Urban Quarter Media Gathering, Trend Furniture 2019

Laris sebagai aplikasi Online dulu, Urban Quarter di 2019 ini terjun mendirikan toko offline di beberapa mall.

MATRANEWS.id — Menghidupkan kembali tren furnitur lokal, dengan gaya modern dan kekinian. Ide Urban Quarter bermula dari kepedulian sang pemilik, terhadap brand-brand furniture lokal yang kurang diminati oleh produsen di Indonesia.

Dari fenomena itulah, ia mencoba untuk menciptakan sebuah inovasi serta peluang.

Pada awalnya, Urban Quarter adalah aplikasi di dunia maya, lewat internet, wadah yang mempertemukan pembeli dengan penjual furniture lokal terbaik yang sudah dikurasi. Dari platform yang menyediakan brand furniture lokal untuk memenuhi kebutuhan kaum urban.

Hadir sejak tahun 2016, Urban Quarter berkomitmen menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan peralatan rumah, kantor, atau restauran pada merek lokal yang terbaik.

Uniknya, sejak Februari 2017, Urban Quarter juga hadir secara offline di Kelapa Gading dan Plaza Indonesia, karena ternyata peminat online juga ingin merasakan, memegang, dan sentuhan yang menginpirasi.

Gisella Anastasia mantan istri Gading Martin menyesal tak punya meja makan di rumahnya, ketika itu.

“Saya suka sekali dengan produk yang ditawarkan oleh Urban Quarter, produknya berkualitas, modern, simple,” ungkap Gisella Anastasia memberi kesaksian di acara media gathering Urban Quarter di lantai empat, Plaza Indonesia.

“Rumah saya, dipenuhi furniture dari Urban Quarter loh,” papar mantan istri Gading Martin ini dengan bangga. Bahwa rumahnya beserta disain interiornya sudah oke, hanya baru disadari ternyata dirinya tak punya meja makan. Hal yang baru diketahuinya dari ilmu Feng Shui, meja makan sebagai lokasi penting di rumah sebagai lokasi gathering.

Berkomitmen bahwa kepuasan dan kenyamanan konsumen adalah prioritas utama dan terus menyediakan produk-produk lokal berkualitas untuk para konsumen, memang makin disadari orang-orang sekarang,, dimana ilmu dan teknologi berkembang pesat. Membuat tradisi kuno warisan leluhur mulai tergeser dan berpeluang terabaikan.

Di dalam buku Feng Shui for Busines mengajarkan, bahwa perpaduan ilmu dan seni itu bukan klenik. Di era modeen (high tech) menjadikan bukan saja para “emak-emak” cantik yang terarik mengulik disain interior mendatangkan energi positif.

“Para eksekutif, profesional muda dan pengusaha laki-laki, banyak juga datang ke Urban Quarter, mereka memilih meja serta kursi untuk kerjanya. Secara offline dan online,” ujar Adelaide Chintara, Creative Director Urban Quarter.

Hal ini, menurutnya di tengah evolusi industri 4.0 yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia. Di era ini, SOHO (small office home office) banyak juga dilakukan karena banyak juga bisnis yang dilakukan dari rumah. Dimana, alat yang diperlukan hanya PC, laptop, smartphone, printer, scanner, koneksi internet, listrik dengan daya yang cukup, kebutuhan logistik kantor, air dan makanan yang cukup.

“Urban Quarter, brand yang menyediakan berbagai produk dengan gaya moderen dan kekinian yang cocok bagi segala jenis ruang, dari hunian pribadi hingga tempat untuk bekerja,” ujar Adelaide. Untuk menjawab gaya dan kebutuhan hidup kaum urban yang serba ringkas, tren hunian berkonsep SOHO, sangatlah tepat.

Yang perlu menjadi perhatian, bukan saja soal jam kerja atau lokasi dimana rumah dan usaha menjadi satu. Tapi, bagaimana ruangan harus disesuaikan nyaman, membuat betah kerja dan terus kreatif. Feng shui bisa bermanfaat dalam hal ini. Disain meja atau kursi kerja, harus ditata dari awal.

Jenie Kumala Dewi (Feng Shui Modern Expert)

“Pengaturan layout ruang bisa mempengaruhi suasana kerja atau memberikan kekuatan seseorang,” ujar Jenie Kumala Dewi, penulis buku Feng Shui for Business. Oleh sebab itu, “Pengaturan ruang kerja staf atau karyawan serta pimpinan perusahaan perlu serasa, selaras dan seimbang.”

Ahli Feng Shui bisa melihat ruang-ruang yang berkaitan energi. Penataan letak, furnitur dan aksesoris interior di dalamnya.

Bisnis berunsur kayu, banyak peminat, disukai sosok-sosok yang kini menjadi hebat dan akan hebat. “Saya saja, terus terang, lebih suka media cetak. Sama seperti belanja furnitur, maunya sambil megang, merasakan, membayangkan. Lebih humanis,” ujar Jenie, sosok yang dikenal sebagai ahli Feng Shui Modern Expert ini panjang lebar.

baca juga: majalah MATRA edisi cetak (print) terbaru — klik ini —

“Saya saja, terus terang, lebih suka media cetak. Sama seperti belanja furnitur, maunya sambil megang, merasakan, membayangkan. Lebih humanis.”

Tinggalkan Balasan