Perusahaan Afiliasi Sinar Mas, Paper Excellence Batal Akuisisi Perusahaan Kertas Brasil?

MATRANEWS.id — Di tengah perekonomian yang melambat, cucu dari Taipan Eka Tjipta Widjaja malah membuat sejarah.  JIka  ini berhasil, maka akan menjadikan Indonesia sebagai pemasok kertas nomer satu di dunia.

Berita ini diimbuhi cerita lain.  Perselisihan bisnis antara konglomerat asal Brasil, keluarga Batista, dengan Jackson Widjaja, cucu dari konglomerat pemilik Sinar Mas Eka Widjaja kembali ramai di tengah rencana JBS SA, perusahaan daging di Brasil milik Batista yang berencana membuka operasional di Amerika Serikat (AS).

Reuters melaporkan, perselisihan itu bermula dari kesepakatan akuisisi senilai 15 miliar real (setara dengan US$ 3,5 miliar) atau sekitar Rp 47,60 triliun dengan asumsi kurs Rp 13.600/US$). Paper Excellence memberi tawaran yang lebih sederhana dengan membeli saham dari Fibria secara tunai.

Saat itu Jackson Widjaja, anggota keluarga terkaya di Indonesia dengan estimasi harta US$ 9,6 miliar versi Forbes, sepakat mengambilalih perusahaan bubur kertas asal Brasil milik Batista, yakni Eldorado Brasil Celulose SA, dengan nilai akuisisi besar itu.

Saat itu, perusahaan bubur kertas milik Jackson, Paper Excellence, yang berbasis di Richmond, British Columbia (Kanada), setuju untuk membeli Eldorado dari J&F Investimentos, perusahaan induk Batista yang juga mengendalikan JBS.

JBS adalah salah satu perusahaan pengolahan daging terbesar di dunia, memproduksi daging sapi olahan, ayam dan babi, dan juga menjual produk sampingan dari pengolahan daging ini. kantor pusatnya Sao Paulo dan didirikan oleh Jose Batista Sobrinho.

Setelah sempat ramai pada November 2018, perselisihan ini kemudian ramai lagi pada Februari 2020 ini.  Paper Excellence dianggap gagal memenuhi tenggat waktu penyelesaian pembayaran. Transaksi yang kandas ini akhirnya dibawa ke arbitrase di Brasil setelah keduanya tak dapat menyelesaikan tahap kedua proses akuisisi.

Di tengah ‘ribu-ribut’ ini, Senin lalu, JBS menuduh Paper Excellence melakukan lobi kepada pejabat di AS demi kepentingannya, menurut pengajuan pengadilan Brasil.

Dalam dokumen pengajuan kasus perdata di Brasil, JBS menyatakan Paper Excellence menyewa pelobi untuk memperdebatkan penambahan subsidi AS bagi para petani yang menderita akibat dampak perang dagang  dengan China, dan berhasil membujuk beberapa anggota Kongres AS untuk mengirim surat ke Departemen Pertanian agar menahan pembayaran subsidi untuk itu.

Para pelobi juga mendesak adanya penyelidikan terhadap JBS, mengingat adanya isu suap keluarga Batista kepada hampir 2.000 politisi dalam kasus korupsi di Brasil. Dokumen itu juga menyatakan, JBS menyebut Paper Excellence berupaya mencegah pencatatan saham JBS di AS.

Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Paper Excellence membantah tuduhan itu, dan mengatakan tuduhan JBS tersebut adalah itikad buruk untuk “menyerang perusahaan, para pemegang saham, dan para pekerja,” tulis manajemen Paper Excellence, dikutip dari Reuters.

Perusahaan mengatakan fokus untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Eldorado.

Namun, berdasarkan dokumen pengadilan, catatan lobi dan wawancara dengan kedua belah pihak yang berselisih ini, menunjukkan Paper Excellence melobi JBS di AS setelah perselisihan mereka atas kesepakatan Eldorado.

Lobi tersebut kian menekan saudara-saudara Batista, yang masih menunggu keputusan akhir dari Mahkamah Agung Brasil yang diharapkan keluar Juni mendatang tentang apakah kesepakatan pembelaan dan kekebalan mereka dari penuntutan harus dibatalkan atau dipertahankan.

Seorang eksekutif JBS mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan sedang melanjutkan rencananya untuk mendaftarkan operasi internasionalnya di Amerika Serikat, tetapi tanpa menarik investasi baru dari investor. Rencana pencatatan saham perdana atau IPO, dirancang 4 tahun lalu, telah gagal karena hak veto dari bank pembangunan Brasil, BNDES, dan kondisi pasar yang sulit. BNDES adalah pemegang saham di JBS.

JBS menolak untuk mengomentari IPO dan lobi di AS ini.

Sementara itu,  Gandi Sulistiyanto  belum berkomentar.  Majalah MATRA sedang menunggu komentar dari sosok pria yang pada 1999 lalu, saat krisis, ikut berperan di Sinar Mas. Tugasnya merestrukturisasi perusahaan. Karena kegigihannya pula Sinar Mas menjadi seperti sekarang ini.

Menjadi menarik,  ada apa  dibalik cerita yang menjadi perbincangan dunia usaha ini.

Ya, mengenai cucu dari Eka Tjipta Widjaja, Jackson Widjaja, anggota  yang sedang berupaya menjadi pemain kertas nomer satu di dunia.  Hingga kini belum ada rilis resmi, apakah  Paper Excellence, merupakan  entitas bisnis di bawah bendera Sinar Mas milik keluarga Eka Tjipta Widjaja.

 

Tinggalkan Balasan