Rilis  

Pengembangan Kawasan Pendukung Tiga PLBN, Dibahas Menteri Tito dan Pejabat BNPP

Menteri Tito bersama Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris BNPP, Suhajar Diantoro.

“Jadi, Presiden ingin daerah Aruk, Motaain dan Skouw ini menjadi pusat sentra baru ekonomi industri perdagangan. ” — Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri & Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

MATRANEWS.id — Presiden Joko Widodo menghendaki kawasan pendukung PLBN (Pos Lintas Batas Negara) yang ada di perbatasan negara, menjadi sentra ekonomi industri perdagangan yang bisa berpengaruh dan memberikan pengaruh kepada negara tetangga.

“Jadi, Presiden ingin daerah Aruk, Motaain dan Skouw ini menjadi pusat sentra baru ekonomi industri perdagangan,” ujar Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang juga Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

Prof Tito  langsung membahas bersama dengan pejabat BNPP, melaksanakan rapat untuk membahas Pengembangan Kawasan Pendukung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Aruk, Motaain, dan Skouw. Yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

“Tapi juga bermanfaat bagi masyarakat Indonesia di bagian lain di luar lokpri (Lokasi Prioritas). Yang lebih penting, bahkan keluar ke daerah sebelah negara tetangga,” ujar Menteri Tito di Kantor BNPP, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (15/5/2020).

Lebih lanjut Menteri Tito mengatakan BNPP memerlukan market intelegent untuk mengidentifikasi kebutuhan market di dalam negeri.  Ini khususnya kawasan perbatasan dan negara tetangga, agar realisasi kawasan pendukung PLBN Aruk, Motaain dan Skouw sebagai sentra baru ekonomi industri perdagangan dapat segera tercapai.

Untuk itu, dalam kesempatan ini Menteri Tito meminta Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris BNPP, Suhajar Diantoro, untuk membagi pejabat BNPP menjadi tiga tim. Adapun tim itu, untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk mewujudkan kawasan pendukung PLBN Aruk, Motaain dan Skouw sebagai sentra baru ekonomi industri perdagangan.

“Saya minta data itu harus ada. Saya minta laksanakan, secepatnya minggu depan jadi,” perintah Menteri Tito, yang mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia itu.

baca juga: majalah Matra edisi cetak — klik ini

Tinggalkan Balasan