WNI Selamat Dalam Ledakan Bom Saat Paskah Di Sri Langka



MATRANEWS.id — Sempat terbetik berita, ada seorang warga negara Indonesia menjadi korban dalam serangan bom di Kolombo, Sri Lanka.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kolombo Sri Lanka memastikan WNI itu dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi oleh aparat keamanan Sri Lanka.

Demikian juga beberapa WNI lainnya yang menginap di Hotel Shangri La sedang berada di luar saat kejadian berlangsung.

Serangan bom terjadi pada pukul 09.00 waktu setempat di beberapa gereja dan hotel bintang lima di Kolombo, termasuk Hotel Shangri La.

Menurut kepolisian setempat, setidaknya enam ledakan telah dilaporkan terjadi. Tiga di antaranya terjadi di gereja di Kochchikade, Negombo dan Batticaloa. Gereja tersebut diserang selama kebaktian Paskah.

Bukan hanya itu, Hotel Shangri La, Cinnamon Grand dan Kingsbury yang semuanya terletak di ibukota Kolombo juga menjadi sasaran ledakan.

Pejabat polisi setempat, seperti dimuat AFP mengatakan, setidaknya 45 orang tewas di Kolombo, tempat tiga hotel dan satu gereja diserang.

67 lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah gereja di Negombo di utara ibukota, dengan 25 lainnya tewas di sebuah gereja di kota Batticaloa, di timur negara itu.

Hari ini merupakan Minggu Paskah yang merupakan salah satu perayaan utama dalam kalender Kristen.

Gambar di media sosial menunjukkan bagian dalam salah satu gereja, yakni St Sebastian di Negombo, langit-langitnya hancur dan darah berceceran di bangku gereja.

Pasca serangan itu, Presiden Maithripala Sirisena mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar orang-orang tetap tenang dan mendukung pihak berwenang dalam penyelidikan mereka.

Sementara itu, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe segera memimpin rapat darurat.

Teror bom yang terjadi di sejumlah gereja dan hotel di Kolombo menuai kecaman keras dari Asian Conference on Religions for Peace (ACRP). Terlebih aksi tersebut telah menewaskan ratusan orang dan dilancarkan saat perayaan Hari Paskah umat kristiani.

Tokoh Islam Din Syamsuddin menegaskan bahwa pihaknya mengecam keras tindakan brutal dan barbar tersebut.

“Kami juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Secara khusus kepada umat kristiani, kami menyampaikan simpati yang sedalam-dalamnya,” kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Menurutnya, tindakan tersebut merupakan bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan yang hanya dilakukan oleh orang yang tidak berperiketuhanan dan berperikemanusiaan.

Aksi yang dilancarkan ke tempat Ibadah itu juga berpotensi memecah belah umat beragama. Apalagi dilakukan saat agama tertentu sedang merayakan hari besar.

“Maka diserukan kepada semua umat beragama agar tidak terpecah belah dan jangan mau diadu domba,” tegasnya.

Din mendesak aparat keamanan dan penegakan hukum di Srilanka untuk melakukan investigasi serius dan menyeret pelaku sebagai penjahat kemanusiaan yang sangat kejam sesuai hukum yang berlaku.

Sementara kepada umat beragama di tanah air, Din mengimbau untuk dapat menahan diri.

“Jangan terjebak kepada upaya provokasi yang ingin mengganggu kerukunan antar umat beragama dan kerukunan bangsa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan