Paparan Publik PT Multi Bintang Indonesia Tbk

MATRANEWS.id — “Didukung dengan kinerja yang bagus dari seluruh portofolio, Perseroan berhasil memperoleh pertumbuhan volume yang kuat dan pertumbuhan pendapatan sebesar 8% di tahun 2018.Joana Loing – Corporate Communications Manager PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

Seperti diketahui, PT Multi Bintang Indonesia (Persero) Tbk tumbuh kuat menjadi perusahaan minuman yang terkemuka dan bertanggung jawab serta dengan bangga menjadi bagian sejarah Indonesia selama lebih dari 87 tahun.

Multi Bintang identik dengan Bir Bintang, merek bir ikonik di Indonesia. Selain itu, Multi Bintang juga menawarkan portofolio merek bir seperti Heineken (merek bir premium di dunia), Bintang Radler dengan kadar alkohol rendah, dan minuman non alkohol seperti Bintang Radler 0.0%, Bintang Zero 0.0%, dan Green Sands di Indonesia.

Baru-baru ini, Multi Bintang juga memasarkan Strongbow, merek Cider no. 1 di dunia.

Selain produk, Multi Bintang juga bersinar melalui kinerja dan sumber daya manusianya.

Multi Bintang juga dianugerahi sebagai Top Capital Market sektor makanan minuman 2017, Stellar Workplace Awards 2017, Sustainable Business Awards 2016-2017-2018, dan Bir Bintang dianugerahi sebagai Most Valuable Indonesian Brand 2013-2017.

Selain itu, dengan dukungan dari top-line growth, Perseroan juga berhasil meningkatkan laba usaha sebanyak 5% dibandingkan tahun 2017, menjadi IDR 1.655 triliun.

Dividen final untuk periode FY 2018 sebesar Rp 536 per saham telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham, termasuk dividen interim Rp 47 per saham, sehingga total dividen sebesar Rp 583 per saham (total pembayaran dividen sebesar 1.23 triliun rupiah).

Berkode saham MLBI, menggelar paparan public.

Di tahun lalu, Multi Bintang juga berhasil memperluas jangkauan Bir Bintang di pasar ekspor yang baru dan penting yaitu Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Hal ini memungkinkan keberadaan Bir Bintang makin dikenal di berbagai belahan dunia yang baru, setelah sebelumnya sudah tersedia di Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, Belanda, dan Inggris.

Michael Chin, Presiden Direktur PT Multi Bintang Indonesia Tbk menjelaskan, dibalik permintaan konsumen yang meningkat pada paruh kedua tahun lalu dampak dari kemajuan pariwisata, Perseroan berhasil memperoleh peningkatan pendapatan sebesar 8% dari Rp 3.390 triliun di tahun 2017 menjadi Rp 3.650 triliun di tahun 2018.

Pencapaian ini tidak lepas dari kinerja yang baik seluruh portofolio, terutama dari portofolio minuman non-alkohol dan juga kinerja ekspor.

Pada tahun 2018, Perseroan juga telah mengambil sebuah langkah strategis memasuki pasar digital.

Setelah sebelumnya bermitra dengan para pelaku e-grocery, Perseroan juga telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama Toko Bintang, dalam rangka transformasi hubungan Perseroan dengan para pelanggan, di mana proses pemesanan dapat dilakukan secara digital.

Dan yang tak kalah pentingnya dalam rangka memperkuat strategi transformasi Perseroan menjadi perusahaan multi-beverage.

PT Tirta Prima Indonesia (TPI), anak usaha dari Multi Bintang, yang sejak September 2018 lalu telah memulai produksi seluruh portofolio minuman non-alkohol Perseroan, kini berhasil meraih sertifikasi halal untuk produk soda buah, Fayrouz.

Keseluruhan operasional TPI, termasuk fasilitas produksi dan seluruh komunikasi sepenuhnya mematuhi Standar Jaminan Halal Indonesia.

Di sisi keberlanjutan korporasi, Perseroan juga telah secara resmi mengoperasikan fasilitas biomassa di Sampangagung, yang berhasil memangkas emisi CO2 dari proses produksi hingga 5.000 ton per tahun.

Selanjutnya, limbah dari fasilitas biomassa dapat digunakan sebagai bahan mentah untuk pupuk organik oleh para petani lokal, sehingga meletakkan landasan bagi bergulirnya ekonomi di komunitas sekitar.

Fasilitas biomassa ini merupakan yang pertama untuk pabrik FMCG di Indonesia. Pada bulan November mendatang, perusahaan berusia 88 tahun.

baca juga: majalah MATRA edisi cetak — klik ini —

Tinggalkan Balasan