viral  

“Antibodi Covid-19 Profesor” Hadi Pranoto Ternyata Pernah Digaungkan Seorang Laksma TNI

Hadi Pranoto menunjukkan ramuan herbal untuk antibodi COVID-19. Ramuan itu disebut mampu tingkatkan antibodi dalam mencegah penyebaran COVID-19. Foto: ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH

Hadi Pranoto sudah menunjukkan ‘obat Corona’ di Bogor. Dia menyebutnya ramuan herbal untuk antibodi pencegah COVID-19. Botolnya kecil, polos tanpa merk dan berisi cairan ramuan herbal.

 

Ramuan herbal ini diketahui telah didaftarkan ke Balai POM RI serta sudah mendapat Surat Izin Edar Nomor POM TR203636031 tanggal 14 April 2020.

MATRANEWS.id — Ikatan Dokter Indonesia sudah menegaskan bahwa klaim terhadap obat apa pun, termasuk untuk Covid-19, harus melalui tahapan uji klinis.  Pernyataan itu sekaligus menyanggah klaim seorang yang mengaku sebagai ahli mikrobiologi bernama Profesor Hadi Pranoto.

Menurut Prof Dr Zubairi Djoerban dari IDI, obat yang diklaim Hadi Pranoto belum menjalankan tahapan uji klinis.  “Sepertinya belum memiliki syarat itu. Saya tidak mendengar ada uji pada hewan atau pun uji klinik,” ucapnya.

Giliran  Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) memantau perkembangan klaim obat herbal covid-19 milik Hadi Pranoto. Setiap perkembangan tentang obat itu nantinya akan disampaikan ke publik.

Sebab, obat itu belum melalui uji klinis oleh pihaknya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Masyarakat perlu lebih berhati-hati dengan isu yang menyebutkan bahwa telah ditemukan obat herbal untuk pencegahan covid-19,” demikian rilis yang beredar melalui Konsorsium Riset dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan Corona Virus Disease.

“Kemenristek/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi Untuk Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) dalam hal ini tidak pernah memberikan dukungan uji klinis obat herbal produksi Bio Nuswa yang diakui oleh Hadi Pranoto telah diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet,” kata Kemenristek dalam pernyataan resminya.

Menurut Kemenristek, setiap pelaksanaan uji klinis harus mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinis seperti oleh BPOM dan ethical clearance yang dikeluarkan oleh Komisi Etik.

Ramai diperbincangkan video yang diunggah Sabtu 1 Agustus 2020 itu, mengklaim obat herbal sebagai pencegah covid-19.

Obat bernama “Antibodi Covid-19” disuarakan pakar mikrobiologi, Hadi Pranoto, yang menjadi narasumber dalam video tersebut.

Diketahui musisi Erdian Aji Prihartanto atau kerap disapa Anji Manji, merilis sebuah video terkait obat covid-19 dalam akun YouTube Dunia Manji. Video itu menuai kontroversi dan menjadi perbincangan di lini masa.

Pasalnya, video yang diunggah Sabtu 1 Agustus 2020 itu, mengklaim obat herbal sebagai pencegah covid-19.

Obat bernama “Antibodi Covid-19” disuarakan orang yang mengaku pakar mikrobiologi, Hadi Pranoto sebagai narasumber dalam video tersebut. Video tersebut kini telah dihapus oleh pihak YouTube setelah ramai-ramai dilaporkan oleh warganet.

Dalam video Youtube Anji, Hadi Pranoto mengklaim punya obat Corona. Nama tidak disebut, namun Kemenristek merujuk ke Bio Nuswa dan tidak mendukungnya.

Hadi Pranoto sudah menunjukkan ‘obat Corona’ di Bogor. Dia menyebutnya ramuan herbal untuk antibodi pencegah COVID-19. Botolnya kecil, polos tanpa merk dan berisi cairan ramuan herbal.

Ternyata Ramuan herbal ini diketahui telah didaftarkan ke Balai POM RI serta sudah mendapat Surat Izin Edar Nomor POM TR203636031 tanggal 14 April 2020.

Nama produk Bio Nuswa didaftarkan PT Saraka Mandiri Semesta dari Kabupaten Bogor. Tidak disebutkan bahwa obat ini memiliki khasiat untuk menyembuhkan gejala virus corona.

Meski begitu, Kemenristek menyebut obat itu sebagai Bio Nuswa. Produknya memang beredar di pasaran, dijual di toko online. Nomor BPOM yang dipasang di e-commerce merujuk ke Bio Nuswa dalam situs Cek Produk BPOM.

Obat bernama “Antibodi Covid-19
Data Obat Herbal Bio Nuswa di BPOMData Obat Herbal Bio Nuswa di BPOM Foto: (Screenshot)

 

 

 

Produk Bio Nuswa. Obat herbal ini pertama kali diperkenalkan oleh Laskma TNI Dr Suradi AS. Menurut Hadi, dia dan Suradi saling mengenal karena memang satu tim.

Terkait hal ini, sebelumnya pihak TNI AL pun enggan dikaitkan dengan Laksma Suradi terkait ramuan anti Corona ini. Menurut mereka itu adalah urusan pribadi yang bersangkutan.

“Dalam hal ini bahwa berita tersebut tidak dirilis resmi oleh Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), melainkan murni atas nama pribadi. Dengan demikian apa yang disampaikan oleh yang bersangkutan dalam pemberitaan tersebut, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kedinasan TNI AL dan tidak berkaitan dengan Dinas Kesehatan TNI AL,” jelas Kadispenal Laksma Mohamad Zaenal dalam keterangan resminya, Rabu 29 April 2020 silam.

Laksma TNI Dr Suradi.

Seorang perwira tinggi TNI Angkatan Laut (AL) mengaku punya ramuan herbal .  Mantan Kabiro Umum Bakamla menyatakan, ramuan herbal ini merupakan hasil kerja keras ahli mikro biologi Indonesia.

“Semua bahannya dari herbal, ada satu persen yang rahasia. Masa expirednya lima tahun. Jadi ini herbal. Bayi, anak kecil, ibu hamil dan menyusui, orang tua nggak apa-apa mengonsumsi,” ujar Dr Suradi tentang ramuan herbal yang telah didaftarakan ke Balai POM RI serta sudah mendapat Surat Izin Edar Nomor POM TR203636031 tanggal 14 April 2020.

 

BPOMBPOM Foto: DOk BPOM

Tinggalkan Balasan