Hukum  

RIDMA Foundation (Aktivis Anti Narkoba): “Masyarakat Kecewa Dengan Aparat.”

RIDMA Foundation

MATRANEWS.id — Warga netizen dan masyarakat umum kali ini kompak kecewa dengan kinerja kepolisian.

Awalnya masyarakat salut, ketika ada seorang pengguna narkoba yang ternyata seorang petinggi partai berhasil dibekuk polisi pada Minggu (3/3/2019) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta.

Kemudian, entah “angin” dari mana, proses ini terasa janggal ketika Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal mengungkapkan polisi sudah melakukan tes urine terhadap yang bersangkutan hasilnya, diketahui positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

Iqbal mengungkapkan polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk alat-alat untuk mengkonsumsi narkoba. Namun, barang bukti narkoba yang diduga dikonsumsi Andi Arief tidak ditemukan di lokasi.

“Saudara AA dikategorikan sebagai pengguna narkotika. Terhadap kasus ini tidak dilanjutkan ke tahap penyelidikan karena pada dirinya tidak ada barang bukti, tidak terjaring pengedar, terus selama ini enggak pernah pakai (narkotika),” ujar Iqbal.

Ketika sedang diassessment di BNN, polisi sudah menyatakan yang bersangkutan sudah bisa pulang besok. Padahal, yang seharusnya yang menyatakan itu, adalah pihak Badan Narkotika Nasional (BNN), bukan dari penyidik, dalam hal ini kepolisian.

Kemudian dalam hal barang bukti lain, soal perempuan. Polisi menyebut, yang bersama Andi Arief adalah sahabatnya ketika sebelumnya disebut AA ditangkap sendirian di kamar hotel tak ada wanita.

Masyarakat aneh, dengan pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal menyebut bahwa AA tidak bersama perempuan. Akan tetapi, karena foto proses penangkapan dan perempuan itu sudah beredar (lihat foto yang diperoleh sumber terpercaya-red) , keterangan polisi pun diralat.

Yang di hotel merupakan eks mahasiswi. “Sahabatnya (Andi Arief),” ujar Iqbal menegaskan perempuan tersebut bukanlah calon legislatif dari Partai Nasdem. “Ya, betul inisialnya L, tetapi tidak ada kaitannya dengan yang beredar.

Sebelumnya, polisi menyatakan saat penggerebekan penyidik hanya menemukan politisi AA seorang diri, tetapi setelah dilakukan pengembangan ditemukan petunjuk terdapat perempuan yang meninggalkan kamar sebelum penggerebekan.

Dalam rilisnya, RIDMA Foundation sebagai LSM yang mengamati kinerja aparat dalam penanganan narkoba. Menyebut kasus AA ini sebagai “kasus masuk angin”. Aparat yang harusnya bekerja profesional terganggu dengan ada situasi “demam politik”.

Intinya dalam rilis RIDMA Foundation, para aktivis anti narkoba: “Masyarakat yang tadinya salut atas kinerja kepolisian. Giliran menjadi kecewa. Tegasnya masyarakat kecewa dengan aparat!”

“Ya, betul inisialnya L, tetapi tidak ada kaitannya dengan yang beredar.

sumber: ANTARANEWS.id

baca juga: majalah MATRA edisi cetak — klik ini —

Tinggalkan Balasan