Hukum  

Data Menunjukan Lin Che Wei Memang Hebat, Pintar dan Berintegritas

Ada Apa Dibalik Penangkapan Kejaksaan?

Data Menunjukan Lin Che Wei Memang Hebat, Pintar dan Berintegritas

MATRANEWS.id — Data Menunjukan Lin Che Wei Memang Hebat, Pintar dan Berintegritas, Ada Apa Dibalik Penangkapan Kejaksaan?

Mengutip Hariankami.com mengenai judul di atas, kemudian muncul kutipan lain di grup whatsapps relawan Jarkom.

Sebagai sahabat, Bambang Hari Murti  menyarankan agar Lin Che We menunjuk pengacara ketika hendak menjalani pemeriksaan kelima sebagai saksi dugaan korupsi pemberian fasilitas eksport minyak mentah kelapa sawit (CPO) 17 Mei 2022.

Bukannya menurut, malah Lin Che Wei mengaku dirinya hanya sebagai jembatan.

Jembatan?

Ya, ekonomi 53 tahun ini diseret dengan kasus, kemudian foto ia diborgol, dengan foto-foto pihak Kejaksaan demikian masif.

“Ngapain pakai lawyer, saya tidak bersalah. Bukan saya yang disasar, tapi Lutfi. Semua pertanyaan jaksa mengarah ke Menteri Perdagangan,” kata LCW, yang disebut dekat juga dengan Bambang Widjojanto, pria yang memimpin Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.

Saksi Dugaan Korupsi Malah Menjadi TSK Sebagai Jembatan, Ini Menjadi Menarik  

Santer juga disebut di media sosial nama Luhut Binsar, Sri Mulyani dan Teten Masduki sebagai sahabat Lin Che We mengakui kredibiltas LCW tatkala menjadi kebijakan pemerintahan saat ini.

Maka, “ring satu” Jokowi itu disebut-sebut sedang berupaya habis agar kasus ini tak menyeret nama baik pemerintahan Presiden Jokowi.

Karena sejatinya, LCW karena kepintaran dan kepiawaiannya sudah dipakai sejak presiden yang lalu, sebelum Jokowi.  Eng-ing-eng.

Perang opini masih berlanjut dan menjadi jejak digital, termasuk jejak di bangsa ini.

Lin Che Wei alias Weibinanto Halimdjati, yang  sudah tidak menjadi anggota Tim Asistensi sejak Maret 2022.

Baca juga :  MATRA: Bisnis Media Cetak Terus Eksis, Konvergensi Dengan Digital

“Lin Che Wei sempat menjadi anggota Tim Asistensi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, namun terhitung akhir Maret 2022 sudah tidak memegang jabatan tersebut,” kata Alia.

Lebih lanjut jubir Menko Perekonomian mengungkapkan, Lin Che Wei pun tidak aktif dalam Tim Asistensi selama masa pandemi Covid-19. Dia juga tidak memberikan pandangan (insight) kepada Kemenko Perekonomian.

“Kemenko Perekonomian menghargai dan mendukung penuh proses hukum yang sedang berlangsung terkait ini,” sebut Alia tentang pemberhentian yang bersangkutan dilakukan agar ada penyegaran Tim Asistensi.

“(Pemberhentian) tidak ada kaitannya dengan isu minyak goreng, karena yang bersangkutan tidak terlibat dalam pembahasan terkait minyak goreng di Kemenko Perekonomian,” kata Alia.

Nama Lin tercatat masuk ke dalam tim asistensi ini pada akhir 2019. Selain Lin, ada nama lain di tim asistensi ini seperti ekonom Raden Pardede hingga Bustanul Arifin.

 Alia menjelaskan anggota tim asistensi hanya dapat memberikan masukan internal atau ketika diminta insight oleh Airlangga. Anggota tim tidak berhak memberikan pandangan keluar dengan menggunakan jabatannya atau atas nama tim asistensi.

Sebagai informasi, Lin Che Wei kini ditahan di Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat selama 20 hari ke depan.

Seperti menjadi jejak digital, Lin Che Wei sudah dikenal sebagai ekonom terkenal di Tanah Air. Ia juga pernah menjadi konsultan dan analis di berbagai perusahaan.

Anak muda ini merupakan pendiri dari Lembaga Konsultasi Keuangan Independent Research & Advisory Indonesia (IRAI).

Apa Siapa Lin Che Wei?

Profil Lin Che Wei Lin Che Wei merupakan seorang ekonom terkemuka, yang mengawali karirnya di perusahaan-perusahaan internasional besar, seperti Deutsche Bank Group dan Societe Generale.

Baca juga :  Justice For Health, Hakim Harus Peduli Terhadap Penyalahguna Narkoba Agar Lapas Tidak Over Kapasitas

Namanya semakin dikenal setelah mengeluarkan analisis kontroversial yang membongkar skandal Bank Lippo, yang menyebabkan Lin Che Wei berurusan dengan pengadilan dan dituntut sebesar Rp 103 miliar.

Pada tahun 2005, ia dipercaya menjabat sebagai Presiden Direktur Danareksa hingga pertengahan 2007.

Baru setelah itu ia mendirikan perusahaan riset yang berfokus pada analisis kebijakan dan analisis industri, Independent Research & Advisory Indonesia.

Nama Lin Che Wei juga telah malang melintang di pemerintahan, sebagai staf khusus (stafsus) sejumlah menteri, seperti Menteri Negara BUMN Sugiharto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aburizal Bakrie.

Lin Che Wei menjadi Policy Advisor (anggota Tim Asistensi) dari Menko Perekonomian Sofyan Djalil pada 2014.

Kemudian pada 2016 hingga 2019, ia sempat menjabat sebagai Policy Advisor Menteri PPN/Bappenas dan Menteri ATR/BPN, serta advisor Menko Perekonomian Darmin Nasution pada periode 2014-2019.

Sebagai Policy Advisor Kemenko Perekonomian, Lin Che Wei ikut terlibat dalam formulasi kebijakan, seperti Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) dan pembentukan Industri Biodiesel berbasis Kelapa Sawit.

Selain itu, ia juga terlibat dalam formulasi kebijakan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (2017), Studi dan Formulasi Kebijakan Pemerataan Ekonomi (2017-2019), dan Verifikasi Luas Lahan Kelapa Sawit di Provinsi Riau (bekerja sama dengan Dirjen Perkebunan dan PTPN V.

Di tahun 2006, pernah menjabat sebagai staf khusus dari Menteri Negara BUMN, Sugiharto dan Staf Khusus dari Menko Perekonomian Aburizal Bakrie.

Baca juga :  Ikon Murah Banget, Indra Kenz Kini Terancam Dimiskinkan, Termasuk Pacarnya?

Sejak tahun 2014, Lin Che Wei pernah menjadi anggota tim asistensi atau policy advisor dari Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Darmin Nasution.

Kemudian, Lin Che Wei pernah menjadi Tim Asistensi Menteri PPN/Bappenas dan Menteri ATR/BPN sejak tahun 2016.

Pada tahun 2019, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menunjuk 5 orang Tim Asistensi, termasuk Lin Che Wei.

Bukan hanya di pemerintahan, nama Lin Che Wei juga terkenal di antara beberapa pengusaha.

Tercatat, Lin Chei Wei pernah menjabat sebagai CEO dari Putera Sampoerna Foundation sejak Agustus 2007 sampai 2008.

Pada tahun 2008, dia mendirikan perusahaan di bidang corporate advisory and research di bawah bendera PT Independent Research Advisory Indonesia.

Lalu pada 2012, Lin Che Wei menjadi investor sebuah media online dan riset di bidang ekonomi bisnis dan riset.

Diketahui, Lin Che Wei mendapatkan penghargaan Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) berkat analsisinya kontroversialnya untuk membongkar skandal Bank Lippo dan menyebabkan dirinya berurusan dengan pengadilan dan dituntut sebesar Rp103 miliar oleh pengurus Lippo Group.

Jadi, data menunjukan Lin Che Wei memang Orang Baik, Hebat, Pintar dan Berintegritas, Ada apa dibalik penangkapan Kejaksaan?

Itu masih menjadi teka-teki sebagian orang di masyarakat kita. Kemudian menjadi jembatan, ini masih menjadi misteri, jembatan untuk apa, benarkah ada perang besar? Atau malah Lien Che Wei apes tergulung ombak besar?

BACA JUGA: majalah EKSEKUTIF edisi Mei 2022, klik ini

Tinggalkan Balasan