Warga Kehormatan Dato Sri Tahir oleh Brimob, Penuh Rumors

MATRANEWS.id – Pemberian warga kehormatan Brimob kepada CEO Mayapada Group, Dato Sri Tahir ramai diperbincangkan, hingga kini.

Acara gelar warga kehormatan (wahor) oleh korps Brimob, sudah dilakukan Senin (12/11) yang lalu, namun warga netizen di grup-grup media sosial memperbicangkan.

Cuitan di media social terus melebar kemana-mana, kemudian ragam pertanyaan hingga ungkapan nyinyir ke petinggi Polri hingga ujungnya ke Kandidat Capres. Pertimbangan Brimob yang memberikan gelar itu pada Tahir, karena alasan bantuan keuangan.

“Edan tenan,” ujar salah seorang di media sosial.

Dalam rangka ulang tahun ke-73 Brimob, memberikan warga kehormatan ke beberapa pati (perwira tinggi) Polri, namun memang ada satu pengusaha.

Selain memberi Tahir dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-73, Korps Brimob juga memberikan anugerah tertinggi sebagai warga kehormatan kepada sembilan perwira tinggi Polri.

Mereka yang mendapat anugerah warga kehormatan antara lain, Asisten Sumber Daya Manusia (ASSDM) Kapolri Irjen Pol Eko Indra Heri, Asisten Perencana Kapolri (Asrena) Irjen Pol Gatot Eddy Purnomo, Asisten Logistik (Aslog) Irjen Pol Asep Suhendar, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Aziz, Karojakstra Srena Polri Brigjen Pol Budi Sampurno, Karolemtala Srena Polri Brigjen Pol Sjamsul Sidiq

Kemudian, Karobekum Slog Polri Brigjen Pol Sadono Budi Nugroho, Karofaskon Slog Polri Brigjen Pol Alfons Toluhula, Karojemengar Srena Polri Kombes Pol Iswahyudi.

Terhadap kritik dan kontroversi warga kehormatan yang diberikan Brimob, Komandan Korps Brimob Irjen Rudi Sufahriadi menanggapi santai.

“Ada beberapa alasan Tahir diberi gelar istimewa itu,” kata Rudi.

Rudi mengamini muncul, “Pertama Pak Tahir memberikan kontribusi baik saran maupun masukan kepada Brimob, terhadap saya, terutama untuk kemajuan Brimob itu sendiri,” lanjutnya.

Kedua, Tahir memberikan bantuan yang sangat berharga pada Pusat Pendidikan (Pusdik) Brimob di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur yang selama ini tidak terjangkau APBN.

“Memperbaiki gedung-gedung yang ada. Dari saya masuk (komandan) Brimob sampai dengan hari ini belum pernah diperbaiki gedung itu dan Pak Tahir sanggup memperbaikinya,” urai dia.

Tahir juga memberikan fasilitas terutama di rumah sakit di Pusdik Brimob.

Tahir juga bercerita kepada Rudi semasa dia kecil di Surabaya dia selalu berteman dengan menpor (resimen pelopor). “Jadi beliau ingin sekali membantu Brimob dalam bentuk apa pun, ini semua jadi pertimbangan,” urainya.

Pendiri Mayapada Group Dato Sri Tahir mengapresiasi penghargaan yang diberikan Korps Brigade Mobile (Brimob) terhadap dirinya. Ia berterimakasih karena dalam menjalankan bisnis di Indonesia ia merasa aman dan nyaman berkat adanya aparat Kepolisian terutama Brimob.

“Selalu ada perasaan mendalam bahwa saya bisa hidup di Indonesia bisa dengan aman dan nyaman saya melakukan usaha-usaha pasti ada orang-orang yang melindungi kita, yang menjaga keamanan yaitu bapak-bapak sekarang berdiri di depan saya,” kata Tahir.

Soal banyaknya kotribusi materi yang diberikan, Tahir mengaku tak mengharapkan timbal balik. Menurutnya keberhasilan bisnis yang dirintisnya sejak 1986 tidak terlepas dari peran Polri.

“Saya sudah menikmati kebaikan dari negeri ini kepada kami. Sudah waktunya saya harus mengembalikan sesuatu ke masyarakat indonesia. Maka itu bukan dibalik bukan ke saya,” jelas Tahir.

baca juga: majalah MATRA edisi terbaru (cetak-print) klik ini

Tinggalkan Balasan