Mantu AM Hendropiyono, Calon Wakil Panglima TNI?

Sosok perwira militer berbadan kekar, gabungan dari militer akademisi dan prajurit tempur.

MATRANEWS.id — Jelang  satu tahun Presiden Jokowi, melantik Letnan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Pelantikan Andika dilakukan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018). Pelantikan Andika dihadiri sejumlah menteri dan pejabat.

Andika merupakan mantu Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN).  Ia diangkat berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 97/TNI/TAHUN 2018.

Yang artinya, otomatis Andika mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Jenderal TNI yang didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 98/TNI/TAHUN 2018 dan resmi berlaku hari ini.

“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Andika berjanji.

“Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya, akan setia menjunjung tinggi Sumpah Prajurit,” prajurit terbaik TNI Angkatan Darat yang memiliki banyak prestasi ini.

Nama Andika Perkasa identik dengan sosok perwira militer berbadan kekar yang setia menempel Jokowi. Pada 22 Oktober 2014-20 Mei 2016, Andika yang saat itu menyandang bintang dua menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), menggantikan Mayjen TNI Doni Monardo.

Kunjungan ke berbagai pelosok nusantara hingga kunjungan kenegaraan Jokowi ke negara-negara sahabat, Andika selalu berada di dekat Jokowi. Bahkan, ia pernah terlihat memakai kostum ala Superman, kala mengawal sang ‘bos’ di Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat.

“Usulan sudah lama, jaman pak Moeldoko menjadi Panglima TNI. Tetapi untuk pengisian, memang belum. Bisa minggu depan, bisa bulan depan, bisa tahun depan,” kata Presiden Jokowi menegaskan.

Kariernya di militer terbilang cemerlang.

Andika mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di Kopassus Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.

Setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Mabes TNI AD, ia kembali bertugas di jajaran Korps Baret Merah sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3 /Sandhi Yudha.

Diangkat menjadi Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dengan pangkat Mayor Jenderal pada 22 Oktober 2014, tepatnya dua hari setelah pelantikan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

“Kita melihat rekam jejak. Saya kira, Pak Andika ini pernah di Kopassus, Kodiklat, Pangdam, Kostrad, kemudian sebelumnya pernah di Penerangan juga. Saya kira tour of duty-nya komplet. Pernah juga menjadi Komandan Paspampres. Saya kira komplet semua,” ungkap Jokowi menjawab rumors.

Terbukti sudah, Andika gabungan dari militer akademisi dan prajurit tempur.

Bertahun-tahun menamatkan pendidikan di Amerika Serikat, pria kelahiran 21 Desember 1964 ini pernah menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak 23 Juli 2018.

Andika juga sempat menyandang posisi Dankodiklat TNI AD, Pangdam XII/Tanjungpura, Danpaspampres, dan Kadispen TNI AD. Ia lulus dari Akademi Militer pada tahun 1987.

Selain berprestasi di dunia militer, Andika Perkasa juga dianggap memiliki rekam jejak pendidikan yang cemerlang. Gelar di belakang namanya mulai dari S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., hingga Ph.D sudah ia raih.

Pria kelahiran Bandung 21 Desember 1964 itu merupakan lulusan Akademi Militer 1987.

Andika pernah mengenyam pendidikan militer di sejumlah perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat antara lain Norwich University, National Defense University Washington D.C, Harvard University, dan The George Washington University.

Di Indonesia, Andika mengenyam pendidikan pendidikan militer di Akademi Militer (Akmil) kecabangan Infanteri (1987), dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) sebagai lulusan terbaik Susreg XXXVII 1999/2000.

Selama berkarier di dunia militer, Andika pernah meraih penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan TNI AD untuk anggota korpsnya di bidang militer, yang telah menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok.

Selain itu, Andika juga pernah meraih penghargaan Bintang Yudha Dharma Pratama. Sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan angkatan bersenjata yaitu Kapolri dan TNI secara bersama.

Banyak yang kini menunggu, siapa kiranya  yang mengisi jabatan Wakil Panglima TNI, karena Kapolri saja ada wakilnya, demikian juga Jaksa Agung dan Kepala BIN. Mereka punya wakil.

“Usulan sudah lama, jaman pak Moeldoko menjadi Panglima TNI. Tetapi untuk pengisian, memang belum. Bisa minggu depan, bisa bulan depan, bisa tahun depan,” kata Presiden Jokowi menegaskan.

 

“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.”

Tinggalkan Balasan