Klarifikasi Bos Bukalapak Soal Presiden Baru

“Bangun2 viral tweet saya gara2 “presiden baru” maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya 🙂 lets fight for innovation budget.”


MATRANEWS.id — Ketika gerakan hastag untuk memblog salah satu start up besar di Indonesia, Bukalapak menjadi viral di grup media sosial. Developer (bukalapak) nyaris kehilangan pelanggan alias member-nya.

Pria bertambang ndeso, kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986 akhirnya mengklarifikasi soal cuitannya yang menyinggung “presiden baru”

Dalam cuitannya di Twitter Zaky bicara soal riset R&D di Indonesia yang kalah dengan negara-negara tetangga di Asia. Namun di akhir kalimatnya Zaky menyebut “Mudah2an presiden baru bisa naikin.”

Sontak cuitan Zaky memicu jutaan pendukung Joko Widodo (Jokowi) merasa kecewa. Tagar #uninstallbukalapak akhirnya menjadi trending topic. Cuitannya di tweet viral dan direspon negatif banyak netizen.

Bahkan hingga Kamis (14/2/2019) hashtag atau tagar #uninstallbukalapak sedang jadi trending topic, atau pembicaraan nomor satu di Indonesia.

Kata-kata “Mudah2an presiden baru bisa naikin” kemudian dipersoalkan netizen dan jadi perbincangan ramai di twitter hingga mengkaitkan Zaky dan HTI.

Zaky sendiri, tak menyangka cuitannya akan mendapat respon sedemikian besarnya. Ia pun buru-buru mengklarifikasi persoalan ini.

“Bangun2 viral tweet saya gara2 “presiden baru” maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya 🙂 lets fight for innovation budget,” tulisnya.

Zaky menjelaskan, tujuan dari cuitannya yang dipersoalkan itu adalah menyampaikan fakta. Menurutnya dalam 20 sampai 50 tahun ke depan Indonesia perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi agar tidak kalah dengan negara-negara lain.

“Kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju,” tulisnya.

Zaky kemudian minta maaf kepada pendukung Jokowi. Dia mengatakan, Jokowi dia kenal sebagai sosok yang baik bahkan sudah dianggap sebagai ayah sendiri.

“Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya 🙏🙏🙏 jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya,” tulisnya.

“Saya apresiasi sekali concern masyarakat twitter soal isu R&D ini. Tanda kalau kita ga kalah pinter. R&D adalah single pembeda negara maju dan miskin. Kalau ga kuat di R&D, kita akan perang harga terus. Negara maju masuk di perang inovasi. Negara miskin masuk di perang harga,” sambungnya.

Dia mengklarifikasi bahwa data anggaran riset tersebut disampaikan agar Indonesia lebih meningkatkan investasi di sektor SDM. Dia pun berharap kata-katanya soal “presiden baru” tidak disalah artikan

majalah MATRA edisi terbaru — klik ini — cetak/print

“Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya 🙏🙏🙏 jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo).

Tinggalkan Balasan