Pemadaman Manual Dilakukan, Alat Berat Masih Terkendala Di Beberapa Lokasi Kebakaran.

Pemadaman Manual Dilakukan, Alat Berat Masih Terkendala Di Beberapa Lokasi Kebakaran.

Situasi riel di lapangan, banyak kendala, di tengah upaya penanggulangan bersama TNI-Polri serta Damkar PolPP yang dilakukan manual. Minimnya peralatan dan dukungan penuh, dengan alasan administrasi masih saja terjadi.

MATRANEWS.id — Tak hanya terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Sumatera. Kejadian bencana kebakaran lahan juga terjadi, di perkebunan Plasma di Kabupaten Mukomuko terjadi saat ini.

Situasi riel di lapangan, banyak kendala, di tengah upaya penanggulangan bersama TNI-Polri serta Damkar PolPP yang dilakukan manual. Minimnya peralatan dan dukungan penuh, dengan alasan administrasi masih saja terjadi.

“Tidak adanya dukungan dari pihak dinas LH Mukomuko yang memilih tidak meminjam alat berat, dengan alasan keberadaan alat berat terpantau dari Jakarta dan alat berat dimaksud, tetap stanby di halaman kantor LH Mukomuko,” demikian sumber Matra melaporkan.

Padahal, situasi mendesak, akan perlunya pengerahan alat berat guna melokalisir dengan membuat drainase dan sumur galian sumber air untuk pemadaman perlu dilakukan. Kendala lain, sulitnya akses menuju lokasi di lahan gambut.

Situasi kebakaran lain, juga terjadi di Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah dan daerah Sarolangun, Jambi.

Korporasi Lepas Tangan

Kabut asap mengarah ke pemukiman warga sekitar. Tim Damkar memadamkan api di lokasi plasma, dengan militan walau kebakaran luasnya sekitar tiga hektar hektar.

Sejumlah titik yang menimbulkan kabut asap terus saja terjadi di sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Baca juga :  Keberadaan Alien Apakah Benar Ada atau Tidak?

Militansi tim gabungan dari TNI, kepolisian, Satpol PP/Damkar serta pihak dinas dan juga masyarakat melakukan upaya pemadaman di kawasan lahan yang terbakar, perlu diapresiasi.

Namun, pejabat Jakarta juga hendaknya mengontrol hingga detil, sehingga kendala di lapangan tidak terus terjadi seperti kasus di atas.

Kondisi gambut kering yang terbakar, dimana api cepat menjalar. Hingga kini, banyak pemadaman api dilakukan dengan cara manual seadanya. Membuat siring untuk memutus jalur api agar tidak terus merambat dan membakar lahan lainnya. Karena untuk unit pemadam kebakaran tidak dapat masuk ke lokasi.

Situasi mendesak, akan perlunya pengerahan alat berat guna melokalisir dengan membuat drainase dan sumur galian sumber air untuk pemadaman perlu dilakukan. Kendala lain, sulitnya akses menuju lokasi di lahan gambut.

baca juga: majalah Matra edisi cetak — klik ini

Tinggalkan Balasan