Rilis  

Pengukuhan Guru Besar IPDN dan Penutupan Latsar

Prof. Dr. Fernandes Simangunsong
MATRANEWS.id — Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kembali menorehkan prestasi besar dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si  sebagai  Guru Besar Tetap Termuda IPDN.

Prestasi ini resmi beliau raih setelah melaksanakan Sidang Terbuka Senat dan Orasi Ilmiah Guru Besar IPDN di Gedung Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor dengan mengangkat judul “Reformasi Birokrasi Indonesia Menuju Pemerintah Kelas Dunia”.

Hampir 30 tahun sejak disatukannya APDN daerah menjadi APDN Nasional di Kampus Malang dan Semarang, yang kemudian berganti nama menjadi STPDN dan kini menjadi IPDN di Jatinangor, baru kali ini alumninya berhasil menjadi Guru Besar atau Profesor yang diakui oleh Kementerian Pendidikan Republik Indonesia.

Pria kelahiran Jambi 4 Maret 1977 yang telah menempuh Pendidikan Diploma IV dan Program Magister di IPDN itu, sampai dengan sekarang telah menghasilkan 5 scientific works (book/book chapter/journal), 3 paper/poster dan 124 research experiences.

Dalam orasi ilmiahnya, Fernandes kembali mengingatkan para ASN tentang tugas utama dari ASN yakni PELAYANAN, “Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok Aparatur Sipil Negara sebagai abdi negara dan terlebih abdi masyarakat”, ujarnya.

Tak hanya perihal pelayanan, Prof Dr Fernandes Simangunsong menyuarakan mengenai kegelisahannya atas perubahan sosial dan dinamika pemerintahan yang akhirnya sangat mempengaruhi pembangunan negara Indonesia.

Dipaparkan, bagaimana birokrasi Indonesia pernah mengalami mekanisme pembangunan yang tidak sejalan dengan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga mengakibatkan perekonomian Indonesia pernah porak poranda pada tahun 1998.

Secara teori, fase perubahan sebuah negara itu untuk satu level minimal memakan waktu selama 20 tahun, sehingga jika dilihat dengan kondisi Indonesia, kita terlalu memaksakan diri tanpa mengikuti ritme perubahan sosial, perubahan birokrasi dan perubahan kondisi ekonomi sebuah negara.

Ayah dari tiga orang anak ini memaparkan,  bahwa perubahan kebijakan sebuah negara akan berpengaruh sangat besar terhadap perubahan sosial dan ekonomi sebuah negara dan yang lebih dalam lagi adalah kemampuan birokrasi kita menghadapi perubahan tersebut.

Selain kegelisahan atas perubahan sosial dan dinamika pemerintahan, Beliaupun menyampaikan beberapa buah pikiran terkait pergeseran generasi manajemen, organisasi, aparatur sipil negara dan pelayanan sebagai pintu masuk pemerintahan kelas dunia.

Tak hanya itu, dalam orasi ilmiahnya suami dari Prof (Asc) Dr. Imelda Hutasoit itu menyampaikan konsep grand design, quick wins dan agile governance reformasi birokrasi Indonesia menuju pemerintahan kelas dunia.

Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, M.M

Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, M.M yang sekaligus merupakan Ketua Senat IPDN hadir dalam acara “Pengukuhan Prof. Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si sebagai Guru Besar Ilmu Pemerintahan IPDN”.

Di Gedung Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor juga tampak Sekertaris senat Prof. Dr. H. Tcahya Supriatna, SU. dan ketua komisi guru besar Prof. Dr. Drs. H. Ermaya Suradinata, SH.,MH.,MS.

Dalam acara juga ada jajaran senat, para Wakil Rektor, Pimpinan IPDN serta tamu 100 undangan lainnya. Pada sorenya dilaksanakan penutupan Pendidikan dasar mental dan calon praja IPDN angkatan XXXI tahun 1.098 orang.

“Acara  kemarin dihadiri juga  jajaran Polda Jabar, Karo SDM, Direktur Sabhara, Karo Operasi, Kapolres Sumedang ini. Dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid 19 yang sangat ketat,” ujar Kepala Biro Hukum dan Kerjasama, Dr Arief M Edie.

Termasuk praja yang ikut lomba penulisan.  Ada demo praja berupa atraksi pemasangan tenda,  pengendalian massa, bela diri polisi. Juga bongkar pasang senpi, pemecahan benda keras dan defile.

baca juga: Demo Praja IPDN

Berita:  Lomba Menulis Esai DPD – RIKlik ini

 

baca juga: majalah MATRA edisi cetak

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan