Mujizat Nyata Saat Kejadian Bom Gereja Katedral Makassar

Budz Kay dari BeritaKomplit menulis di websitenya. Ia menulis semacam catatan pinggir. 

Bahwa orang yang menghadang sepeda motor teroris yang meledak, ternyata hanya luka ringan biasa, bajunya pun tak koyak, dan berdiri tegak sambil lancar bercerita.

Masih dalam tulisan itu, ia menyimak video CCTV yang terlihat jelas-jelas bahwa ledakan bom cukup dahsyat sampai menghancurkan tubuh pelaku hingga jadi serpihan.

Rombongan jemaat gereja yang posisinya sangat dekat dengan ledakan juga hanya luka ringan terkena serpihan kaca.

Budz Kay mengutip kesaksian, mengenai aksi bom bunuh diri (amaliyah) yang dilakukan teroris pengikut Jamaah Asharut Daulah (JAD) ini bisa dibilang gagal total.

Kenapa gagal?

Karena yang mati konyol dengan tubuh tercerai berai hanyalah kedua pelaku itu sendiri. Sementara calon korbannya hanya terluka biasa dan malah mendongengkan kisah mujizat.

Aksi Konyol  Kaum Takfiri Yang Malah Mempertebal Iman Umat Kristen

Kalaupun aksi bomber itu untuk membuktikan kebenaran ajaran sesat aliran Wahabi Takfiri, maka itupun gagal total.

Pasalnya, Bud Kay menulis,  karena tidak ada tanda-tanda mujizat keilahian dari aksi mereka. Selain onggokan daging yang tercecer tak ada lagi yang direspon.

Sebaliknya,  umat target sasaran bomber malah bertambah tebal iman  dan keyakinannya akibat menyaksikan mujizat nyata yang bisa dibilang tidak masuk akal.

Mengapa  Bisa Dikatakan Sebagai Mukzizat?

Logika sulit menjelaskan, bagaimana mungkin seorang manusia yang posisinya persis di depan ledakan dahsyat (karena berusaha menghalangi sepeda motor pelaku).

Eh, ternyata masih bisa berdiri tegak, dengan baju utuh, dan memberi kesaksian.

Tubuh orang yang berusaha menghadang sepeda motor pelaku memang terlihat kotor dengan wajah yang terlihat agak merah, dengan sedikit lecet-lecet di badannya yang di-“usap-usap” kopi oleh beberapa umat gereja itu.

Namun kondisi semacam itu tetap tidak masuk akal untuk seseorang yang terkena ledakan bom dahsyat. Karena paling tidak, harusnya bajunya koyak.

Dan, catatan pinggir lainnya.  Terjadi mukjizat yang  membuat orang percaya, bahwa Tuhan selalu menjaga umatnya.

Selain itu, orang yang berada persis di depan ledakan bom yang sangat keras suaranya itu, harusnya langsung tuli pendengarannya. Namun rekaman video membuktikan orang tersebut masih bisa berkomunikasi dan mendengar dengan lancar.

Kondisi semacam itu jelas tidak masuk akal untuk seseorang yg berada persis di depan ledakan dahsyat yang mampu menghancurkan tubuh pelaku hingga berkeping-keping.

Tak hanya itu,  tubuh orang itu  terserak dan sepeda motornya hancur termasuk terduga lain.

Musibah Jadi Berkat

Musibah ini justru seolah menjadi Berkat bagi umat Kristen, khususnya bagi umat Gereja Katedral Makassar. Mereka menjadi memiliki kisah “otentik dan original” tentang hadirnya Mujizat secara nyata di masa Paskah 2021.

Jadi ke depannya, para jemaat gereja itu tidak cuma sekedar manggut-manggut mendengarkan kisah mujizat klasik di Alkitab, tapi juga bisa mendengarkan kisah mujizat terkini tahun 2021, bahkan dalam versi Video pula.

Teroris Memiliki Resiko  Kegagalan Lebih Tinggi Ketika Membom Tempat Ibadah

Kegagalan aksi pemboman Gereja Katedral Makassar ini juga bisa menjadi pembelajaran yang pahit bagi kaum teroris.

Tulisan Budz Kay dari BeritaKomplit mengingatkan kita semua,  aksi pemboman terhadap tempat ibadah memiliki resiko kegagalan yang tinggi.

Ia percaya,  adanya kekuatan Ilahi yang melindungi tempat-tempat tersebut.

Kegagalan aksi pemboman suatu tempat ibadah, malah berbalik menjadi kesaksian yang meninggikan Tuhan kepada orang percaya, tak perlu kuatir akan hidup ini.

Mujizat itu malah menjadikan umat Kristiani,  makin kuat dan tebal iman. Blunder fatal yang kontra-produktif bagi misi keyakinan pelaku teroris.

Gereja Katedral Makassar yang memiliki nama resmi Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus, merupakan gereja kuno yang dibangun sejak tahun 1898 di jaman Belanda dulu.

Tidak aneh bila sesuatu yang kuno umumnya diliputi kekuatan supranatural, yang justru akan mempermalukan orang-orang yang memiliki niat buruk di sana.

Yang jelas, kisah mujizat di Gereja Katedral Makassar ini akan menjadi bahan perbincangan para umat mulai sekarang hingga masa yang akan datang. Menjadi  benteng iman kaum  Kristen dari generasi ke generasi.

Saya percaya, mujizat memang nyata. Kalau Anda?

Yang mati konyol dengan tubuh tercerai berai hanyalah kedua pelaku itu sendiri. Sementara calon korbannya hanya terluka biasa dan malah mendongengkan kisah mujizat.

 

Tinggalkan Balasan