Mohon Maaf Lahir Batin

MATRANEWS.id — Zaman sekarang, berjejaring bisa lebih mudah karena adanya perkembangan teknologi.  Kita bisa menciptakan brand pribadi di media sosial.

Persona yang kita bangun di media sosial bisa menjadi langkah awal untuk mencari kerja, membangun dan mengembangkan jaringan profesional.

Meski Anda sudah merasa memiliki banyak kolega, namun sebaiknya tidak boleh berhenti membangun jaringan baru. Anda tetap harus berusaha untuk menambah rekan dan mitra profesional baru.

Memaksimalkan media sosial

Ada banyak medsos, mulai dari whatsapps hingga Facebook.  Media sosial profesional seperti LinkedIn telah mengubah cara orang berjejaring pada zaman sekarang. Banyak orang mengandalkan LinkedIn untuk mendapatkan referensi, memulai perkenalan, mendapat ulasan dan referensi. Semua hal itu akan berguna saat Anda mencari pekerjaan.

Untuk mengembangkan jaringan Anda, mulailah memaksimalkan manfaat dari media sosial profesional.

Anda bisa menambahkan orang-orang –siapa saja- yang menjadi sedang klien atau mitra kerja ke jaringan LinkedIn. Bahkan, jika Anda hanya berhubungan dengan orang itu dalam waktu singkat atau hanya untuk satu proyek.

Media sosial profesional juga bisa menjadi tempat untuk belajar tentang latar belakang profesional dan pendidikan seseorang.

Jika berencana menghadiri pertemuan bisnis, Anda bisa memelajari latar belakang mitra kerja yang akan ditemui.

Jika Anda memiliki kesamaan dengannya –misalnya berasal dari universitas yang sama-, maka Anda bisa mencairkan suasana dengan sebuah percakapan hebat.

Hubungan yang baru Anda mulai tak akan bertahan lama jika Anda tidak memeliharanya.

Bila bertemu dengan kolega pertama kali, Anda sudah berhasil meninggalkan kesan yang baik dengan sikap dan tutur kata yang sopan. Kemudian, rekan Anda mau menerima permintaan untuk berjejaring di media sosial. Setelah berhasil mengikat hubungan pertama, Anda juga perlu mengucapkan terima kasih melalui media sosial atau email atas pertemuan yang luar biasa.

Setelah itu, Anda bisa melanjutkan hubungan dengan berbagi tautan, bahan bacaan, atau bahkan kesempatan dan lowongan kerja yang sesuai dengan keahlian mereka.

“Melebarkan sayap”

Jangan berpikir sempit. Anda tidak boleh membatasi jaringan profesional di industri yang digeluti saja.

Kita harus “melebarkan sayap” dengan menjangkau kalangan profesional lainnya.

Saat menghadiri pertemuan bisnis, temukan orang yang memiliki kesamaan gender, masa kerja, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan lain sebagainya. Jaringan luas yang beragam akan memberi Anda lebih banyak kesempatan.

Siapa tahu suatu saat nanti Anda berpikir untuk mengubah jalur karier. Anda bisa menghubungi salah seorang dari mereka untuk mendapat informasi tentang industri baru yang ingin Anda geluti.

Kita perlu:

1. Aktif.

Saat bertemu dengan banyak orang di sebuah pertemuan, bersikaplah luwes, tulus, dan ramah. Hindari sikap arogan dan memaksa. Ingat, kesan pertama harus dibangun dengan image positif dari diri Anda!

2. Percaya diri.

Saat menjaring relasi, sangat diperlukan rasa percaya diri. Pasalnya, orang yang memiliki kepercayaan diri cukup baik, umumnya akan memiliki banyak relasi. Percuma saja saat membuka percakapan dalam sebuah pertemuan, Anda tidak memiliki kepercayaan diri yang baik.

3. Memiliki pendapat.

Agar orang-orang di sekitar percaya dengan eksistensi Anda, ciptakanlah suasana supaya mereka memiliki respek positif terhadap Anda. Caranya? Jadikan diri Anda sebagai sosok yang well informed.

Artinya, Anda dapat menguasai bahan pembicaraan lebih dari sekadar tahu apa yang tengah diperbincangkan. Usahakan sudut pandang Anda berbeda dengan orang lain. Tapi setidaknya, orang di sekitar Anda mengerti benar pemikiran Anda.

4. Bahan Pembicaraan.

Usahakan jangan sampai kehilangan bahan pembicaraan.

Sungguh tidak mengenakkan jika dalam sebuah pertemuan, Anda tidak memiliki bahan pembicaraan. Apalagi, lawan bicaranya salah satu kolega potensial Anda. Sebaiknya, perbanyaklah bahan pembicaraan. Setelah itu, lontarkanlah bahan-bahan pembicaraan Anda dengan tenang dan tidak terburu-buru untuk beralih ke topik lain.

5. Joke.

Siapa, sih yang tidak suka mendengar cerita humor? Apalagi anekdot yang dilontarkan dari mulut Anda itu elegan dan cerdas. Tentunya ini langkah menarik mencari perhatian orang lain.

Sebaiknya, akhiri pembicaraan dengan kesan menakjubkan. Tentu saja kejelian dan kepandaian Anda membahas topik pembicaraan juga sangat dibutuhkan.

6. Filosofi bunglon.

Dalam memperluas jaringan, filosofi bunglon yang suka gonta-ganti warna, bisa diartikan secara positif. Mulailah Anda menjadi sosok yang cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Seminar, misalnya.

Tapi ingat, jangan terlalu memaksakan diri untuk mengenal seluruh orang yang hadir. Minimal, Anda memiliki seorang kenalan selepas acara pertemuan tersebut.

7. Minta tolong.

Usahakan Anda tidak terlalu sering meminta tolong kepada orang lain. Konon, salah satu kesalahan yang kerap dilakukan para profesional adalah cerewet dalam meminta tolong.

Percaya atau tidak, orang lain tentunya akan lebih menghargai, jika Anda meminta informasi atau tip-tip khusus, misalnya. Ketimbang meminta tolong untuk melakukan sesuatu yang dapat Anda kerjakan sendiri.

8. Mentor.

Tidak ada salahnya Anda berguru kepada orang yang lebih berpengalaman. Justru berkenalan dengan mereka yang berpengalaman, akan menambah khazanah networking Anda.

9. Menjawab telepon.

Jangan pernah Anda malas menjawab telepon. Sebab, jika Anda malas menjawab telepon masuk, jangan heran rekanan Anda pun malas menelepon di kemudian hari. Kalau begitu caranya, bagaimana networking bisa bertambah?

10. Sikap angkuh.

Buanglah sikap seperti ini. Aturan utama dalam memperluas jaringan adalah tidak memandang sebelah mata orang yang berposisi lebih rendah daripada Anda.

11. Buat rekan merasa penting.

Siapa, sih yang tidak senang mendapat kartu ucapan pada hari ulang tahunnya? Buatlah relasi Anda menjadi penting dengan mengingat beberapa detail pribadinya.

12. Pendengar.

Ujian terberat dalam sosialisasi adalah menjadi pendengar yang baik. Saat terlibat pembicaraan dengan seseorang, perhatikan isi pembicaraannya dengan sabar.

Jangan sampai terlihat seperti sedang “menunggu giliran” untuk berbicara. Biarkan ada sedikit jeda sebelum menanggapi lawan bicara. Networking bisa dikatakan sukses, jika Anda berhasil “memanen” informasi.

Semakin banyak Anda bisa membuat relasi berbicara, semakin banyak informasi yang Anda dapatkan. Kemudian, carilah peluang untuk bisa bekerja sama.

13. Bersosialisasi Dengan Protokoler Kesehatan Yang Baik.

Jangan terlalu banyak tenggelam di belakang meja kerja. Sesekali, hirup udara segar di luar kantor. Temui orang-orang yang berpotensi tinggi untuk memajukan karier Anda.

Ajak rekan kerja atau klien Anda untuk makan siang bersama. Atau telepon untuk sekadar bertukar sapa. Usahakan memenuhi setiap undangan atau acara. Jangan lupa persenjatai diri Anda dengan informasi tentang orang yang akan Anda temui.

Jika merasa nervous, genggam saja erat-erat gelas minuman. Tarik napas dalam-dalam. Tapi, jangan lupa untuk tetap tersenyum.

14. Dana.

Inilah salah satu yang harus Anda pertimbangkan masak-masak. Bagaimana Anda akan mendapatkan proyek besar, bila tidak mau mengeluarkan uang sepeser pun?

Sebaiknya, cobalah untuk menyisihkan sebagian dana untuk keperluan pertemuan dengan rekan-rekan Anda dalam sebulan.  Di era pandemi covid seperti sekarang, ya artinya menyiapkan anggaran komunikasi internet hingga memberi perlengkapan untuk komunikasi itu.

15. Hati-hati

Jangan meng-upload hal-hal yang terlalu pribadi di medsos dan dunia maya. Karena data kita bisa dicuri, digandakan, kemudian dijadikan lahan informasi menipu komunitas kita.

Contohnya saya pernah melacak ketika nama dan jatidiri kita digandakan, penipunya bukan dari Jakarta tapi luar daerah Jawa yakni di Sumatera. Klik ini: Penipuan di Era Digital  

Jika punya email, juga perlu berbeda sesuai kebutuhan. Jangan sampai email kita dihack, kemudian kita bisa komunikasi dengan rekan lain. Salam erat – 0816-1945-288

S.S Budi Raharjo MM  — linkedin

(#Ketua Asosiasi Media Digital dan Ketua Forum Pimpinan Media Digital Indonesia)

/CEO majalah eksekutif/Pemred Matranews.id dan Owner Tiras.id/Temposiana.com)

 

Tinggalkan Balasan