MATRANEWS.id – Kasus pembobolan ATM BRI menjadi viral. Sayangnya Divisi Sekretariat Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) tak resposif. Berbeda dengan Bank Mandiri yang responsif dan menjelaskannya ke masyarakat untuk tenang, menyiapkan uang yang hilang, kembali normal-
Atas kejadian hilangnya uang nasabah, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) resposif dan memantau, agar masyarakat tak panik. “Permasalahan yang terjadi ini, penting untuk menjadi perhatian industri perbankan,” demikian keterangan tertulis OJK- Otoritas Jasa Keuangan.
BRI yang punya citra baik, kini tercoreng. Anomali yang terjadi untuk nasabah PT Mandiri, berdampak pada 22 Juli 2019, dengan turunnya harga saham Bank Mandiri.
Menurut sumber MATRA, ada ekitar 300 mesin automated teller machine (ATM) Bank BRI yang berpotensi terkena skimmer.
BRI adalah salah satu bank besar miliki pemerintah pusat Republik Indonesia yang bergerak dibidang jasa keuangan. BRI bisa dibilang bank tertua karena sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1895.
Sebelum berganti nama menjadi BRI, dulunya bank ini bernama “De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden”. Itulah nama bank BRI yang berdiri pada masa penjajahan Hindia Belanda di Indonesia, oleh sebab itu namanya menggunakan bahasa Belanda.
Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, artinya “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”.
Perlu anda ketahui, cikal bakal sejarah berdirinya Bank BRI yang sekarang ini ternyata berdiri di kota Purwokerto atau kota dengan julukan “Kota Satria”.
Kota ini merupakan pengganti Ibu Kota Karesidenan Banyumas, setelah pendopo Si Panji dipindahkan dari Kota Banyumas ke Kota Purwokerto.
Harus dihahami, Kota Purwokerto memiliki peran penting dalam sejarah perbankan di Indonesia pada masa itu, dimana menjadi saksi bisu berdirinya salah satu bank terbesar di Indonesia.
Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak lepas dari peran salah satu tokoh bernama Raden Bei Aria Wiraatmadja. Ia merupakan pria asli kelahiran Banyumas yang mengabdi kepada pemerintahan Belanda di Karesidenan Banyumas.
Pria kelahiran bulan Agustus 1831 ini sangat dipercaya oleh Belanda sehingga karirnya di pemerintahan terbilang cukup melejit. Pada tahun 1902 ia sudah menyandang gelar Arya di Karesidenan Banyumas.
Untuk menjaga citra baik yang berkembang, tim Komunikasi perlu responsif, memang.
Kini, Mandiri “eror”, memori deffect atau cacat pada sistem perangkat keras (hardware) memori. Ini bisa buat saldo nasabah minus atau tertukar. Mandiri lebih responsif, menghadapi ini, dibanding BRI yang lalu.
Nasabah Perbangkan perlu diedukasi.
Kita perlu waspada:
1. Cari ATM Ramai.
Hal yang paling penting saat kita ingin menggunakan mesin ATM adalah untuk selalu waspada.
Selalu awasi kondisi sekitar, apakah ada orang-orang yang mencurigakan?
Lihat tempat lokasi apakah berada di tempat yang aman, seperti di tempat keramaian atau di tempat yang sepi.
Umumnya para oknum tidak berani menyadap mesin ATM yang berada di dalam bank, mini mart, ataupun tempat keramaian lainnya.
Jadi sebisa mungkin hindari mesin ATM yang berada di tempat terpencil, atau berada di tempat terbuka.
Kemudian, yang paling penting adalah untuk selalu menolak kalau ada orang tak dikenal yang menawarkan bantuan.
2. Sebelum menggunakan mesin ATM, periksa terlebih dahulu
Biasanya memiliki keanehan seperti pembaca kartu yang terlihat posisinya tidak pas. Cek, apakah ada kelainan atau keanehan secara fisik pada mesin tersebut?
Terutama di bagian untuk memasukkan kartu, periksa apakah posisinya ada yang aneh, atau apakah terlihat janggal. Biasanya di ATM baru, tempat memasukkan kartunya ada lampu yang berkelap-kelip. Jika tidak ada lampu yang menyala, ada kemungkinan alat.
Skimmer dipasang di dalamnya sehingga menghalangi lampu yang ada di dalam.
Kalau ada beberapa mesin ATM dari bank yang sama di situ, coba bandingkan di antara keduanya. Apakah ada yang berbeda, atau terlihat tidak sama?
Periksa juga bagian atas dan speaker dari ATM tersebut. Coba goyang-goyangkan. Kalau ATM yang normal biasanya kokoh dan tidak ada bagian yang longgar.
Amati pula di bagian keyboard-nya. Jika terasa lebih tebal atau ketika ditekan terasa keras, ada kemungkinan telah disusupi alat Skimmer di balik keyboard tersebut.
3. Goyangkan kartu saat memasukkannya ke ATM
tribunnews.comGoyang-goyangkan kartu saat memasukkan ke dalam mesin ATM
Setelah memeriksa mesin secara seksama dan tidak menemukan ada yang aneh, saatnya memasukkan kartu.
Saat memasukkan kartu tersebut ke lubang pembaca kartu, goyang-goyangkan kartu ke kanan dan ke kiri atau ke atas dan ke bawah, sampai kartu masuk ke dalam.
Cara kerja mesin Skimmer adalah dengan membaca pita magnetik di kartu kita dalam satu gerakan. Jika kartu digoyang-goyang, maka alat Skimmer tersebut tidak bisa membaca pita magnetik itu dengan baik.
Karena pembaca kartu kita yang sebenarnya berada di bagian yang lebih dalam lagi, maka proses menggoyang-goyangkan kartu saat dimasukkan tidak akan mengganggu proses mesin ATM yang asli.
4. Selalu asumsikan bahwa ada orang yang mengintip
Saat memasukkan nomor pin usahakan agar tidak bisa terlihat oleh orang lain, meski tidak ada siapapun di situ!
Karena bisa jadi ada skimmer yang menaruh kamera kecil di tempat yang tak terlihat.
Nomor PIN adalah benteng terakhir dari serangan pembobolan oleh orang lain. Sehingga jagalah nomor PIN agar tidak tersebar ke orang lain, dan upayakan untuk mengganti nomor PIN secara berkala.
Usahakan tutup tangan saat memasukkan nomor PIN ke dalam mesin ATM
5. Gunakan ATM di hari kerja
Para pelaku Skimmer biasanya menanamkan alat penyadap mereka di saat akhir pekan, yaitu di hari Sabtu dan Minggu.
Hal ini mereka lakukan demi meminimalisir laporan korban yang menyadari bahwa mereka kena sadap. Berhubung bank pada akhir pekan kebanyakan libur, maka laporan korban baru bisa diproses beberapa hari kemudian.
Selang waktu tersebut sudah cukup bagi para Skimmer untuk menjalankan aksi mereka.
Oleh karena itu, kalau tidak terpaksa banget usahakan gunakan ATM di hari kerja.
JIka kita mendapati ada aktivitas mencurigakan di rekening kamu, segera laporkan ke bank terkait. Karena semakin cepat laporan dilakukan, maka akan semakin cepat pula proses untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
6. Aktifkan layanan mobile banking
Kini kebanyakan bank telah memberikan layanan mobile banking untuk nasabah mereka.
Sebaiknya segera aktifkan layanan ini, agar segala macam aktivitas di rekening kamu bisa dimonitor olehmu sendiri.
Beberapa layanan mobile banking juga memberikan layanan notifikasi ke hape atau email kamu jika terjadi transaksi di rekening.
Ingat! Semakin cepat kamu bereaksi atas kehilangan kamu di bank maka akan semakin cepat pula proses pemeriksaannya.
baca juga: majalah MATRA cetak (print) klik ini