MATRANEWS.id — “Bukunya sedang dalam persiapan,” ujar Irjen Dharma Pongrekun, Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ketika ditanya soal buku yang akan diterbitkan, saat di Istana Negara, sedang silaturahmi dengan Presiden Jokowi.
Masyarakat sudah berada dalam tataran “information-based society”, sebuah komunitas yang mampu mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat. Dharma Pongrekun menyebutkan ketahanan siber merupakan kontribusi BSSN dalam menjaga ketahanan nasional.
“Kita memang, masyarakat zaman now, bersentuhan langsung dengan dunia siber. Kita memasuki kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat, juga ke masyarakat kita,” ujar Dharma. Tapi, “Buku saya seperti apa, masih rahasia. Ha-ha-ha.”
Pangrekun menegaskan, tantangan saat ini adalah maraknya berita palsu atau hoax di dunia maya serta kejahatan siber lainnya yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan ketahanan negara. Oleh karenanya, dia akan melakukan pengawasan dan pencegahan atas bahaya yang dilahirkan dari dunia Siber.
Dharma mengatakan, Indonesia kini tengah berada di masa ruang siber (cyber space). Semua perangkat dan apapun yang dilakukan manusia selalu berhubungan dengan dunia maya.
Dalam konteks itu, kini marak serangan berita bohong atau hoax hingga serangan siber yang bisa memengaruhi fungsi keamanan negara.
Bergabung di BSSN, Pangrekun mengakui berhubungan dengan stakeholder lain, bekerjasama dengan baik, dengan lembaga negara lainnya dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di dunia siber. Misalnya, seperti Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
Menjaga keamanan siber nasional ini, menurut alumnus Akpol 1988 ini, semakin penuh tantangan tapi tidak berat.
Jenderal kelahiran Palu, Sulawesi Tengah ini bekerja all out untuk bangsa. “Nanti, kalau buku sudah akan siap atau akan terbit, majalah Matra yang pertama dikasih kabar,” ujar Irjen Dharma Pongrekun, dalam sikap bersahabat.
baca juga: majalah Matra edisi terbaru — klik ini
