Kemenparekraf: Berkolaborasi Dengan Alam Cara Selamat Dari Pandemi

MATRANEWS.id —Kolaborasi merupakan sebuah cara untuk selamat dari masa pandemi.

“Sekarang ini hal yang membuat kita selamat adalah kolaborasi, ini adalah platform di mana Anda akan saling kenal dan mendengar pencerahan-pencerahan yang biasa memberikan motivasi,” ujar Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf.

Untuk untuk membantu pemulihan ekonomi dan kesehatan di Indonesia. Rizky berharap tak hanya kita dan anak muda. Tapi generasi tua juga dapat ikut serta di dalamnya dengan memberikan inovasi baru di bidang ekonomi kreatif.

“Jangan berpikir tentang diri sendiri tapi berkolaborasi, berkontribusi, dan inovasi saya pikir ini adalah yang dibutuhkan oleh orang-orang sekarang di masa saat ini,” kata Rizky.

Kini, ada berbagai kegiatan yang bersifat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan membuat protokol kesehatan untuk destinasi pariwisata agar bisa tetap bergerak.

Harus diakui banyak pengembangan SDM, banyak pelatihan-pelatihan yang diberikan sesuai protokol kesehatan seperti apa new normal.

Adapun implementasinya, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf mengatakan pihaknya saat ini fokus untuk menggaet wisatawan lokal untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata tanah air.

Kemenparekraf mengupayakan berbagai cara untuk membuat pemulihan pariwisata berjalan dengan cepat.

“Banyak asosiasi pariwisata dan pengelola destinasi wisata melakukan berbagai promosi dengan cara-cara baru untuk mendorong bangkitnya industri pariwisata,” ujarnya menyebut Lombok atau Labuan Bajo.

“Kami mendorong agar domestik turis tidak berhenti dan akan mulai pelan-pelan berjalan,” kata Rizki tentang  tujuan wisata yang sedang digalakkan oleh Kemenparekraf, dengan protokoler ketat.

Menurut Rizki, Lombok atau Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang sudah menggunakan protokol kenormalan baru.

Intinya, Indonesia tidak hanya menjual keindahan alam dan budayanya saja.

“Kami melihat ini untuk memperbaiki sebenarnya arah pembangunan pariwisata kita ke depan seperti apa. Jadi kita melihat ketergantungan hanya pada pariwisatanya aja, kita melihat ada atraksinya hanya menjual alam dan budaya ternyata ke depan mungkin harus ada hal lain,” ujar Rizky.

Banyak asosiasi pariwisata dan pengelola destinasi wisata melakukan berbagai promosi dengan cara-cara baru untuk mendorong bangkitnya industri pariwisata.

 

Tinggalkan Balasan