Relawan Jokowi Terpecah: “Ada Yang Siap Kawal Kabinet, Ada Yang Bubarkan Diri.”

“Relawan selalu bilang dalam menentukan menteri hak prerogatif presiden. Tapi, setelah menteri diumumkan dan dilantik, sikap relawan Jokowi malah tidak menghormati hak prerogatif presiden itu.”

MATRANEWS.id — Jelang pengumuman Duta Besar, Wakil Menteri dan Komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), relawan Projo pamitan membubarkan diri.

Penyebabnya adalah kekecewaan lantaran Prabowo Subianto, yang menjadi lawan pada Pilpres 2019, bergabung ke dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan.

Selain dua nama dari kubu rival, versi Projo, para relawan tidak terima masuknya Wishnutama, Nadiem Makarim, dan Teten Masduki. Tiga orang itu dianggap tidak ikut bekerja keras atau berkeringat dalam memenangkan Jokowi saat pemilu.

Ketua ormas Projo DKI Jakarta Karl Sibarani mengatakan para relawan pendukung Presiden Jokowi mengaku kecewa.

“Apakah dia pantas dibanding kami,” kata Karl Sibarani menilai  Wishnutama tidak pernah berkeringat dan “berdarah” dalam mendukung Jokowi baik pada Pilpres 2014 dan 2019. Bahkan, prestasinya di bidang bisnis media dan hiburan pun tidak moncer.

“Bubar, karena tidak dibutuhkan lagi,” kata Ketum Projo Budi Arie Setiadi.  Dia menyebut awak Projo akan kembali ke kehidupan masing-masing.

“Relawan selalu bilang dalam menentukan menteri hak prerogatif presiden. Tapi, setelah menteri diumumkan dan dilantik, sikap relawan Jokowi malah tidak menghormati hak prerogatif presiden itu,” ujar Taufik Umar, dari Bravo 5.

Bravo 5 merupakan satu organisasi relawan pendukung Jokowi saat kampanye, bentukan  Luhut Pandjaitan yang justru siap mengawal menteri kabinet 2019-2024 agar tidak melenceng dari visi besar Jokowi.

Secara organisatoris Bravo 5, sambung Muazzul punya tanggung jawab penuh memberi masukan kepada Menteri Agama Fachrul Razi yang juga Ketua Perhimpunan Bravo 5.

“Tak hanya kepada Menteri Agama, Bravo 5 juga akan memberikan masukan kepada menteri lainnya,” ujar Muazzul, dalam rilisnya kepada majalah Matra.

  • 1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Mahfud Md
    2. Menteri Koordinator Perekonomian: Airlangga Hartarto
    3. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
    4. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy
    5. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
    6. Menteri Dalam Negeri: Muhammad Tito Karnavian
    7. Menteri Luar Negeri: Retno LP Marsudi
    8. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto
    9. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna Laoly
    10. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
    11. Menteri ESDM: Arifin Tasrif
    12. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
    13. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto
    14. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo
    15. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya Bakar
    16. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
    17. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo
    18. Menteri Ketenagakerjaan: Ida Fauziyah
    19. Menteri Desa dan PDTT: Abdul Halim Iskandar
    20. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono
    21. Menteri Kesehatan: dr Terawan
    22. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim
    23. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
    24. Menteri Sosial: Juliari Batubara
    25. Menteri Agama: Fachrul Razi
    26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
    27. Menkominfo: Johnny G Plate
    28. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki
    29. Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati
    30. MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo
    31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
    32. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil
    33. Menteri BUMN: Erick Thohir
    34. Menpora: Zainudin Amali.

Jaksa Agung: ST Burhanuddin
Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia

baca juga: majalah Matra edisi cetak — klik ini

Tinggalkan Balasan