Kabupaten Bangkalan Menjadi Lumbung Padi Nasional Tinggal Butuh Jalan Tani Dan Kabupaten Mulus

Kabupaten Bangkalan Menjadi Lumbung Padi Nasional Tinggal Butuh Jalan Tani Dan Kabupaten Mulus

MATRANEWS.id “Ya, Kabupaten Bangkalan membutukan akses jalan kabupaten yang baik untuk mendistribusikan hasil panen ke semua daerah yang membutuhkan,” ujar Arief M Edie Pj Bupati Bangkalan saat dikonfirmasi.

Arief mengakui, Kabupaten Bangkalan selama ini adalah daerah yang memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kecil. Tapi, sejak 2024 lalu Bangkalan telah bertransformasi dan berhasil dengan prestasi hasil tani, hingga kini menjadi salah wilayah Lumbung Padi Nasional.

“Kami sudah biasa efesien, PAD Kabupaten Bangkalan saat ini masih kecil. Masih bergantung pusat 90 persen,” papar Arief M Edi. Ia pun bercerita tentang 20 tahun infrastruktur Bangkalan tidak terbangun karena memang terbatas anggaran.

Tidak terpaku pada anggaran, masyarakat Bangkalan justru punya semangat dengan dirijen sang pejabat Bangkalan.

Dengan luas lahan pertanian mencapai 29 ribu hektar, yang terdiri dari 21 ribu hektar sawah tadah hujan dan 8 ribu hektar sawah beririgasi teknis, Bangkalan terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian.

“Kalau seluruh kabupaten bergerak seperti Bangkalan, kita akan swasembada secepat-cepatnya dan sesingkat-singkatnya,” ujar Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman memuji masa panen pertama di Januari 2025 ini.

Dengan capaian produksi 7,4 ton per hektar, maka produksi padi di Kabupaten Bangkalan dengan luas lahan panen 2.000 hektar akan mencapai 14.800 ton.

Dalam kaitan bagian dari wilayah yang mendukung ketahanan pangan, Arief m Edie berharap jalan tani atau jalan kabupaten bisa menjadi jalan yang memperkuat sinergitas antar daerah untuk mencapai tujuan bersama.

Dukungan Pemerintah dan Sinergi dengan TNI

Pada pertengahan tahun 2024, Kementerian Pertanian (Kementan) turut memberikan dukungan melalui bantuan pompa air, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta pendampingan teknis.

Kolaborasi erat antara Pemkab Bangkalan, Kementan, serta TNI—melalui Kodim dan Babinsa di setiap Koramil—berhasil mendorong petani untuk lebih optimal dalam mengelola lahan mereka. Maka, di akhir tahun 2024, Kabupaten Bangkalan mencatat panen raya dengan luas panen mencapai 58 ribu hektar.

Dengan pola tanam yang memungkinkan dua hingga tiga kali panen dalam setahun, produksi padi di Bangkalan terus meningkat, memperkuat posisi kabupaten ini sebagai salah satu penyokong utama ketahanan pangan nasional.

Melihat keberhasilan tersebut, Kementerian Pertanian menargetkan Kabupaten Bangkalan untuk mencapai luas panen sebesar 75 ribu hektar pada tahun 2025.

Dengan potensi produksi 6-7 ton per hektar, pencapaian ini akan memberikan kontribusi besar bagi persediaan pangan nasional.

“Keberhasilan ini perlu didukung pembangunan jalan kabupaten untuk memperlancar distribusi hasil panen ke berbagai daerah yang membutuhkan,” ujar Arief M Edie mengingatkan lewat media massa, agar kiranya pemerintah pusat bisa mendengar .

Arif M Edie memaparkan, infrastruktur yang memadai akan memastikan bahwa hasil panen dapat didistribusikan secara efektif tanpa mengalami kendala logistik yang dapat menghambat stabilitas harga dan pasokan pangan.

“Kabupaten Bangkalan membutukan akses jalan kabupaten yang baik untuk mendistribusikan hasil panen ke semua daerah yang membutuhkan,” ujar Arief M Edie Pj Bupati Bangkalan memberi laporan.

PJ Bupati Bangkalan, Arief M Edie bersama Menteri Pertanian RI kala itu, Andi Amran Sulaiman melakukan penanaman benih padi di area persawahan Kampung Kencat, Kelurahan Bancaran pada 14 Mei 2024.

BACA JUGA: majalah MATRA edisi cetak Februari 2025, klik ini