LSM RIDMA Foundation Tak Yakin Cucu Konglomerat Ditangkap Secara Spontan

MATRANEWS.id — “Polisi yang menangkap Richard Muljadi terkenal berani, di lingkungan dunia malam sudah terkenal,” ujar Jojo, aktivis anti narkoba RIDMA Foundation. Jadi, jika polisi yang menangkap Richard Muljadi cucu konglomerat disebut secara kebetulan, “Kami meragukan.”

Richard Muljadi menurut info pada 6 September 2018 akan melangsungkan pernikahan dengan Shalvynne Chang. Namun gara-gara dirinya ditangkap polisi dalam kasus narkotika, pernikahan tersebut pun terancam batal.

Perwira polisi yang meringkusnya adalah Kombes Herry Heryawan. Ia sudah malang melintang menangani kasus kriminal dan narkoba besar. Bahkan, polisi ini juga sudah kerap menangani kasus-kasus terkait preman-preman besar ibukota, seperti John Kei dan Hercules.

Ramai diberitakan, Richard Muljadi diringkus polisi saat hendak menggunakan kokain di toilet sebuah restoran Vong di kawasan mal SCBD, Rabu (22/8/2018). Dari situ, polisi menyita iPhone X berwarna hitam dan satu lembar uang pecahan 5 dolar Australia.

Karena disebut “kebetulan” inilah, yang kemudian ramai di media sosial bahwa yang bersangkutan disebut “dijebak”.

Menanggapi selentingan itu, LSM RIDMA Foundation segera menginvestigasi dan memantau kasus ini, jangan sampai seperti kasus anak konglomerat pemilik stasiun televisi swasta, setelah tertangkap, kemudian dilepas dengan pertimbangan ini dan itu.

LSM RIDMA mengapresiasi tertangkapnya cucu konglomerat ini sebagai efek jera pemakai narkoba. Hanya saja, jangan sampai sesuatu yang baik ini bergulir menjadi liar.

Kombes Pol Herry Heryawan atau yang akrab disapa Herrimen. Seperti diketahui, ia polisi berprestasi di lingkungan Polri. LSM anti narkoba menilai, kejadian ini langka dan tak layak disebut kebetulan. Pasalnya, polisi tersebut, saat bertugas menjadi Kapolres Depok, tergabung pada Satgas Narkoba dan mengungkap kasus 1 ton sabu.

Asal tahu saja, polisi yang menangkap punya track rekord baik. Dari pengungkapan kasus 1 ton sabu Herry Heryawan diberikan memperoleh ticket holder untuk sekolah pimpinan tinggi (Sespimti). Herry Heryawan sekarang “masuk kandang” Sespimti. Artinya, ya hanya tinggal menunggu masa untuk meningkat pangkat menjadi brigadir Jenderal (Brigjen).

Herry Heryawan adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1996, kemudian pada tahun 2010 menjabat Kadensus Anti Teror di Polda Kepulauan Riau.

Waktu itulah Herry Heryawan diberi kepercayaan oleh pimpinan Polri untuk ikut pada operasi pemberantasan terorisme, salah satunya saat menangkap Abu Bakar Ba’asyir di wilayah Banjar, Jawa Barat.

Pada saat itulah, Herry Heryawan diberi kepercayaan oleh pimpinan Polri untuk ikut dalam operasi pemberantasan terorisme, salah satunya ketika menangkap Abu Bakar Ba’asyir di wilayah Banjar, Jawa Barat.

Herry tahun 2011 dikenal sempat membongkar Pencurian dengan kekerasan toko emas di Sunter, Jakarta Utara. Membongkar pencurian dengan kekerasan lintas provinsi kelompok John Tamba, hingga Pembobolan kartu kredit dan Razia preman ‘Operasi Premanisme dan Kejahatan Jalanan.

Ia membongkar pencurian dengan kekerasan toko emas di Ciputat, pengungkapan senjata api rakitan dan airsoft gun di Cipacing, Jawa Barat juga pencurian dengan kekerasan mini market. Termasuk pencurian dengan kekerasan dalam taksi dan pembunuhan wartawan TVRI.

Menangani bentrok antara kelompok preman di Taman Palem Cengkareng serta penangkapan John Kei. Hingga menangani penusukan di Cafe Kemang 999, perampasan mobil oleh debt collector. Termasuk pencurian kendaraan bermotor lintas provinsi kelompok Radja dan penangkapan Hercules.

Polisi berani, yang mengungkap senjata api rakitan dan airsoft gun Cipacing II, hingga pembunuhan berencana Holly Angela. Juga pencurian dengan kekerasan John Weku juga pencurian dengan kekerasan rumah mewah di Pondok Indah kelompok Pian Palembang.

Menangani pencurian dengan kekerasan dalam taksi serta pencurian dengan kekerasan antar provinsi spesialis SPBU (BEGAL). Intinya, Herry Heryawan kerapkali dikaitkan dengan kemampuannya dalam memberantas aksi-aksi kejahatan jalanan (street crime) namun Herry Heryawan juga dipercaya pimpinan untuk ikut terlibat dalam operasi pemberantasan terorisme.

Ikut penyidikan kasus pengeboman Hotel JW Marriot pada tahun 2009, Pada operasi ini berhasil ditangkap pelaku utama pengeboman di Jati Asih (Agustus 2009) dan Kelompok Ibrahim (Agustus 2009).

Terlibat dalam penangkapan gembong teroris yang paling dicari yaitu Noordin M. Top di Solo (Agustus 2009). Terlibat dalam pengungkapan aktivitas pelatihan terorisme di Aceh pada tahun 2010. Termasuk dalam penangkapan pemimpinan Jamaah Islamiyah Indonesia Abu Bakar Ba’asyir di Banjar Jawa Barat Agustus 2010.

Herry ikut dalam penyergapan kelompok Kodrat (Mujahidin Indonesia) yang melakukan Pencurian dengan kekerasan toko emas di Bekasi tahun 2013. Terlibat dalam penyergapan kelompok Abu Roban (Mujahidin Indonesia Bagian Barat), di Kendal 2013.

Terlibat dalam penumpasan aksi teroris yang dilakukan secara terpadu. Penyelidikan kasus bom di Vihara Ekayana Jakarta Barat, juga terlibat dalam penangkapan aktor utama terkait peristiwa di atas yaitu Kelompok Nurul Haq diikuti dengan penembakan di lokasi kejadian di Ciputat, pada 31 Desember 2013.

Malam itu Herry Heryawan sedang berkunjung ke restoran di mal di kawasan SCBD, Jaksel, bersama rekan-rekannya. Herry Heryawan yang akrab disapa Herrimen kemudian menggunakan toilet restoran tersebut. Di saat bersamaan, rupanya ada pemuda di dalam toilet yang sedang mengisap kokain. “Iya saya spontan saja,” kata Herrimen.

Sebagai mantan Kasat Narkoba, Herrimen cepat sadar ada aktivitas janggal Richard di dalam toilet itu. Sebagai anggota polisi, naluri pengungkap 1 ton sabu ini pun langsung mengecek aktivitas Richard.

Hasilnya ternyata ada sisa kokain yang ditemukan Herrimen di dalam toilet tersebut. Herrimen langsung mengamankan Richard saat itu dan meminta bantuan anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Sedangkan RAM alias Richard. Adalah sosok yang suka pamer liburan keliling dunia, ia juga kerap mengunggah foto-foto barang mewah. Dari jam tangan mewah, sepatu, minuman beralkohol hingga mobil super mahal.

“Walau sempat ketika pamer jam Richard Mili, edisi khusus, perusahaan merek jam tersebut membantah keasliannya,” ujar seorang sumber MATRA.

Nenek Richard Muljadi, Kartini Muljadi, merupakan satu-satunya pengusaha perempuan yang masuk daftar Forbes Indonesia pada 2016 lalu. Ia merupakan wanita terkaya di Indonesia dengan total kekayaan 760 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 11 triliun.

Kartini Muljadi memulai karir sebagai pengacara kemudian beralih menjadi pengusaha. Ia sukses lewat Tempo Scan Group dengan beberapa anak perusahaan yang tersebar di seluruh Tanah Air.

Sosok Richard kerap memamerkan gaya hidup mewahnya. Foto-fotonya di instagram, terlihat sering berlibur ke luar negeri. Bersama sang pacar, ia kerap memamerkan momen liburan mereka di luar negeri.

Bagi Richard Muljadi, cara pamernya beragam, kalau tidak terang-terangan, ia menyisipkan satu barang mewahnya di satu objek yang ia foto. Saking sayangnya, ulang tahun anjingnya saja dirayakan oleh Richard Muljadi. Ia juga ternyata memelihara harimau dan buaya.

Sumber RIDMA menyebut, yang bersangkutan menggunakan kokain sudah dua tahun lalu, sehingga perlu direhabilitasi. Polisi sedang mengejar sang bandar, pemasoknya.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memasukkan kokain ke dalam NAPZA (narkotik, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) golongan I. Kokain dan kokain crack dikonsumsi secara oral (melalui mulut), melalui hidung (didengus), disuntik dengan jarum atau, pada kasus crack, melalui pernapasan uap dari pemanasannya.

Kokain menyebabkan high yang intens dan singkat yang segera diikuti oleh perasaan sebaliknya depresi berat, resah dan ketagihan lebih banyak narkoba. Si pengguna umumnya tidak dapat makan dan tidur dengan cukup.

Mereka bisa mengalami peningkatan denyut jantung yang tajam, kejang urat dan konvulsi. Narkoba ini dapat membuat orang merasa paranoid, marah, bermusuhan dan gelisah, bahkan ketika mereka tidak dalam keadaaan “high”.

Kokain dapat menyebabkan sifat lekas marah, gangguan suasana hati, ketidak-tenangan, paranoia dan halusinasi auditori (pendengaran).

Tingkat toleransi terhadap narkoba ini berkembang sedemikian rupa, sehingga makin banyak yang diperlukan untuk dapat mencapai tingkat “high” yang sama.

Penurunan efek dari obat itu menyebabkan depresi, yang menjadi lebih dalam dan lebih dalam lagi setelah tiap penggunaannya.

Hal ini bisa menjadi begitu hebat sehingga seseorang akan melakukan apa saja untuk memperoleh narkoba ini dengan membunuh orang sekali pun. Dan jika dia tidak bisa mendapatkan kokain crack, depresinya bisa menjadi sangat kuat sehingga dapat mendorong pecandu untuk melakukan bunuh diri.

baca juga: Majalah MATRA cetak (print) terbaru — klik ini




Tinggalkan Balasan