Berita  

Lihat Kedekatan Prajurit TNI AL Dengan Masyarakat di Lokasi Terdampak Bencana

MATRANEWS.id — Lihat Kedekatan Prajurit TNI AL Dengan Masyarakat di Lokasi Terdampak Bencana

TNI Angkatan Laut (TNI AL) terus melaksanakan pendistribusian logistik makanan maupun obat-obatan ke titik-titik lokasi yang masih sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat, para prajurit tersebut menggunakan puluhan motor trail untuk mencapai lokasi yang terisolasi akibat tanah langsor dan gempa bumi di Cianjur Jawa Barat, Sabtu (26/11).

Salah satu lokasi yang dituju yaitu wilayah Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Wilayah ini cukup sulit dijangkau karena jaraknya yang cukup jauh dan akses jalan yang sulit untuk pendistribusian bantuan.

Dilokasi tersebut, selain mendistribusikan bantuan, para prajurit juga berinteraksi langsung dengan masyarakat maupun anak-anak untuk menghibur berbagi kebahagiaan pasca peristiwa bencana alam yang membuat trauma. “Terima kasih TNI AL sudah datang kesini bawa bahan bantuan, Jalesveva Jayamahe”, teriak anak-anak yang dikenalkan dengan semboyan TNI Angkatan Laut tersebut.

Seperti diketahui, Pemerintah telah menetapkan tanggap darurat bencana gempa bumi Cianjur selama 30 hari sampai dengan tanggl 20 Desember 2022.

Satgas TNI AL siap mendukung dan telah menyiapkan sejumlah tim diantaranya tim kesehatan dengan rumah sakit lapangan yang sudah operasional dengan tenaga dokter dan para medis, untuk penanganan dampak psikologis telah ada tim Psikologi dari Dispsi Angkatan Laut dan Pasmar-1, tim assessment dan evakuasi serta tim pendistribusi logistik.

“Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengamanatkan kepada Satgas TNI AL utuk memanfaatkan semaksimal mungkin potensi yang dimiliki TNI AL untuk penanganan issue kemanusiaan dan bencana alam sampai tuntas.”

“Dan untuk seluruh personel agar cepat tanggap dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat, yang tidak kalah pentingnya dalam penugasan ini harus tetap koordinasi dan bekerjasama dengan stake holder dan relawan yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini,” pungkas Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Hermanto selaku Dansatgas TNI AL dalam Penanggulangan Bencana Alam di Cianjur Jawa Barat.

TNI AL dan SAR Gabungan Berhasil Evakuasi 13 Warga Tertimbun Longsor di Cianjur

Prajurit Korps Marinir TNI AL dan SAR Gabungan hingga hari ini Sabtu, (26/11) berhasil mengevakuasi 13 jenazah warga yang tertimbun longsor akibat gempa pekan lalu, di Cianjur Jawa Barat.

Diperkirakan sebanyak kurang lebih 30 Warga  di Desa Cijedil tertimbun longsor dan reruntuhan bangunan.

“Saya sangat berharap anggota keluarga saya yang tertimbun longsor jenazahnya dapat diketemukan, saya juga berterima kasih atas bantuan dari pasukan TNI AL yang sampai sekarang terus melakukan pencarian warga yang hilang di desa kami,” ungkap Bapak Solikhin warga desa Cijedil, Cianjur.

Bapak Solikhin merupakan salah satu dari 40 kepala keluarga yang rumahnya terletak di tebing dan menjadi korban tanah longsor akibat gempa yang terjadi dan mengakibatkan empat orang anggota keluarganya hilang tertimbun dan satu orang jenazahnya diantaranya telah diketemukan.

Pada pencarian hari pertama Komandan Pasmar -1 Brigjen TNI Marinir Hermanto yang juga merupakan Komandan Satgas TNI AL Penanggulangan Bencana Alam ini mengatakan bahwa Satgas TNI AL bersama Basarnas dan Satgas lainnya terus menerus melakukan pencarian korban semaksimal mungkin.

“Pencarian terus dilaksanakan dan tetap perhatikan faktor keamanan, Tim akan sangat berhati-hati, karena yang akan dievakuasi kondisinya sudah lebih dari tiga hari, kita bersama perangkat Desa, Basarnas dan unsur yang lain akan terus membantu pencarian dan evakuasi sampai ketemu dan tetap semangat,” tegas Brigjen Hermanto.

Di tempat terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengamanatkan kepada Satgas TNI AL untuk memanfaatkan semaksimal mungkin potensi yang dimiliki TNI AL untuk penanganan isu kemanusiaan dan bencana alam sampai tuntas, dan untuk seluruh personel agar cepat tanggap dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Tidak kalah pentingnya dalam penugasan ini harus tetap koordinasi dan bekerjasama dengan stake holder dan relawan yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini.

Tinggalkan Balasan