Moeldoko Dikritik Tim Kampanye Prabowo-Sandiaga Uno

Moeldoko Dikritik Tim Kampanye Prabowo-Sandiaga Uno

“Moeldoko harusnya menjadi contoh, menjadi pejabat dengan komentar yang lebih produktif dan lebih teduh.”


MATRANEWS.id — Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membalas sindiran Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Menurut BPN, Moelodko sering offside. “Moeldoko harusnya menjadi contoh, menjadi pejabat dengan komentar yang lebih produktif dan lebih teduh,” ujar Andre, Wakil Ketua TKN.

“Sama kaya calon presidennya (Jokowi) yang panik juga, berimbas kepada anak buahnya panik juga. Perang total lah, genderuwo lah, sontoloyo lah, propaganda Rusia lah, konsultan asing lah,” ujar Andre.

“Pak Moeldoko ini bicara sebagai Kepala KSP atau Wakil Ketua TKN? Ini penting juga supaya publik tahu, kalau bicara atas nama Wakil Ketua TKN jangan di lingkungan Istana, keluar dari lingkungan Istana itu. Keluar dari pagar Istana baru bicara,” ucapnya.

Sebelumnya, Moeldoko menyebut apa yang disampaikan Jokowi soal lahan Prabowo itu dalam konteks membahas reforma agraria. Sebab, menurut Moeldoko, batas waktu debat yang terbatas membuat Jokowi tidak sempat memberikan penjelasan soal perhutanan sosial dan redistribusi aset.

Moeldoko kemudian menyinggung soal pernyataan Jokowi terkait tidak ada lagi kebakaran hutan di Indonesia selama 3 tahun terakhir yagn jadi polemik. Dia menilai pernyataan Jokowi itu bermaksud bahwa kebakaran hutan di Indonesia menurun drastis selama 3 tahun terakhir dan tidak ada protes dari negara tetangga.

Baca juga :  Ikon Murah Banget, Indra Kenz Kini Terancam Dimiskinkan, Termasuk Pacarnya?

“Contoh lagi, menurut saya nggak cerdas juga timnya itu, tentang apa itu kebakaran hutan. Pak Jokowi mengatakan dalam 3 tahun terakhir ini bahwa kebakaran hutan relatif berkurang atau tidak ada. Maksudnya tidak ada lagi negara luar yang komplain, tidak ada lagi masyarakat Riau yang pakai masker, kesulitan karena asap,” kata Moeldoko.

baca juga: majalah MATRA terbaru — klik ini —

Tinggalkan Balasan