Sekedar Catatan Pinggir, Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2019

MATRANEWS.id — Pemberantasan narkoba, pencegahan dan rehabilitasi merupakan kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Hanya memang, saat ini masyarakat lebih sering mendengar berita seru, ketika Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap bandar atau membongkar sindikat narkoba. Demikian juga, pada aparat lain.

Viral dan beritanya bertalu-talu di media massa. Karena mungkin, dianggap teman-teman media, berita semacam itulah yang “seksi”.

Padahal, di BNN yang merupakan vocal point di beberapa unsur dan departemen terkait untuk menanggulangi bahaya narkoba juga ada bidang lain, yakni pencegahan, daya masyarakat hingga rehabilitasi.

Rencana aksi Nasional Penguatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) sedang berjalan.

Ada program yang berjalan dan bekerja dalam senyap publikasi, bukan berarti tak bekerja, loh.

Hanya memang, era sekarang, sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi dunia semua pihak harus segera beradaptasi. Jangan hanya bandar narkoba yang berstrategi, tapi aparat atau pemerintah harus sudah selangkah di depan untuk mengantisipasi.

Terbukanya dunia pasar bebas, yang memungkinkan negara luar untuk memasuki negara kita. Artinya, dengan mudah membawa budaya baratnya, yang bertentangan dengan budaya timur dan tanpa adanya “filter” iman dan taqwa membawa remaja hari ini terlena.

Anak remaja “limbung”, bila tak disebut gaul, dalam konteks ia harus mengikuti gaya barat agar tidak dibilang kampungan oleh temannya yang sudah merasa “jagoan”.

Beberapa kota besar di Indonesia Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung dan Jogjakarta, kita lihat begitu banyak pemuda terlantar yang hanya menghabiskan waktunya dengan kumpul-kumpul, duduk, mengamen dan bergitar.

Waktu mereka kadang, terbuang sia-sia. Bahkan kasihannya, ada yang mencari uang demi membeli rokok, ganja dan narkoba dengan perkumpulannya yang hanya untuk mencari keisengan, bebas dan fly. Padahal, berawal dengan sebatang rokok yang awal-nya coba-coba atau terpaksa karena lingkungan yang membuatnya begitu.

Badan Narkotika Nasional (BNN) komitmen untuk mencegah dan mengidentifikasi dini, “roda permainan” dunia narkoba yang membahayakan nasib bangsa ini berhenti.

Ada banyak kisah pilu, atau malah kocak yang membuat kita merenungkannya, untuk mengambil sebuah pelajaran.

Para pihak diberi pengertian dan pencerahan. Mengundang para milenials, netizen atau malah jurnalis untuk terus membuat kisah inspiratif.

Membantu masyarakat memperoleh pemahaman, atas masalah narkotika dan tentang pencegahannya.

Bagaimana tidak, bandar narkoba “mengincar” perkumpulan-perkumpulan bebas, diskotik dan hiburan malam yang berkeliaran di malam hari untuk memasarkan dagangan narkobanya.

Taktis cerdasnya adalah menggugah, keluarga sebagai tempat pendidikan pertama, merupakan suatu “self control”, dimana peran orangtua sebagai pengatur rumah tangga untuk perkembangan anak-anaknya sangat menentukan arah mau kemanakah anak kita nantinya.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh orangtua sebagai contoh pemberian bekal ilmu agama untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada ALLAH, membimbing tingkah lakunya dengan bersopan santun terhadap orang lain dan sebagainya.

Lingkungan hidup di sekitar kita, menjadi faktor eksternal dalam perkembangan kehidupan para remaja masa kini, banyak waktu para pemuda dihabiskan dengan teman-teman sekitarnya sebagai tanda solidaritas persahabatan.

Bentuk kegiatan di dalam ruang lingkupnya, menentukan baik buruknya suatu generasi di suatu daerah itu dan pengaruh dari faktor eksternal ini sangat besar bagi seseorang yang tidak memilik basic pengendalian dirinya sendiri.

Kegiatan yang dapat dilakukan oleh generasi muda sekarang ini, bukan saja dijadikan negara tujuan perdagangan ilegal. Kehidupan gelap seperti kehidupan malam, freesex, diskotik dan tawuran yang merupakan dampak negatif dari pemakaian narkoba tersebut.

Ayo kita menghidupkan generasi yang sehat dengan kegiatan olahraga, latihan-latihan yang “continue” dengan binaan pemuda setempat sebagai persiapan dalam menghadapi event- event besar ditingkat kecamatan, daerah dan nasional.

Dari ikut pertandingan 17 Agustusan, hingga menjadi bagian tim nasional yang tangguh dinegeri ini.

Penting dilakukan, menghidupkan lingkungan yang sehat dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan olahraga seperti pertandingan sepak bola, pertandingan basket, lomba marathon dan sebagainya dalam perayaan hari-hari tertentu atau kegiatan rutin yang dapat menjaring pemain yang berkualitas.

Kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh Osis sekolah atau UKO mahasiswa di tingkat Perguruaan Tinggi, sehingga kegiatan ini sangat bermakna bagi seluruh siswa dan mahasiswa karena kegiatan dari siswa untuk siswa dan oleh siswa.

Dengan adanya kegiatan olahraga ini, kita yakin, menurunkan aktivitas anak remaja masa kini untuk melakukan hal/kegiatan yang buruk salah satunya “narkoba” dengan latihan-latiahan dan event yang menyibukkan waktu mereka.

Ayo cegah narkoba dari diri sendiri, kemudian lingkungan terdekat kita. Mereka adalah kita, sosok-sosok untuk masa yang akan datang akan dapat mengharumkan nama bangsa ini sehingga menjadi generasi yang berprestasi.

Ini sekedar catatan singkat. Masih banyak lagi yang menarik, untuk menjadi refleksi kita semua. Sedang saya tulis…

Salam Anti Narkoba!!

baca juga: majalah MATRA edisi cetak — klik ini

Tinggalkan Balasan