Markas Kopi Doyong Untuk Para Start up, Gratis Pakai

Dody Kusuma, pria yang kerap dipanggil mbah Dody alias DK.

MATRANEWS.id — “Kalau direkomendasi, oleh pak ketua Asosiasi Media Digital Indonesia. Silahkan pakai kantor ini gratis,” ujar Dody Kusuma, pria yang kerap dipanggil mbah Dody ini mengenai Markas Kopi Doyong, di kawasan Puri Gading, Jati Melati, Bekasi, Jawa Barat.

Dodi menyebut kantor berkonsep kekinian, dengan desain asyik, mulai ruang meeting dan diskusi ini sengaja diperuntukan untuk start up kreatif.

Bagi sebuah perusahaan start up, yang tak punya kantor tapi ingin maju dan berkembang, boleh memakai fasilitas kantor dengan gratis.

“Sesuai ketentuan yang berlaku,” papar pria yang namanya sempat menjadi trending topik, ketika itu perusahaannya pada 2017 mendapat order kaca anti peluru, untuk keamanan kamar Raja Salman selama di Jakarta ini.

PT Sentra Proteksindo Kusuma, merupakan usaha yang memasang kaca anti peluru bermerek Senpro.

Senpro memasang kaca anti peluru di hotel Raja Salman menginap. Untuk proyek tersebut, kabarnya, tim keamanan Raja Salman harus mengeluarkan uang sekitar Rp 10 miliar.

Terkuaklah, bahwa sesungguhnya kaca yang untuk satu meter persegi senilai Rp 6o juta itu, memang banyak dipasang diam-diam oleh sektor swasta, kantor perbankan, dan kantor kedutaan-kedutaan besar dari negara lain di Indonesia.

Kaca anti peluru juga kerap dipasang pada ruangan penyimpanan data perbankan.

Dody Kusuma juga dengan bangga menyebut, ruang VVIP atau Royal Box Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta untuk kebutuhan Asian Games 2018. “Kami juga yang pasang,” ujarnya.

Produk yang ia pasang di Royal Box tersebut tahan terhadap terjangan peluru tajam kaliber 7,62 mm yang biasa digunakan sniper.

“Kaca anti peluru Senpro, produksi asli anak bangsa. Bukan negara Cina atau Korea,” ujar Dody, yang hingga kini merahasiakan lokasi pabriknya, yang berada di kawasan Bekasi juga.

“Klien tidak boleh melihat pabrik pembuatan kaca anti peluru. Hanya sebatas ngobrol asyik di markas Kopi Doyong ini saja,” ujar DK, yang kini didaulat juga sebagai pengajar di densus digital, pelatihan digital yang akan dikembangkan oleh Asosiasi Media Digital dan Forum Pimpinan Media Digital Indonesia.

Ia berahasia soal lokasi pabrik, “Ada yang memang harus dirahasiakan. Ini masalah keamanan, soalnya.”

klik juga: DENSUS DIGITAL

Tinggalkan Balasan