Ombudsman Berikan Saran pada Pertamina Terkait Kebakaran di Balongan

[ad_1]

Ombudsman mendapati Pertamina tidak merespons keluhan masyarakat dan tidak ada informasi yang terbuka soal kondisi kilang Pertamina sebelum kebakaran pada akhir Maret lalu.

Anggota Ombudsman Hery Susanto. (Foto: Ombudsman)

Anggota Ombudsman Hery Susanto. (Foto: Ombudsman)

Anggota Ombudsman Hery Susanto mengatakan lembaganya telah melakukan investigasi di lokasi kebakaran tangki Pertamina di Balongan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Menurut Hery, warga sekitar sudah mencium dan mengeluhkan bau menyengat dari kilang Pertamina sebelum kebakaran pada akhir Maret lalu. Namun, Pertamina tidak merespons keluhan warga dan tidak terbuka tentang kondisi kilang Pertamina tersebut.

“Namun keluhan warga tidak digubris oleh Pertamina sehingga warga menjadi emosi dan terjadi aksi lempar ke Kantor Pertamina. Namun tidak lama kemudian berhasil dibubarkan oleh Polsek Balongan,” jelas Hery Susanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/4).

Belum Ada Mekanisme Mitigasi Bencana

Hery menambahkan lembaganya juga menemukan belum ada mekanisme mitigasi bencana sehingga penanganan tidak maksimal. Data yang diperoleh Ombudsman kebakaran ini berdampak terhadap 895 jiwa dan 2.788 rumah warga sekitar. Kendati demikian, penyebab kebakaran masih dalam proses investigasi baik dari internal maupun pihak eksternal independen, serta Bareskrim Polri.

Kilang Balongan milik Pertamina. (Foto: dok). Empat tanki kilang minyak Pertamina di Balongan ini, mengalami kebakaran, Senin, 29 Maret 2021. (Foto: Courtesy/Pertamina)

Kilang Balongan milik Pertamina. (Foto: dok). Empat tanki kilang minyak Pertamina di Balongan ini, mengalami kebakaran, Senin, 29 Maret 2021. (Foto: Courtesy/Pertamina)

“Terkait dampak terhadap pasokan bahan bakar minyak (BBM), berdasarkan penelusuran Ombudsman, insiden kebakaran ini tidak mempengaruhi pasokan BBM. Dari total 71 tangki, yang terbakar sebanyak empat tangki dengan kapasitas tujuh persen dari seluruh BBM yang dihasilkan di Kilang Balongan,” tambah Hery.

Hery menyarankan kepada Pertamina untuk segera menyelesaikan investigasi dan menyampaikan hasilnya kepada publik sebagai bahan evaluasi dan perbaikan ke depan. Selain itu, Ombudsman meminta Pertamina berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional atau Daerah untuk penanganan bencana yang lebih baik.

Asap membubung dari kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin, 29 Maret 2021. (Foto: Dedhez Anggara/Antara Foto via Reuters)

Asap membubung dari kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin, 29 Maret 2021. (Foto: Dedhez Anggara/Antara Foto via Reuters)

Ombudsman juga menyarankan pemerintah daerah Indramayu segera menyelesaikan verifikasi bangunan rusak dan berkoordinasi dengan Pertamina untuk proses ganti rugi. Di samping memberikan pengobatan dan santunan yang layak bagi para korban dan keluarganya yang mengalami luka berat, luka ringan dan meninggal.

Pertamina Siap Kerjasama Untuk Mitigasi Bencana

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifki Sukarya mengatakan telah mengecek kondisi di lapangan yang diduga menjadi sumber bau menyengat yang dikeluhkan warga. Kata dia, Pertamina juga telah membagikan masker kepada warga sekitar sebelum kebakaran.

“Sesaat sebelum insiden, sempat dilakukan evakuasi warga Wisma Jati ke jalan raya untuk menjauh dari sumber bau,” jawab Ifki Sukarya kepada VOA, Rabu (14/4/2021) malam.

Ifki menambahkan pihaknya juga sudah bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Indramayu dan BPBD saat evakuasi warga. Kata dia, Pertamina akan melibatkan warga dan bekerjasama dengan BNPB/BPBD dalam melakukan mitigasi bencana.

Sementara terkait perbaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk pembayarannya sudah diserahkan kepada seluruh pengelola. “Untuk perbaikan rumah terdampak seluruhnya sudah selesai pendataan dan pengukuran tinggal penghitungan nilai perbaikan,” imbuh Ifki.

Mengutip laman resmi Pertamina pada 10 Apri 2021, tim internal Pertamina telah berhasil memverifikasi 61 unit fasum dan fasos di enam desa terdampak yakni Desa Balongan, Rawadalem, Sukareja, Sukaurip dan Tegalurung yang berada di Kecamatan Balongan. Tim verifikasi gabungan juga masih terus melakukan verifikasi kerusakan rumah warga. Dari 3100 laporan, telah selesai dilakukan verifikasi sebanyak 2.250 unit. [sm/em]

[ad_2]

Source link

Tinggalkan Balasan