydar (Kepala Puslabfor Polri)  yang memimpin jalannya olah TKP, Senin (24/8/2020).

Ahmad Haydar mengatakan, pihaknya memeriksa setiap sudut bangunan di gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar.

Saat ini, jelas Haydar, tim olah TKP masih melakukan pemeriksaan konstruksi bangunan.

“Yang pertama tadi kami melakukan cek konstruksi bangunan dulu, apakah layak atau tidak dilakukan pemeriksaan,” ujar mantan Kapolres Salatiga ini.

Tim Puslabfor Mabes Polri menggunakan baju berwarna biru dan menggunakan helm, tampak melakukan pengecekan kelayakan gedung sebelum masuk ke dalam bangunan yang terbakar pada Sabtu 22 Agustus 2020.

Jika sudah dirasa aman, tim Puslabfor dan Inafis Polri bisa leluasa melakukan olah TKP.

“Sehingga nanti personel kita dalam keadaan aman untuk melakukan pemeriksaan. Ini baru pemeriksaan awal,” ucap Haydar.

Baca juga :  Paus Kogoya (Ketua Adat Lapago): "Kami Dipermainkan. Dijanjikan, Tapi Tak Pernah Bertemu Presiden Jokowi."

Dalam olah TKP ini, Puslabfor Polri mengerahkan 12 orang personel. Sedangkan Inafis berjumlah 10 personel.

Olah tempat kejadian perkara (TKP) di gedung utama Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, masih berlangsung.

***

Kapuslabfor Polri Menentukan Kebakaran atau Dibakar

Perwira bintang satu ini dikenal sebagai reserse yang malang melintang di unit Bareskrim Polri.  Sepanjang karirnya di kepolisian, Haydar adalah Bhayangkara yang punya integritas.

Akpol lulusan 1988 ini kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 9 September 1965.  Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jambi.

Sosoknya berbadan tegap, tinggi, dan besar. Perawakannya yang tinggi, hidung mancung, alis mata tebal, dan sorot mata yang tajam benar-benar khas penduduk Arab.

Mengutip reqnews,  menjadi polisi bukanlah cita-cita Haydar kecil.

Ketika duduk di bangku SMP dia ingin menjadi seorang insinyur pertanian. Namun saat di bangu SMA, dirinya memantapkan diri untuk ikut seleksi Akpol pada tahun 1985.

Tamat dari AKABRI, Haydar langsung ditugaskan di Kalimantan Timur menjadi Komandan Penjagaan. Enam bulan berikutnya, Haydar diangkat sebagai Kanitserse Polres Balikpapan.

Setelah tiga tahun, suami Desiree Ahwil ini naik jabatan sebagai penyidik reserse tindak pidana tertentu (tipiter) kasus kehutanan di Polda Kaltim. Kemudian pidah lagi menjadi penyidik reserse ekonomi.

Tamat dari AKABRI, Haydar langsung ditugaskan di Kalimantan Timur menjadi Komandan Penjagaan.

Enam bulan berikutnya, Haydar diangkat sebagai Kanitserse Polres Balikpapan.

Baca juga :  Gerbong Mutasi Di Tubuh Polri, Akan Bergerak

Setelah tiga tahun, suami Desiree Ahwil ini naik jabatan sebagai penyidik reserse tindak pidana tertentu (tipiter) kasus kehutanan di Polda Kaltim. Kemudian pidah lagi menjadi penyidik reserse ekonomi.

Haydar sempat menjalani tugas sebagai Kasat Serse Ekonomi Polda NAD (Aceh pada tahun 2005.

Tugas ini dilanjutkan menjadi penyidik madya unit industri perdagangan di Bareskrim Polri, Kalimantan Timur.

Kasus yang ditanganinya adalah tindak pidana ekspor-impor, hak kekayaan intelektual (HAKI), dan tindak pidana ekonomi sebelum pada akhirnya terdampar di Salatiga.

Brigjen Ahmad Haydar:

Berikut Riwayat Jabatan Brigjen Ahmad Haydar:

Komandan Penjagaan Kaltim (1989)
Kanit Serse Polres Balikpapan (1989)
Wakasat Serse Polres Balikpapan (1992)
Penyidik Serse Tipiter Polda Kaltim (1993)
Penyidik Serse Ekonomi Polda Kaltim (1994)
Kabag Ops Polsek Bontang (1996)
Pama PTIK (1997)
Penyidik Madya Narkotika Polda Kaltim (1999)
Penyidik Narkotika Polri
Kasat Serse Ekonomi Polda NAD (2005)
Kapolres Salatiga (2007)
Kasubbag Prodsus Bag Produk Roanalisis Bareskrim Polri (2009)
Kanit II Dit V/Tipiter Bareskrim Polri (2010)
Kasubdit II Dittipidter Bareskrim Polri (2011)
Kasubdit V Dittipidter Bareskrim Polri (2012)
Analis Kebijakan Madya bidang Pidter Bareskrim Polri
Dirreskrimsus Polda Sumut (2015)
Wadirtipidter Bareskrim Polri (2016)
Wakapolda Jambi (2017)
Kapuslabfor Bareskrim Polri (2019)

 

 

baca juga:  majalah MATRA edisi cetak — klik ini

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan