MATRANEWS.id — Sultan Baktiar Najamudin Dari Tukang AC Keliling Hingga Ketua DPD RI. Ia kini disebut orang sebagai RI tujuh. Sementara banyak yang kaget dengan sosok muda ini, kok tiba-tiba menjadi figur utama di perpolitikan Indonesia.
Dalam perjalanan hidup yang penuh liku, Sultan Baktiar Najamudin mengukir namanya sebagai sosok yang tak hanya mampu bertahan, tetapi juga bersinar di tengah arus perubahan. Dilahirkan di sebuah desa kecil yang jarang disorot berita, Sultan mengawali kehidupannya dengan penuh semangat dan keinginan untuk mencapai mimpi.
Sosok Sultan Bachtiar Najamudin kini menjadi sorotan usai terpilih menjadi Ketua DPD RI. SBN menjadi Ketua DPD RI berdasarkan keputusan rapat paripurna pemilihan Ketua DPD RI periode 2024-2029 di Gedung Nusantara V kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024) malam hingga Rabu (2/10/2024) dini hari.
Hasil diperoleh usai penghitungan suara dari 151 senator yang hadir. Ia unggul jauh dibandingkan rivalnya yang juga petahana, La Nyalla.
Pria berusia 42 tahun itu merupakan Wakil Ketua III DPD RI Periode 2019-2024 sebelum akhirnya terpilih menjadi Ketua DPD RI periode pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti.
Sebelumnya, ia juga telah menjadi anggota DPD RI daerah pemilihan Bengkulu pada tahun 2009. Pria yang sempat menjadi Pemimpi Perusahaan Majalah HealthNews, media dari Indonesia yang direkomendasi oleh UNODC (United Nations on Drugs and Crime) Badan Dunia PBB ini disebut juga sebagai cucu dari Sultan Yakoeb Bachtiar seorang tokoh sentral dari terbentuknya Provinsi Bengkulu.
Bengkulu resmi menjadi provinsi baru setelah berpisah dengan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 1968. Sultan B Najamudin adalah anak dari pasangan Najamudin dan Nuraini. Kedua orangtuanya dulu adalah seorang petani.
Bisa disebut, ia tukang tukang AC Keliling yang berhasil menjadi politikus. Sebelum terjun ke dunia politik, Sultan memulai kerja profesional sebagai seorang pengusaha (enterpreneur). Sultan menghabiskan masa kecilnya dengan beragam pekerjaan sederhana,
Di sela-sela pekerjaannya, ia berbincang dengan pelanggan, mendengarkan cerita hidup mereka, dan menyerap berbagai pelajaran berharga. Dari setiap percakapan, ia menemukan inspirasi yang kelak membentuk langkah-langkahnya berikutnya.
Setelah SMA, Sultan merantau ke Jakarta bersama kakaknya untuk mengubah takdir. Ia memulai usaha dari service AC keliling lalu berkembang membentuk perusahaan sendiri. Adik dari Agusrin Najamudin ini juga tercatat sebagai pengusaha di bidang penjualan senjata, bahan peledak dan tabung gas skala nasional di bawah bendera ASA karya Group.
Perubahan besar dalam hidupnya datang ketika Sultan menemukan passion dalam dunia media. Dengan semangat yang membara, ia memulai perjalanan baru sebagai pemimpin perusahaan majalah HealthNews, majalah dari Indonesia yang direkomendasikan oleh UNPDC (United Nations and drugs). Media cegah narkoba bersama Ahwi Lutan, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN pertama).
Di sini, Sultan tidak hanya berperan sebagai pengelola, tetapi juga sebagai inovator. Ia berusaha keras untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan gaya hidup yang baik.
Kepiawaiannya dalam hal usaha selain kerja kerasnya sendiri juga karena ia memiliki seorang kakak dan keluarga pengusaha. Ia memiliki kakek Wahab Alfian yaitu pemilik pabrik mobil Datsun dan pabrik perkapalan.
Menginjak usia 30 tahun ia memutuskan untuk pulang ke Bengkulu untuk mengabdikan diri untuk membangun daerah kelahirannya.
Ia memulai dengan menjadi aktivis pemuda dan berhasil menjadi ketua KNPI provinsi Bengkulu.
Saat itu ia bahkan juga sempat bertarung menjadi kandidat untuk memperebutkan ketua umum KNPI nasional. Pada tahun 2009 Sultan memutuskan maju sebagai calon DPD RI dapil Bengkulu dan berhasil mewakili Bengkulu bersama Ahmad Kanedi, Riri Damayanti dan Eni khairani.
Ia pun di daulat menjadi ketua hubungan antar lembaga di DPD RI.
Berjalan tiga tahun Sultan terpaksa mengundurkan diri dari DPD karena terpilh menjadi Wakil Gubernur Bengkulu sisa masa bakti 2010-2015.
Kariernya kemudian semakin melejit hingga menjadi kandidat Calon Gubernur Bengkulu tahun 2015-2020.
Kala itu ia berpasangan dengan Kader PDIP, Mujiono. Namun ia dan Mujiono dikalahkan pasangan Ridwan-Mukti- Rohidin Mersyah.
Tahun 2019 Sultan maju kembali menjadi kandidat calon DPD RI mewakili Provinsi Bengkulu. Sultan kemudian terpilih dengan suara terbanyak dengan meraih 191.499 suara.
Sultan lalu terpilih menjadi wakil ketua DPD RI setelah sebelumnya terpilih secara aklamasi mewakili anggota DPD RI wilayah barat yang meliputi wilayah sumatera dan sebagian Jawa.
Kebangkitan dan Kesuksesan di Dunia Media
Sultan Bachtiar Najamudin juga menjadi sorotan publik setelah terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2024-2029, menggantikan La Nyalla Mattalitti. Sebelumnya, Sultan dikenal sebagai pengusaha sukses dan sempat membangun usaha servis AC keliling hingga berkembang membentuk perusahaan sendiri.
Sultan Baktiar Najamudin adalah contoh inspiratif dari perjalanan hidup yang penuh tantangan dan keberanian. Dari seorang tukang AC keliling, ia berhasil mengubah nasibnya dan kini menjadi pemimpin yang berpengaruh di tingkat nasional. Dedikasinya untuk masyarakat dan komitmennya terhadap kesehatan dan pembangunan daerah menjadikannya sosok yang layak diperhitungkan dalam dunia politik Indonesia.