MATRANEWS.id — Peter Gontha memenuhi panggilan penyidik di KeJaksaan Agung.
PFG sebagai saksi, perihal Garuda dan telah memberikan semua keterangan sesuai dengan yang diminta.
Semua sudah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan dua orang tersangka.
“Semoga Kejaksaan dapat berperan dalam mencegah dan mengembalikan Garuda,” ujar Peter.
Dalam kesaksiannya, PFG berharap perusahaan-perusahaan BUMN yang telah memberikan bantuan keuangan kepada Garuda tidak sia-sia dan dengan menerima pembayaran kembali.
Yang lebih penting dari semuanya, “Semoga ini menjadi pelajaran bagi mereka yang senantiasa mencoba mengekploitasi BUMN untuk kepentingan Pribadi.”
“Hati-hatilah. Kenalilah hukum supaya tidak mendapat hukuman dimasa tidak berkuasa lagi.”
#Ini adalah Armada GARUDA sebelum KRISIS COVID.
Boeing 777 – 300ER…….10
Airbus 330 – 300 ……….17
Airbus 330 – 200 ………..7
Airbus 330 – 99 Neo ……3
Boeing 737 – Max 8 ……..1
Boeing 737 – 800 NG….73
ATR 72-600……………….13
Bombardier CRJ. ………..17
AIRBUS 320 CITILINK…..50
Total pesawat = 191 pesawat
“Katanya” Korupsi Garuda sudah dibongkar (Apa betul? ATR sudah !!!! ).
Bagaimana dengan KORUPSI yang terjadi dengan 161 pesawat leasing dan pembelian yang lainnya.
Yang kebanyakan harga sewa dan harga belinya jauh diatas harga pasar termasuk pesawat pesawat yang salah beli seperti CRJ / Bombardier?
Kapan akan di-bongkar secara detil menyeluruh atau apakah tidak akan dibongkar?
Kenapa kita (Pemerintah) tidak berani menuntut ROLLS ROYCE dan AIRBUS yang sudah jelas mengaku melakukan korupsi, dan oleh pengadilan EROPA didenda sebesar €2.500.000.000.
(Takut kah kita menuntut mereka?)
Apakah kita takut mereka akan membuka sudah melakukan pembayaran uang mahar pada “indvidu” tertentu di Indonesia?
Bagaimana dengan BOEING yang juga sudah didenda US$ 3.000.000.000 atas kesalahan menjual pesawat yg tidak layak terbang?
Bukti telah saya sampaikan kepada ke JAKSAAN!
- BACA JUGA: majalah EKSEKUTIF edisi SEPTEMBER 2022, klik ini