Tokoh  

Reuni Gerombolan X-T (eks Tempo), 17 Maret 2019

eks Tempo

MATRANEWS.id — Di era smartphone, undangan hanya dilepas lewat whatsapps, antar rekan secara berantai. Akan tetapi sukses dan dihadiri banyak personil dari sumber daya manusia para ex Tempo Group. Mereka adalah karyawan majalah Tempo juga anak usahanya, seperti Zaman, Medika dan Majalah Matra.

Saat itu, majalah dengan motto “enak dibaca dan perlu” masih diterbitkan PT Grafiti Pers atau penerbit Tempo versi lama (sebelum pembredelan 1994). Yang hadir tak hanya orang-orang redaksi, tapi keuangan hingga marketing dari perusahaan “sekoci” majalah Tempo, ketika majalah itu dibredel pemerintah, banyak organiknya dioper ke anak perusahaan itu.

Acara berlangsung dari jam 10 pagi hingga jam tiga siang. Seru-seruan saja. Fikri Jufri dan Haryoko Trisnadi hadir. Ada monolog Putu Wijaya (jurnalis yang budayawan) serta Dewi dan Taksu. Selain baca puisi seniman Tempo, beberapa personil yang hadir juga memberi hiburan nyanyi. Tim kecil berbaju merah mengatur ritme acara secara guyub.

Linda Jalil, antara lain yang tampil menghibur. Sedangkan Bambang Halilintar, pria bertubuh subur yang menjadi MC. Serunya lagi, hampir semua yang hadir mendapat doorprize, termasuk anggota Dewan Pers Nezar Patria dan Rommy Fibri, yang kini menjadi Komisioner Lembaga Sensor Film (LSF).

Andy F Noya, eks jurnalis Matra yang menikah dengan mbak Upik, sekretaris di Tempo kelihatan asyik berfoto ria. Nikolas Tampi, S Malela dan Gigin Praginanto juga demikian. SH Sutarto yang kini pemilik majalah BUMN Track, melakukan aksi foto-foto juga. Hampir semua begitu.

Hari itu, memang generasi X dan baby boomers lebih banyak ngobrol santai. Tak serius kala dulu, mereka rapat redaksi atau evaluasi SWOT di Wisma Sinargalih Tempo, Puncak Jawa Barat. Sesekali mereka yang hadir selfie, menciptakan hubungan emosi di antara mereka.

Suasana reuni dari majalah yang diterbitkan Goenawan Mohamad CS, dihadiri para eks Tempo yang juga sudah menjadi pejabat semacam Arif Kuswandono di KPI dan Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowih.

“Rata-rata sudah meninggalkan dunia hitam,” ujar Rohcmani, staf sirkulasi. “Banyak yang sudah beruban,” ujar Wibowo Sumadji, jurnalis senior. “Iya, meninggalkan dunia hitam, artinya banyakan rambut putihnya,” demikian kelakar Imam Baskoro, mantan pemimpin perusahaan Matra grup, yang kini berbisnis jual beli kapal.

Yang kelihatan tampak awet muda, pemilik Kumparan Budiono Darsono karena rajin fitness dan Metta Dharmasaputra, pemilik Katadata. Demikian juga S.S Budi Raharjo yang menjadi CEO majalah eksekufif dan Pemred Majalah Matra serta Matranews.id, tetap keren dan trendi.

Juga tampak Kemal E.Gani (pemilik majalah SWA) yang kini menjadi Ketua Forum Pemred beserta istri Prita, pemilik STIKOM The London School of Public Relations.

Hadir juga Adek Media Roza, Kang Ardjo, M Nafi dan Wahyu Muryadi, serta Kurie Suditomo. Tampak sibuk Marah Sakti dan R Ahmed Kurnia Soeriawidjaja alias Utun. Juga kelihatan masih gesit, seperti Sri Rastiti dan Priyono Sumbogo, kini Pemred Majalah Forum serta Rini PWI.

Ada banyak nama-nama yang hadir tidak sempat atau luput disebut. Tapi, semua terdata lewat grup medsos. Obrolan lebih banyak nostalgia, situasi terkini, juga kesehatan. Tak banyak yang bertanya mengapa dilakukan tepat, hari debat Cawapres yang berlangsung nanti malam.

Apakah ada hubungannya dengan tanggal 17 April 2019, bulan depan, pemilihan Pilpres 2019 dan calon legislatif? Yang pasti, ini sekedar berkangenan, “Tempo Group Reunion, Awal Kita Berkarier.” Bukan, influencer tim pemenangan.

baca juga: majalah MATRA edisi cetak terbaru — klik ini —

Tinggalkan Balasan