MATRANEWS.id — Wawancara Ekslusif Luhut B Panjaitan di Singapura
Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku terpaksa istirahat, karena mendengar saran sang istri. Dalam kondisi yang terus membaik, wawancara ini dilakukan di sebuah tempat “rahasia” di kawasan Singapura.
Refleksi ke belakang, “Tiba-tiba saya merasa kelelahan yang amat luar biasa. Rasa lelah ini tak seperti yang biasa saya rasakan selepas bekerja,” kata Luhut, yang pada periode lalu dibawa istrinya ke salah satu rumah sakit RSPAD di Jakarta untuk tindakan preventif lebih lanjut.
Dengan kondisi kesehatan seperti itu, Luhut selama beberapa hari tidak diizinkan oleh tim dokter untuk beraktivitas seperti biasa.
“Dengan kondisi yang seperti itu, praktis selama beberapa hari saya tidak diizinkan oleh tim dokter untuk beraktivitas seperti biasa. Bahkan untuk sekedar mengecek kabar dan berita terkini yang rutin saya lakukan setiap pagi, saya tak diperbolehkan oleh istri,” katanya.
“Bahkan untuk sekedar mengecek kabar dan berita terkini yang rutin saya lakukan setiap pagi, saya tak diperbolehkan oleh istri,” lanjutnya. “Istirahat dan dengarkan tubuhmu dahulu, Pa,” ucapnya saat itu.
Karena terbiasa bekerja dan aktif berkegiatan, Luhut mengungkapkan, berada di Rumah Sakit selama beberapa hari membuatnya cukup bosan.
Akan tetapi, Luhut mengaku akan lebih manut dan mendengarkan apapun yang diperintahkan sang istri. Dia juga akan lebih banyak beristirahat dan menghabiskan waktu dengan istri yang telah menemanin hidupnya selama puluhan tahun itu.
“Beruntungnya, dan sekali lagi inilah misteri hidup yang tak pernah saya bayangkan. Begitu banyak cinta yang datang kepada saya dalam bentuk perhatian dan doa bahkan di saat saya sakit,” katanya.
Asal tahu saja, Luhut ke Singapura karena mendapat tawaran dari koleganya, yakni Senior Minister Singapura Teo Chee Hean dan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan. Untuk tahap pemulihan sekaligus pemeriksaan medis dan evaluasi lebih komprehensif.
Soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjalankan tugas harian sebagai Menko Marves ad interim untuk menggantikan sementara Luhut.
Eks Kepala Kantor Staf Kepresidenan itu bersyukur bahwa segalanya dapat diatasi dengan baik oleh Erick Thohir selaku Menko Marves Ad Interim.
“Beliau dan para deputi saya telah bekerja dengan maksimal, dan hasilnya terbukti dari kelancaran banyak program yang sedang dan berhasil dijalankan. Semua ini bisa terlaksana karena mereka semua ternyata ingat betul pesan saya untuk bekerja secara terintegrasi, agar semua permasalahan bisa teratasi dengan baik,” ujar Luhut.
Boleh jadi, lanjut dia, kemajuan yang dialami dalam proses pemulihan ini juga disebabkan oleh rasa tidak sabar untuk kembali bekerja lagi. Namun, “Bisa jadi juga kemajuan ini saya dapatkan karena melihat bagaimana seluruh tim bekerja secara terintegrasi untuk meng-handle semua tanggung jawab yang ditinggalkan sejenak.”
“Untuk itu, saya berharap agar kita semua tetap kompak dan bersatu, meskipun kita memiliki perbedaan pendapat dan pilihan. Kita patut bersyukur karena punya pemimpin yang mengutamakan persatuan di atas segala perbedaan seperti Presiden Jokowi,” kata Luhut.
“Mari kita fokus pada pelaksanaan tanggung jawab kita masing-masing, sehingga cita-cita mulia bangsa ini untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, dapat tercapai,” lanjutnya.
Dari Singapura, Mantan Menko Polhukam itu juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman dan masyarakat Indonesia yang senantiasa mendoakan kesembuhan untuknya.
“Mari kita bersama-sama mengumpulkan energi positif dari seluruh elemen bangsa yang bhinneka ini untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang hebat di masa depan. Semoga kita segera dapat bertemu kembali,” ujar Luhut.
Berikut petikan wawacara selengkapnya
Bagaimana soal reshuffle cabinet Jokowi?
Saya tak akan mundur dari pak Jokowi. Saya akan tetap loyal kepada pak Jokowi. Sampai saat terakhir mungkin, sampai terakhir mungkin dia tidak membutuhkan saya,” ujar luhut
Sudah kangen kerja, pak. Program apa kalau nanti kembali?
Wah, super kangen-lah. Apa yang terjadi sekarangkan sudah bagus. Pak Jokowi mau kereta cepat Jakarta-Surabaya diteruskan. Tadi, saya dengar perjanjian dengan China juga jalan. Malah bunganya jauh lebih murah daripada, bunga dari negara lain. Dan teknologi sudah kita buktikan.
Dan kita, sudah punya pengalaman. Bahwa masalah pertama adalah pembebasan tanah yang enggak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman ya, we dont have a problem anymore.
Bagaimana memastikan kelanjutan proyek-proyek penting di masa istirahat ini, pak?
Ya, saya banyak berkomunikasi dengan temen-temen Menteri itu. Dan mereka juga pada pernah datang, karena mereka mengatakan ke saya: Ya, kita pak Luhut. Bantu begini-begini dan sebagainya.
Ketergantungan dengan pak Luhut di pemerintahan Jokowi demikian besar ya?
Menurut saya, tidak sepenuhnya benar, karena ini adalah kerja sama tim. Di bawah leadership pak Presiden Jokowi tadi. Saya hanya eksekutor kok. Jangan juga merasa, bahwa saya itu segala-galanya. Enggak juga. Orang saja yang bilang ini hebat.
Kemarin ada isue, katanya bapak Luhut mau mundur dari jabatan sekarang?
Saya tak akan pernah mundur dari pak Jokowi. Saya akan tetap loyal pada pak Jokowi. Sampai saat terakhir mungkin dia sudah tidak membutuhkan saya. Dan karena saya anggap, pak Jokowi ini seorang kumendan yang patut didukung at all cost oleh siapapun, kalau dia masih punya karakter untuk republik ini.
Lalu, apa hal yang terpenting yang perlu dilanjutkan pemerintahan selanjutnya?
Yaitu itu tadi, hilirisasi. Ya tentu perlu epublik ini yaitu tadi dilirisasi tentu perlu penyempurnakan secara di sana dan sini. Tapi itu, satu program yang jangan dimulai dari nol lagi.
Kenapa?
Jangan dimulai dari nol karena banyak tadi, hilirisasi yang dilakukan. Baik dalam bidang, misalnya rumput laut. Bukan hanya nikel saja loh. Itu loh, tentang rumput laut sekarang studi di Buleleng. Itu sudah maju sekali. Kita harus mau pemerintah.
Karena itu bisa jadi apa?
Bisa jadi pupuk organik. Bisa jadi minyak. Bisa degradable plastic. Bisa membantu mengurangi pencemaran laut. Dan sebagainya dan sebagainya lagi. Nah, studi itu disempurnakan lagi gitu loh. Jadi pemerintah yang akan datang harus nyari orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang itu. Bisa di parlemen.
Kita perlu pemimpin yang punya karakter yang kuat. Yang berani mengatakan tidak. Dan berani mengatakan ya, dengan alasan-alasan yang jelas. Karena kalau pemimpin tanpa karakter yang kuat, itu nanti bisa diombang-ambingkan orang.
Ada target kapan kembali ke Jakarta, pak?
Doain saya ya. Sesegera mungkin, gitu. Yang jelas saya akan menuruti istri saya. Saya mungkin butuh beberapa waktu, bersama istri saya berdua. Ya udah kan dia sudah begitu sayang sama saya berpuluh puluh tahun. Masa iya, saya enggak nurut sama dia. Jadi, apapun yang dikatakan istri saya hari-hari ini, akan jadi prioritas utama saya.
Apa harapan bapak setelah kembali pulih?
Bisa kembali normal. Bisa bercengkrama dengan semua. Dan saya ingin selalu share kepada teman-teman yang lebih muda, lebih tua. Kita boleh beda pendapat. Tapi untuk apa kita musuhan. Untuk apa?
Ya, beda pendapat kamu dan saya kan boleh-boleh saja. Tidak mesti dengan musuhan. Apalagi dendam gitu loh. Saya kira, janganlah, beda kemudian dendam. Terutama untuk anak-anak muda. Dan saya titip untuk anak-anak muda influencer.
Influencer siapa yang Anda maksud?
Yang menurut saya hebat-hebat, antara lain seperti Dedy Corbuzier atau Raffi Ahmad. Anda bisa memberikan bantuan yang sangat besar bagi republik ini. Dengan mendorong orang memilih orang-orang yang baik. Itu kontribusimu, yang besar sekali. Yang mungkin tidak dimiliki oleh banyak orang.
Kalian itu punya privilege. Privilege bahwa begitu banyak jutaan rayat yang percaya sama Anda. Manfaatkan kepercayaan itu. Sehingga nanti yang kita miliki di parlemen itu, adalah manusia-manusia yang credible. Manusia-manusia latar belakang pendidikan yang bagus dan punya hati nurani yang baik.
Punya hati yang baik. Punya karakter yang baik. Anda turut menjadi bagian dari succesfull Indonesia ini.
Majalah Matra Edisi 0336, 3 November 2023 (myedisi.com)