Di Balik Sumpah Nafa Urbach: Melodi Politik yang Menggetarkan

Di Balik Sumpah Nafa Urbach: Melodi Politik yang Menggetarkan

MATRANEWS.idDi Balik Sumpah Nafa Urbach: Melodi Politik yang Menggetarkan

“Puji Tuhan, praise the LORD almighty,” suara Nafa Urbach bersaksi saat berbincang dengan S.S Budi Raharjo, di Gedung DPR RI, saat dia resmi dilantik sebagai wakil rakyat periode 2024-2029.

Saat Nafa mengucapkan sumpah, ada kesadaran mendalam akan tanggung jawab yang diemban. Setiap kalimat yang terucap adalah janji bukan hanya kepada rakyat, tetapi juga kepada Tuhan yang ia puja.

Dalam hati, ia tahu, perjalanan ini bukan sekadar tentang politik, tetapi tentang bagaimana ia bisa memberi arti dan nilai pada setiap langkah yang diambil.

Di hadapan para hadirin, tak hanya pengucapan sumpah yang menjadi sorotan, tetapi juga makna mendalam yang melingkupi setiap kata yang terucap.

Bagi Nafa, menjadi seorang politikus bukan sekadar mengemban tugas, tetapi juga menjalankan sebuah janji suci—janji kepada Tuhan dan masyarakat.

Senyum penuh semangat menghiasi wajahnya.

“Ada sedikit beban, tetapi ada sedikit excitement, kesenangan, dan happy aja, excited,” ujarnya.

Kata-kata ini mengalir seperti melodi, menciptakan irama harapan bagi banyak orang. Dia ingin fokus pada kebudayaan, pariwisata, dan pendidikan—tiga pilar yang baginya adalah fondasi penting untuk membangun masa depan yang lebih baik.

“Selama ini kan beberapa diskusi-diskusi yang memang kita bahas ya itu,” lanjutnya, seolah mengajak kita untuk terlibat dalam perjalanan yang akan dilaluinya.

Baca juga :  Mantra Untuk Kita Semua Lebih Bahagia dan Sehat

Nafa, atau yang dikenal luas dengan nama lengkap Nafa Indria Urbach, lahir pada 15 Juni 1980 di Magelang, Jawa Tengah.

Sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, dia tumbuh di tengah keluarga yang memberikan pendidikan dan nilai-nilai kehidupan yang kuat.

Magelang, kota kelahirannya, bukan sekadar latar belakang; ia adalah bagian dari jiwanya, seperti untaian benang yang menyatukan kisah hidupnya.

Karier politik Nafa dimulai pada tahun 2018 saat ia bergabung dengan Partai NasDem. Meskipun langkah pertamanya sebagai calon anggota legislatif (caleg) di daerah pemilihan Jawa Tengah VI pada 2019 tidak membuahkan hasil yang diharapkan, semangatnya tak pernah padam.

Daerah pemilihan ini mencakup Purworejo, Wonosobo, Magelang, dan Temanggung—tanah yang tak hanya melahirkan, tetapi juga membesarkan mimpi-mimpi yang kini membara dalam dirinya.

Pilihan Nafa untuk bergabung dengan Partai NasDem bukanlah kebetulan. Dalam dunia yang penuh intrik dan tantangan, dia menemukan visi dan misi partai yang sejalan dengan hatinya.

Seperti sebuah lagu yang pas dengan irama hidupnya, NasDem memberikan panggung bagi Nafa untuk mewujudkan cita-citanya.

Dengan bekal pengalaman sebagai penyanyi dan produser film, Nafa kini melangkah ke dunia baru yang menantang.

Dia ingin menjadikan kebudayaan, pariwisata, dan pendidikan sebagai jembatan untuk menyatukan masyarakat, menciptakan ruang bagi keberagaman dan inovasi.

Harapannya adalah agar setiap kebijakan yang diambil tidak hanya sekadar angka dan statistik, tetapi juga menyentuh jiwa dan membangkitkan semangat.

Baca juga :  Kebangkrutan Kaum Borjuis di Era Flexing

Di ujung pelantikan, Nafa Urbach bukan hanya seorang politikus baru; dia adalah lambang harapan yang bersinar, mewakili suara generasi yang merindukan perubahan.

Dengan langkah mantap dan tekad yang kuat, Nafa siap menyongsong tantangan di depan, menjadikan setiap bait dalam perjalanan politiknya sebagai harmoni yang indah.

Di dalamnya, ada cinta untuk tanah air dan pengabdian tulus kepada masyarakat. Inilah awal dari sebuah kisah yang akan ditulisnya dalam catatan sejarah

Tinggalkan Balasan