Olah Raga Bikin Tubuh Sehat? Belum Tentu

“Kalau ingin awet muda, engga perlu terlalu lama di tempat fitness dengan menggunakan banyak alat olahraga.”

MATRANEWS.id — Selama ini banyak orang beranggapan semua jenis olahraga menyehatkan tubuh. Padahal, ini anggapan yang salah. Ternyata, banyak juga jenis olahraga yang efeknya justru berbahaya bagi kesehatan.

Hal ini diungkapkan dr Daniel N. Wattimury, Sp.KO di acara Imlek Market, Le chocolat lounge -Pullman Hotel Jakarta.

Olahraga yang dilakukan seminggu sekali saat car free day, misalnya. Meskipun jogging, lari atau bersepeda itu dilakukan selama 3 jam.

Apakah itu berdampak bagi kesehatan? Tentu tidak. Bahkan cenderung berbahaya.

Lalu, jenis olahraga seperti apa yang tidak menyehatkan?

Apapun jenis olahraganya, jika dilakukan hanya sekali atau dua kali seminggu, tidak berdampak apa-apa terhadap kesehatan.

Sebaliknya, jika olahraga terlalu over (banyak) justru berbahaya,  jelas dr Daniel, di hadapan 60 peserta perempuan yang hadir.

Denyut Nadi Jadi Patokan Olah Raga
Ada ukuran yang bisa dijadikan patokan saat berolahraga. Yaitu, denyut nadi.

Cara mengukurnya adalah, 220 dikurangi usia dikali 60%. Itulah jumlah denyut nadi yang paling pas. Hasilnya sangat efektif untuk kesehatan.

Terlalu sedikit enggak memberi efek, sebaliknya terlalu berlebihan justru membahayakan.

Dokter spesialis olahraga dari rumah sakit MMC Jakarta itu menjelaskan, olahraga yang paling ideal dan dianjurkan adalah jogging atau jalancepat. Dilakukan setidaknya 3-5 kali seminggu selama 30 menit, dengan kecepatan yang sesuai dengan ukuran denyut nadi tadi.

Jadi yang perlu diingat, bukan banyaknya keringat yang keluar atau kecepatan langkah saat jogging.

Olahraga joging dengan endurance sering disebut queen of beauty.

“Coba aja perhatikan, orang yang sering jogging atau jalan cepat biasanya panjang umur, otot di seluruh tubuhnya kencang dan jarang ada keriputnya,” jelas Dr Daniel.

Dengan kata lain, “Jogging ternyata bagus untuk anti aging. Jadi kalau ingin awet muda, engga perlu terlalu lama di tempat fitness dengan menggunakan banyak alat olahraga. Enggak perlu juga diet yang berlebihan. Cukup dengan jogging rutin,” Dr Daniel menegaskan.

Diet Tanpa Olah Raga = Tidak Sehat

Nah kalau soaldiet, dr Daniel menganalogikannya dengan sebuahmobil yang sebelumnya diisi dengan bahan bakar bensin, lalu diganti dengan pertamax. Dengan tujuan agar mesin bisa awet.

“Tapi, jika mobil itu tidak pernah dipakai, lama-lama akan rusak. Nah begitu juga dengan diet,” jelas dr Daniel.

“Jika tidak dibarengi dengan olahraga, hasilnya enggak sehat. Hal yang sama juga berlaku untuk vitamin. Apapun vitamin yang kita aminum, jika badan enggak bergerak, enggak akan ada manfaatnya”, dr Daniel menekankan.

#Yuke Mayaratih.

Tinggalkan Balasan