IT  

Tak Ingin Kehilangan Momentum, Generasi Milinial Ini Ciptakan Inovasi

Saat minta arahan ke Mantan KASAL, Laksamana Ade Supandi, soal aplikasi Kemaritiman.

“Maaf, masih off the record. Belum kami tentukan, mana yang akan kami rilis dulu.”

MATRANEWS.id — Saat ini lahir ratusan perusahaan rintisan atau startup berbasis digital yang membidik beragam sektor, dari perniagaan, transaksi keuangan hingga logistik dan usaha berbasis sosial. Potensi ini menandai kebangkitan digitalitasi bisnis di Indonesia.

Ada banyak pengusaha baru yang ingin melakukan perubahan atau yang disebut startups, perusahaan perintis merupakan usaha untuk mengubah perekonomian.

Berbagai inovasi yang mencengangkan sekaligus membanggakan hadir, dimana Indonesia mencatat US$ 8 miliar pada 2015, berpeluang tumbuh US$ 27 miliar tahun ini.

Inovasi itu antara lain, Privy yang menggarap bisnis tanda tangan digital. Ada juga Manpro, aplikasi untuk menjalankan aneka proyek secara presisi.

Yang baru saja mendapat Award, sebut saja, Tanijoy, yaitu perusahaan fintech argo. Aplikasi yang merupakan jembatan bagi petani dan investor, dengan mengupayakan pendanaan bagi petani yang melibatkan ahli pertanian.

Kemudian Medicall, di bidang kesehatan. Aplikasi dokter panggilan 24 jam. Menghubungkan pasien dengan tenaga medis yang membutuhkan perawatan di luar rumah sakit.

Shipper.id mengirim barang tanpa keluar rumah. Optimalisasi pengantaran barang pun menjadi salah satu fokus Shipper. Melalui platform ini, para pedagang atau merchant cukup mendaftarkan diri dan tinggal menunggu barang yang ingin diantar kurir.

Triplogic jasa antar berbagi bagasi, memanfaatkan kekosongan bagasi penumpang yang tak terpakai di moda transportasi umum. Sedangkan Wakuliner merupakan saluran penikmat bisnis kuliner, aplikasi direktori (daftar) serta market place serba serbi kuliner.

Wahyoo, dengan usaha warteg digital dan Arkademy, dengan pengembangan siswa SMK.

Dari sekian bisnis aplikasi bisnis startups yang sudah launching, yang nyaris luput dari pantauan media adalah perusahaan berbasis digital dari “anak castilla” ini.

“Maaf, masih off the record. Belum kami tentukan, mana yang akan kami rilis dulu. Aplikasi buat pebisnis dan pelaku dunia maritim, atau transkrip, aplikasi yang membantu profesi,” ujar Hendri Arifin yang bersama Koh Denny, ketika dikonfirmasi.

Kedua orang milenial ini diketahui sedang menyiapkan ekosistem digital di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel).

“Mengenali masalah publik untuk menawarkan solusi lewat pendekatan digital, memerlukan pengembangan talenta yang mumpuni,” masih menurut penjelasan pria yang memiliki kantor di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) ini. “Untuk itu, kami tak akan ketinggalan momen,” jelas Hendri yang berjanji untuk terus berinovasi.

Sayang, ia belum mau menyebut proyeknya itu.

baca juga: Ide Aplikasi Kemaritiman

Tinggalkan Balasan