Kita Berpotensi Jadi Gemuk jika Ada di Sekeliling Orang Gemuk

MATRANEWS.id — Foto Prabowo menyempil diantara Megawati dan Puan Maharani, jelas tak berhubungan dengan judul di atas, yang menggelitik. Riset: “Kita Berpotensi Jadi Gemuk jika Ada di Sekeliling Orang Gemuk”.

Hanya ingin menunjukan, media sosial ramai bisa saling komen, ketika seseorang mengunggah foto atau tulisan yang memang menarik. Netizen bebas komen.

Ada saja yang menanggapinya dengan joke, ada yang kemudian mencari hal-hal berkait topik itu, dengan komen yang saling sahut-menyahut. Sehingga kemudian, hasil dari foto itu, menjadi trending topic.

Mirip seorang yang foto pria yang iseng, berpose “nyempil” diantara yang langsing. Maka, ramai netizen berkomentar terhadap pegolf ini, tentunya dengan komen kocak: “Di antara yang langsing, ada seorang Don Juan.”

Yang serunya, netizen lebih banyak komen, mereka minta diajak makan dengan yang cantik-cantik itu. Daripada minta diajak golf bareng, sembari meledek, perut sang pria yang tetap menjadi pusat perhatian.

Dunia medsos, ya begitu. Ada-ada saja.

Baru-baru ini, riset Ridma Foundation, penerbit HealthNews.co.id menyebutkan  bahwa enam dari sepuluh orang yang bergaul dari orang gemuk, akan menjadi gemuk pada nantinya.

Ya, mirip jika kita bergaul dengan orang baik, maka kebaikan itu menular.

Ternyata benar, “Bahwa kegemukan itu menjadi ‘penyakit menular.  Gagasan ‘gemuk tapi sehat’ tidak boleh digunakan sebagai pembenaran untuk memiliki kelebihan berat badan.

Penelitian itu menyebutkan, obesitas terjadi akibat pergaulan. Penelitian ini berhasil menunjukkan bagaimana pergaulan dapat menyebabkan orang gemuk, semakin banyak.

Kegemukan juga dapat menular di dalam keluarga. Kali ini bukan karena genetik, tetapi kebiasaan yang membuat kegemukan menjadi turun temurun, menular dari satu generasi ke generasi lainnya.

Penularan kegemukan terjadi, saat kita mengiyakan atau menyetujui ajakan teman untuk hang out sambil ngemil di suatu tempat makan. Padahal, kita sudah makan besar sebelumnya.

Peneliti menyatakan, obesitas seharusnya dikategorikan sebagai penyakit menular.

Penelitian itu menyatakan hal tersebut sebab secara statistik, epidemi obesitas mirip dengan penyebaran penyakit menular.

Menurut peneliti, saat berada di sekeliling orang obesitas, kita berisiko meningkatkan indeks massa tubuh kita (BMI).

Obesitas boleh jadi “menular” pada orangtua maupun anak-anak.

Peneliti menemukan, anggota ikatan sosial mempengaruhi juga kita gemuk atau tidak.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa, lingkaran sosial kita berperan kuat dalam menentukan kebiasaan hidup sehat atau tidak sehat, serta menunjukkan cara meningkatkan kesehatan masyarakat kita.

Ada komentar?

Penularan kegemukan terjadi, saat kita mengiyakan atau menyetujui ajakan teman untuk hang out sambil ngemil di suatu tempat makan. Padahal, kita sudah makan besar sebelumnya.

 

Peneliti menemukan, anggota ikatan sosial mempengaruhi juga kita gemuk atau tidak.

 

 

www.oojotv.com

Tinggalkan Balasan